Archive for the ‘Uncategorized’ Category

  • UAS 2011

    Date: 2014.05.26 | Category: Uncategorized | Response: 0

    UAS 2011 DOSEN PENGAMPU : AKH. MUWAFIK SALEH, S.Sos.,M.Si

    MATA KULIAH OPINI PUBLIK UNTUK PROGRAM VOKASI UB :

     

    Buatlah suatu konsep dan produk tentang cara menghandling dan mengendalikan opini publik yang favorable bagi organisasi yang anda jadikan tempat praktikum. Produk yang anda buat dapat berupa :

    Jika berupa konsep dapat berupa : sebuah konsep program kegiatan (hasil akhir dalam bentuk deskripsi konsep)

    Jika berupa produk dapat berupa : laporan hasil pengenalan opini publik, leaflet, brosur, majalah, spanduk, film profile aktifitas lembaga, atau produk kreatif PR lainnya.

     

    Anda diminta membuat dua-duanya (konsep dan produk) dikumpulkan pada 1 minggu setelah UAS ini berlangsung. Diserahkan kepada dosen pengampu.

    MATA KULIAH KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA
    Buatlah laporan penelitian tentang kajian lintas budaya dari beberapa komunitas dan realitas kelompok dalam sudut pandang komunikasi lintas budaya. Laporan hasil  penelitian tersebut (dijilid masing-masing kelompok) terdiri dari :

    A.     Laporan hasil penelitian tersebut harus sesuai dengan format penulisan sebagaimana berikut :

    1.      Bab I : terdapat Latar belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

    2.      Bab II : Kajian Pustaka (menjelaskan teori apa saja yang dapat dijadikan pisau analisis untuk membahas hasil penelitian)

    3.      Bab III : Metode Penelitian (menjelaskan tentang metode, pendekatan, fokus penelitian, lokasi, sumber data, teknik pengumpulan data, keabsahan data). Fokus penelitian menjawab tentang :

    a.       Persepsi Anggota kelompok

    b.      Wordview (nilai-nilai kelompok dalam melihat & menanggapi realitas)

    c.       Pola komunikasi & fenomena komunikasi dalam kelompok

    d.      Bahasa yang dipergunakan (verbal, nonverbal)

    e.       Simbol yang dipergunakan dan makna simbol

    f.       Interaksi di dalam kelompok (in-group) dan antar kelompok (out-group/inter-group)

    4.      Bab IV : Hasil dan Pembahasan (menjelaskan deskripsi kelompok dan deskripsi data masing-masing fokus, bedakan penyajian data berdasarkan fokus penelitian dengan pembahasan)

    5.      Bab V : kesimpulan dan saran serta daftar pustaka.

     

    B.     Buatlah Video/Film dokumenter tentang kelompok tersebut berdasar fokus penelitian (minimal durasi 15 menit, maksimal disesuaikan)

  • MENGENALI OPINI PUBLIK

    Date: 2014.05.26 | Category: Uncategorized | Response: 0

    MENGENALI OPINI PUBLIK
    Oleh : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos. M.Si

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPINI PUBLIK
    1. PENDIDIKAN
    Pendidikan, baik formal maupun non formal, banyak mempengaruhi dan membentuk persepsi seseorang. Orang berpendidikan cukup, memiliki sikap yang lebih mandiri ketimbang kelompok yang kurang berpendidikan. Yang terakhir cenderung mengikut.
    2. KONDISI SOSIAL
    Masyarakat yang terdiri dari kelompok tertutup akan memiliki pendapat yang lebih sempit daripada kelompok masyarakat terbuka. Dalam masyarakat tertutup, komunikasi dengan luar sulit dilakukan.
    3. KONDISI EKONOMI
    Masyarakat yang kebutuhan minimumnya terpenuhi dan masalah survive bukan lagi merupakan bahaya yang mengancam, adalah masyarakat yang tenang dan demokratis.
    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Opini Publik 2
    4. IDEOLOGI
    Ideologi adalah hasil kristalisasi nilai yang ada dalam masyarakat. Ia juga merupakan pemikiran khas suatu kelompok. Karena titik tolaknya adalah kepentingan ego, maka ideol
    ogi cenderung mengarah pada egoisme atau kelompokisme.
    5. ORGANISASI
    Dalam organisasi orang berinteraksi dengan orang lain dengan berbagai ragam kepentingan. Dalam organisasi orang dapat menyalurkan pendapat dan keinginannya. Karena dalam kelompok ini orang cenderung bersedia menyamakan pendapatnya, maka pendapat umum mudah terbentuk.
    6. MEDIA MASSA
    Persepsi masyarakat dapat dibentuk oleh media massa. Media massa dapat membentuk pendapat umum dengan cara pemberitaan yang sensasional dan berkesinambungan.

    KARAKTERISTIK OPINI PUBLIK
    1. Orang pandai diberi informasi yang banyak diciptakan su
    asana yang demokratis, tercipta pendapat yang tahan uji.
    2. Opini yang didukung fakta akan sulit untuk terbantahkan
    3. Opini yang diciptakan tanpa fakta akan berbalik
    4. Opini negatif akan berkembang lebih cepat dari yang positif
    5. Sensitif terhadap peristiwa penting
    6. Pernyataan awal dari suatu kejadian akan menentukan arah opini
    7. Peristiwa besar mampu menjadi opini bagi masyarakat
    8. Pesan Berdampak luas dan signifikan pada masyarakat
    9. Sesuatu yang sifatnya sensasional akan mudah menjadi opini
    10. Opini publik pendukung moral masyarakat
    11. Suatu pendapat yang selalu diperbincangkan akan menuntun menjadi opini publik
    12. Opini yang selalu disuguhkan pada publik (bahkan selalu dilakukan pembenaran) lama- kelamaan akan mampu mengalahkan fakta
    13. Pendapat yang teruji akan menguatkan keyakinan publik

    HUKUM PEMBENTUKAN OPINI PUBLIK

    1. Pendapat bisa sangat sensitif terhadap beberapa masalah
    1. Kejadian luar biasa dapat membuat orang berubah pendapat dari ekstrim yang satu ke ekstrim yang lain.
    2. Pendapat lebih banyak dipengaruhi oleh kejadian daripada kata-kata.
    3. Pernyataan yang diberikan secara lisan akan mempunyai pengaruh jika opini masih samar-samar.
    4. Pendapat umum tidak bersifat menghindari masalah, tapi memberikan reaksi
    5. Suatu pendapat biasanya dikombinasikan dengan kepentingan pribadi.
    6. Jika kepentingan pribadi ikut terlibat, maka pendapat yang bersangkutan akan sukar diubah.
    7. Partisipasi pendapat muncul jika kepentingan pribadi terancam.
    8. Jika kepentingan pribadi terlibat, maka (dalam masyarakat demokratis) pendapat umum mendahului sikap resmi pemerintah.
    9. Jika suatu pendapat (meski didukung mayoritas kecil) tidak didukung oleh kenyataan, maka pendapat umum mudah berubah.
    10. Pada saat masyarakat mengalami krisis, mereka akan loyal dan bersedia menderita jika mereka masih memiliki kepercayaan kepada pimpinannya. Tapi begitu kepercayaan tidak ada lagi, maka toleransi pun hilang.
    11. Pendapat umum akan lebih toleran terhadap kritik atas dirinya jika mereka merasa dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.
    12. Orang akan mempunyai lebih banyak pendapat tentang tujuan suatu tindakan ketimbang cara mencapai tujuan.
    13. Jika suatu pendapat umum lebih dipengaruhi oleh keinginan daripada volume informasi, maka ia akan mudah berubah.
    14. Dalam masyarakat yang demokratis, pendapat umum sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan dan volume informasi.
    15. Dimensi psikologis dalam suatu opini mempunyai peranan penting dalam hal pengarahan, intensitas dan kedalaman.
    16. Walaupun pendapat umum selalu bersesuaian, banyak hal yang tidak bersesuaian akan lebih jelas kebenarannya apabila cara berpikir diteliti dan prinsip-prinsip penilaian telah ditemukan da daripadanya opini khusus tersimpulkan.

  • OPINI PUBLIK

    Date: 2014.05.26 | Category: Uncategorized | Response: 0

    OPINI PUBLIK
    OLEH : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si

    BERAGAM KASUS
    JATUHNYA PESAWAT ADAM AIR
    KASUS BLBI, SRI MULYANI – WAPRES — MUNDURNYA SRI MULYANI
    LAPINDO — BAKRIE GROUP – GONJANG GANIJING KABINET
    KASUS CICAK & BUAYA — LENGSERNYA SUSNO DUAJI — KREDEBILITAS KEPOLISIAAN – DIMUNCULKANNYA KASUS PENANGKAPAN TERORISME TEMANGGUNG.
    BATASAN DEFINISI
    OPINI :

    Ilmu Psikologi : “ekspresi sikap”.
    Cutlip Center : “kecenderungan untuk memberikan respon terhadap suatu masalah / situasi tertentu

    PUBLIK :
    Karl Mannheim : kesatuan banyak yang bukan berdasarkan interaksi perseorangan, tetapi atas dasar reaksi terhadap stimuli yang sama. Reaksi itu muncul tanpa keharusan berdekatannya anggota publik itu secara fisik antara yang satu dg lainnya.

    Herbert Blumer : sekelompok orang yang tertarik pada suatu isu dan terbagi-bagi pikirannya dalam menghadapi isu tsb dan berusaha untuk mengatasinya.

    Kingsley Davis : kelompok yang tidak merupakan kesatuan, interaksi terjadi tidak langsung melalui alat komunikasi, tingkah laku publik didasarkan pada tingkah laku individu.

    RUMUSAN publik :
    1. Sekelompok individu yg tidak terorganisasi.
    2. Kelompok itu tidak mengumpul di 1 tempat, tapi menyebar
    3. Mempunyai inteterst yang sama thd suatu persoalan
    4. Melakukan kontak scr tidak langsung, antara 1 dg lainnya.
    5. Ada stimuli yg memungkinkan terciptanya publik.
    6. Biasanya tidak saling kenal satu sama lain.

    OPINI PUBLIC
    OPINI PERSONAL
    Menurut Dan Nimmo, opini personal terdiri atas kegiatan verbal dan non verbal yang menyajikan citra dan interpretasi individual tentang objek tertentu, biasanya dalam bentuk isu yang diperdebatkan orang.

    SUDUT PANDANG

    Opini dapat dinyatakan melalui perilaku, bahasa tubuh, raut muka, simbol-simbol tertulis, pakaian yang dikenakan, dan oleh tanda-tanda lain yang tak terbilang jumlahnya, melalui referensi, nilai-nilai, pandangan, sikap, dan kesetiaan

    Dalam menentukan opini publik, yang dihitung bukanlah jumlah mayoritasnya (numerical majority) namun mayoritas yang efektif (effective majority.Subyek opini publik adalah masalah baru yang kontroversial dimana unsur-unsur opini publik adalah: pernyataan yang kontroversial, mengenai suatu hal yang bertentangan, dan reaksi pertama/gagasan baru

    Pendekatan prinsip terhadap kajian opini publik dapat dibagi menjadi 4 kategori:
    UNSUR OPINI, Menurut R.P. Abelson

    untuk mendapatkan materi tentang pembentukan opini publik, silahkan ambil hapa link ini : http://www.scribd.com/doc/40286734

    silahkan pula baca beberapa tulisan pada link berikut :http://www.scribd.com/doc/40288052

  • Manajemen Training : Teaching Plan

    Date: 2014.05.26 | Category: Uncategorized | Response: 0

    Salah satu kunci keberhasilan dalam sebuah manajemen dan pelaksanaan pelatihan adalah cara dalam mendesain materi pelatihan. Materi merupakan isi dan inti dari pelatihan yang akan disampaikan. Penyusunan materi memerlukan sebuah proses yang terencana dan sistematis sehingga mendapatkan hasil yang diharapkan. Perencanaan penyusunan materi sering pula disebut dengan teaching plan. Sebuah teaching plan dapat diibaratkan dengan sebuah skenario sebelum sebuah drama atau sinetron dipentaskan. Karena keberadaanya sangat menentukan keberhasilan sebuah pelatihan maka seharusnya desain teaching plan dibuat secara rinci dan sistematis.
    Teaching plan merupakan penjabaran dari sebuah silabus atau kurikulum dan biasanya dibuat rinci yang disesuaikan dengan need assessment yang telah dilakukan misalnya keadaan dan kondisi sebuah pelatihan, isu utama dan target pelatihan, jumlah dan tingkat pendidikan peserta, waktu, tempat, metode, alat yang akan dipergunakan, kemampuan fasilitator yang dibutuhkan dan biaya serta sarana pendukung lainnya. Semua ini dibuat secara rinci dan jelas sebagai pegangan bagi para fasilitator.

    Teaching plan atau rencana pengajaran adalah suatu rencana penyampaian materi yang akan diberikan dalam proses pelatihan yang terdiri dari uraian atau deskripsi tentang proses atau prosedur penyajian suatu materi tertentu dalam suatu kegiata pelatihan yang didukung oleh unsur-unsur tertentu.
    Adapun unsur-unsur dalam sebuah teaching plan terdiri dari :
    1. judul pokok bahasan
    2. tujuan pokok bahasan
    3. deskripsi pokok bahasan
    4. langkah proses penyajian
    5. metode yang akan digunakan
    6. media atau alat yang digunakan
    7. waktu yang diperlukan
    8. pembagian tugas
    9. evaluasi.

    UNTUK LEBIH LENGKAPNYA DAPAT ANDA BACA PADA BUKU : MANAJEMEN TRAINING, PENULIS : AKH. MUWAFIK SALEH, Penerbit Indina Press.
    contoh teaching plan dapat anda download di :http://www.slideshare.net/muwafik

  • Filsafat Pendidikan Paulo Freire

    Date: 2014.05.26 | Category: Uncategorized | Response: 0

    FILSAFAT PENDIDIKAN PAULO FREIRE

    Konsep Freire tentang pendidikan bertolak dari kenyataan bahwa dunia ini ada sebagian manusia yang menderita sedemikian rupa sementara sebagian lainnya menikmati jerih payah orang lain justru dengan cara-cara yang tidak adil. Ini yang disebut oleh Freire sebagai “situasi penindasan” yang menafikan harkat kemanusiaan atau dehumanisasi (Russ Dilts dkk, P3M: 1990). Untuk itulah bagi Freire pendidikan haruslah mampu memanusiakan manusia (humanisasi) sebagaia sesuatu yang mutlak dilakukan. Humanisasi merupakan satu-satu pilihan dalam pendidikan karena hal ini sesuai dengan jalan fitrah kemanusiaan. Bagi Freire, fitrah manusia sejati adalah menjadi pelaku atau subjek, bukan penderita atau objek. Panggilan manusia sejati adalah menjadi pelaku yang sadar. Manusia adalah penguasa bagi dirinya sendiri, merdeka dan menjadi bebas. Karenanya pendidikan adalah upaya untuk melakukan pemerdekaan dan pembebasan manusia dari segala bentuk ketertindasan. Inilah tujuan akhir dari upaya humanisasinya Freire. Proses humanisasi dalam pendidikan haruslah melibatkan tiga unsur sekaligus dalam hubungan dialektik yang ajeg, yaitu :

    1.    Pengajar

    2.    Pelajar atau peserta didik

    3.    Realitas dunia

    Yang pertama dan kedua adalah subjek yang sadar (cognitive), sementara yang ketiga adalah objek yang tersadari atau disadari (cognizable). Hubungan dialektis ketiga unsur harus terjadi secara simultan dalam sebuah proses pendidikan. Hubungan dialektik ini mensyaratkan pola hubungan yang sejajar dan setara, tidak boleh ada suatu pihak yang lebih dominan dan superior dibandingkan dengan yang lain. Semua pihak memiliki hak yang sama untuk mengapresiasikan dirinya. Jadi, pendidikan mestilah memberi keleluasaan bagi setiap orang untuk mengatakan kata-katanya sendiri, bukan kata-kata orang lain. Murid harus diberi kesempatan untuk mengatakan kata-katanya sendiri, bukan kata-kaa sang guru. Untuk itulah pendidikan haruslah memberikan ruang bagi sharing pengalaman bagi setiap anggota pembelajar terasuk dalam hal ini pelajar maupun pengajar dalam merefleksikan dan memaknai realitas dunianya.

    Namun dalam realitasnya sistem pendidikan yang berkembang selama ini kurang memberikan ruang bagi proses dialektik ketiga unsur tersebut dan cenderung memberikan ruang dominansi yang sangat besar dan jarak hubungan antar ketiga unsur yang sangat lebar dan semakin jauh. Untuk itu perlu upaya menghubungkan ketiga unsur ini secara sistematis dan hal ini baru dapat diwujudkan dalam sebuah desain model pendidikan yang mampu memberdayaan dan menyadarkan yaitu melalui pelatihan (training). Model pendidikan seperti ini dipahami sebagai model pendidikan yang tepat bagi orang dewasa. Karena orang dewasa diasumsikan sebagai orang yang bertindak secara sadar, bertanggung jawab.

    PENGERTIAN TRAINING

    Pengertian training menurut Michael J. Jacius adalah setiap proses dalam mengembangkan bakat, keterampilan dan kemampuan pegawai agar dapat menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Training adalah sarana modern untuk mendapatkan sikap-sikap baru yang diperlukan seorang individu.Walaupun pengajaran itu memiliki kemampuan untuk menambah informasi dan mengubah orientasi, akan tetapi training merupakan satu-satunya cara untuk mendapatkan skill dan pengalaman, untuk mengembangkan kemampuan dan meningkatkan profesionalitas.

    Pelatihan lebih menitik beratkan pada psikomotorik maksudnya lebih menekankan pada pengasahan atau pengembangan keterampilan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan. training adalah sebuah pendekatan dalam merubah perilaku seseorang. training cenderung memberikan penekanan pada bagaimana membangun sebuah kebiasaan baru(build the habits)

  • Kumpulan GBPP Akh. Muwafik Saleh

    Date: 2014.05.26 | Category: Uncategorized | Response: 0

    Informasi bagi para mahasiswa Universitas Brawijaya yang mengambil mata kuliah dengan dosen pengampu Akh Muwafik, S.Sos, M.Si, antara lain :
    1. Dasar-dasar Public Relations
    2. Manajemen Public Relations

    3. Komunikasi Organisasi
    4. External Relations
    5. Manajemen Training dan konsultasi SDM
    6. Kapita selekta kewirausahaan

    dapat mendownload GBPP (garis besar program pengajaran) di :http://www.slideshare.net/muwafik
    semoga bermanfaat

  • Dinamika Kelompok

    Date: 2014.04.05 | Category: Uncategorized | Response: 0

    DINAMIKA KELOMPOK

    Oleh : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si

     

    Pengertian

    Interaksi antara kebutuhan2 perorangan, tujuan & peranan kelompok, norma2, & konflik dalam berfungsinya kelompok

     

    REALITAS DALAM KELOMPOK

    1. Peranan/ kegiatan yg dilaksanakan oleh anggota kelompok
    2. Norma2 / perbedaan dlm status yg tumbuh ketika para anggota berinteraksi
    3. Konflik yg muncul dari tekanan untuk bersaing/kerja sama

     

    TUJUAN DINAMIKA KELOMPOK

    1. Untuk mempertahankan kelompok/tim agar tetap utuh & berfungsi lancar (soliditas & solidaritas)
    2. Untuk mempertahankan agar kelompok/tim melaksanakan pekerjaan yg mereka hadapi (problem solving)

     

    TAHAP PEMBENTUKAN TIM EFEKTIF

    1. Forming phase (uji coba)
    2. Storming phase (pengenalan)
    3. Norming phase (pembinaan hubungan)
    4. Performing phase (kesepakatan)
    5. Maturity phase (saling memahami)

     

    Forming phase

    • Pada tahap ini disebut juga dengan tahap uji coba,
    • tahap ini masing‑masing individu masih belum saling mengenal dengan baik (tahap awal perkenalan individu) dan
    • masih mencoba untuk saling mendekati diri agar dapat saling mengenal antar individu.
    • Pada tahap ini masih ada “ego”, perasaan dirinya merasa “lebih” dari yang lain.

     

    Storming phase

    • Dalam tahap ini individu‑individu sudah mulai mengenal yang lain, sehingga muncul beberapa hal yang menurut dirinya tidak ideal seperti yang dia inginkan,
    • muncul konflik/masalah dalam hubungan antar pribadi.
    • Maka pada tahap ini individu/ kelompok mulai mencoba mengatasi kericuhan dalam tubuh sendiri.

     

    Norming phase

    • Yaitu tahap masa percobaan dalam membina hubungan antar individu.
    • Konflik sudah dapat diatasi & mampu melihat konflik sbg kebutuhan untuk melihat dari berbagai segi.
    • Pada tahap ini masing‑masing individu mulai mencoba menjalin hubungan yang baik
    • membuat kesepakatan bersama tentang nilai‑nilai yang mungkin dalam melanggengkan kerja dalam kelompok tersebut.
    • Mulai berbagi perasaan, gagasan, umpan balik, mulai merasa cocok dengan lingkungan.
    • A Happy circle, terikatan moral, interaksi tinggi

     

    Performing phase

    • Setelah antar individu terjadi kesepakatan dan mulai mengenal dengan baik serta mulai memahami dan menghargai antar karakter dan posisi masing‑masing, maka disinilah mulai terlihat efektifitas saling bekerja sama.
    • Mengembangkan proses pelaksanaan tugas
    • Ada dukungan untuk mencoba-coba cara alternatif
    • Anggota tim saling bergantung & mandiri.

     

    Maturity phase

    • Tahap kedewasaan yang ditandai dengan upaya saling memahaini, menghargai, membantu, unjuk kerja secara positif, dan selalu melakukan sesuatu yang terbaik dan memberikan kemanfaatan yang banyak untuk orang lain.
    • Pada tahap ini budaya organisasi (culture of organisation)positif akan tercipta dengan baik.
    • Pelaksanaan aktifitas kerja tim terstruktur, terkoordinir dan terdistribusikan dengan baik berdasar kemampuan masing‑masing yang setiap midividu berupaya terbaik untuk saling memahami, membantu dan saling memberikan yang terbaik untuk yang lain (Mutual simbiolism)

     

    SYARAT PEMBENTUKAN KELOMPOK

    • Adanya ketergantungan yang sifatnya positif (positive interdependency).
    • Keandalan individu (individual accountability).
    • lnteraksi langsung (face-to-face interaction).
    • Ketrampilan kerjasama (collaborative skills).
    • Proses kelompok (group processing).

     

    Janis’ Theory of Groupthink

    suatu cara yang cepat dan mudah untuk merujuk pada sebuah cara berfikir yang dipakai oleh orang (anggota kelompok) saat mereka terlibat secara mendalam di dalam sebuah in-group yang kompak (kohesif), bila usaha-usaha para angotanya untuk mencapai kesepakatan mengalahkan motivasi mereka untuk secara realistik memperhitungkan tindakan-tindakan alternatif

     

    Groupthink Ditandai Oleh Beberapa Gejala

    1. Ilusi ketidakrentanan (illusion of invulnerability),
    2. Rasionalisasi tindakan (rationalize),
    3. Penanaman moralitas (inherent morality),
    4. Stereotyped
    5. Tekanan langsung (direct pressure)
    6. Penyensoran diri (Self-censorship) dari ketidaksepakatan.
    7. Ilusi kesepakatan (illution of unanimity)
    8. Munculnya pengawal pikiran (mindguards)

     

    PERANAN FUNGSIONAL TIM

    a. PERANAN TUGAS

    Menawarkan gagasan, metode, rencana, meminta informasi & pendapat, mendorong orang untuk maju, menangani tugas sesuai prosedur.

    b. PERANAN PEMELIHARAAN

    Memberi pujian, menunjukkan kehangatan, menengahi perbedaan, mendengarkan orang lain, menerima keputusan kelompok, humor, andil dalam tim, berkontribusi.

    c. PERANAN MENGGANGGU

    Menentang, menghambat, menyerang kedudukan, memaksakan superioritas untuk mengendalikan, mengolok-olok, membujuk, kelakar tidak sopan dsb

  • Teknik Negosiasi

    Date: 2014.04.05 | Category: Uncategorized | Response: 0

    JURUS KOMUNIKASI DALAM MEMENANGKAN NEGOSIASI

    Oleh : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si

    (Maestro Trainer)

     

    KOMUNIKASI = NEGOSIASI

    Bertujuan : mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti keinginan dan maksud komunikator.

     

    PRINSIP KOMUNIKASI

    1. Komunikasi Suatu Proses Simbolik

    2. Setiap Perilaku Mempunyai Potensi Komunikasi

    3. Komunikasi Terjadi Dalam Konteks Ruang dan Waktu

    4. Semakin Mirip Latar Belakang Sosial Budaya Semakin Efektif Tindak Komunikasi.

    5. Komunikasi Bersifat Irreversible

     

    LANGKAH DALAM NEGOSIASI

    1. Adakan persiapan yang dibutuhkan sebelum melakukan negosiasi.

    2. Tetapkan tujuan, lengkapi data atau persyaratan, dan alat-alat bantu yang dibutuhkan.

    3. Buatlah perencanaan strategi & kembangkan/siapkan alternatif kemungkinan (strategi & solusi/tawaran)

    4. Kenali klien atau pihak siapa kita akan melakukan negosiasi (latar belakang, Karakter, keinginan, tujuan, kemampuan, dll)

    5. Tanamkan sikap mental dan tunjukkan penampilan yang positif.

    6. Beri ruang atau kesempatan untuk tawar menawar hingga tercapai suatu kesepakatan.

     

    TAHAP NEGOSIASI

    1. MASALAH

    2. BRAINSTORMING

    3. DIALOG

    4. SOLUSI

    5. KESEPAKATAN

    6. CLOSING

     

    JURUS KOMUNIKASI DALAM NEGOSIASI :

    JURUS PERTAMA : KUASAI RUMUS NEGOSIASI

    1. BATNA : Best Alternative to a Negotiated Agreement
    2. WATNA : Worst Alternative to a Negotiated Agreement
    3. ZOPA : Zone of Possible Agreement
    4. MLATNA : Most Likely Achievement to a Negotiated Agreement

     

    SIFAT DASAR MANUSIA :

    1. Setiap orang senang diperhatikan

    2. Setiap orang senang terhadap orang yang ramah

    3. Setiap orang senang berbicara

    4. Setiap orang senang dikagumi dan dihargai

    5. Setiap orang senang disebutkan namanya

    6. Setiap orang merasa dirinya baik

    7. Setiap orang ingin dianggap penting

    8. Setiap orang tidak senang diperintah & dikritik

     

    JURUS KETIGA : SIKAP DASAR DALAM MENANGGAPI ORANG
    1. G : Genuine Interest. “Berilah perhatian yang tulus”.

    2. U : Understanding. “cobalah untuk mengerti terlebih dahulu, pahami dari sudut pandang orang”.

    3. R : Respect. “berilah penghargaan, belajarlah menghargai”

    4. H : Helpfullness. “biasakanlah memudahkan orang”

     

    JURUS KEEMPAT : LANGKAH PERSIAPAN NEGOSIASI

    1. Kuasailah masalah dengan baik
    2. Rencanakan rencana anda
    3. Kenalilah lebih dekat, carilah informasi : data diri, keluarga, masalah terakhir, kesukaan dan ketidaksukaan.
    4. Ciptakan kedekatan emosi antara anda dengannya.
    5. Yakinkanlah keyakinan anda

     

    JURUS KELIMA : HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PRINSIP MEMBANGUN EMPATI NEGOSIASI

    1. Tampilkan sikap ramah yang mengesankan

    2. Mulailah dari hal-hal yang disepakati bersama

    3. Cobalah dengan tulus melihat masalah dari sudut pandang orang lain

    4. Jadilah pendengar yang empatik

    5. Bersimpatilah dengan ide-ide & keinginan orang lain

    6. Hormatilah pendapat orang lain

    7. Himbaulah dengan motif yang mulia

    8. Hindari debat, jangan mengkritik & menyalahkan

    9. Beri dia tantangan & keyakinan untuk mendukung anda

     

    JURUS KEENAM : 12 LANGKAH AGAR ORANG MENGIKUTI JALAN PIKIRAN KITA

    1. Kembangkan senyuman anda.

    2. Awalilah pembicaraan dengan keramahan

    3. Ajaklah lawan bicara, berbicara banyak tentang dirinya

    4. Jadilah pendengar aktif

    5. Temukan ide dasar, maksdu dibalik kata2

    6. Dukunglah idenya, anggaplah seolah-olah idenya baik

    7. Buatlah seakan-akan ide anda tsb memiliki kesamaan dg ide mereka

    8. Tawarkan ide anda dengan ramah dan meyakinkan

    9. Jelaskan AMBAK, keunggulan ide anda dengan rendah hati

    10. Tawarkan solusi jalan terbaik

    11. Buatlah usul dan pendapat datang dari lawan bicara anda

    12. Jangan lupa ucapkan terima kasih, pujilah dia atas keunggulan idenya.

     

    JURUS KE TUJUH : JEJALI PIKIRAN ANDA DENGAN AFIRMASI POSITIF

    INGATLAH SELALU

    1. Anda akan menjadi seperti yang anda pikirkan

    2. Kebanyakan orang gagal adalah orang yang tidak menyadari betapa dekatnya mereka ke titik sukses saat mereka memutuskan untuk menyerah

    3. Persepsi anda terhadap sesuatu, akan mempengaruhi tindakan anda dalam memperlakukan sesuatu itu

  • Hello world!

    Date: 2011.12.05 | Category: Uncategorized | Response: 0

    Selamat Datang di Universitas Brawijaya. Ini adalah posting pertamaku