Archive for the ‘Public Relations’ Category

  • Dasar PR-9 : Community Relations

    Date: 2014.04.05 | Category: Public Relations | Response: 0

    COMMUNITY RELATIONS

    Oleh : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos,. M.Si

    BATASAN & PENGERTIAN

    • KOMUNITAS : ( STEWART E.PERRY )

    a. komunitas adalah orang yang saling berhubungan berdasarkan nilai-nilai dan kepentingan bersama yang khusus atau interaksi dalam struktur sosial yang berdiam pada lokasi yang berbeda namun dipersatukan oleh kepentingan & nilai yang sama.

    b. komunitas adalah orang yang berhubungan satu sama lain karena didasarkan pad lokalitas tertentu yang sama yang karena kesamaan lokalitas itu secara tak langsung membuat mereka mengacu pada kepentingan dan nilai-nilai yang sama.

    • KOMUNITAS adalah semua stakeholder yang dilayani organisasi.
    • Komunitas berdasar karaktersitik relasi di dalam komunitas tsb :

    1. Komunitas sebagai pengelompokan lokal yg didasarkan pd kedekatan & kadang2 relasi tatap muka (mis : komunitas lokal, komunitas pekerja)

    2. Komunitas sebagai kelompok kepentingan (mis : komunitas penelitian, bisnis, etnis dsb).

    3. Kualitas relasi di dalamnya dalam bentuk keterikatan smoral dan emosional (mis : mengacu pada identitas, nilai & tujuan bersama dsb)

    • COMMUNITY RELATIONS (JEROLD) :peningkatan partisipasi dan posisi organisasi di dalam sebuah komunitas melalui berbagai upaya untuk kemaslahatan bersama bagi organisasi & komunitas
    • COMMUNITY RELATIONS (DEMARTINIS) : cara interaksi dengan berbagai publik yang saling terkait dengan operasi organisasi.
    • adalah program yang dirancang untuk menjalin hugb baik antara organisasi dengan komunitasnya sehingga tercapai sikap saling pengertian dan tujuan organisasi.

     

    Hubungan organisasi & komunitas

    • Hubungan Organisasi dg komunitas adalah wujud tanggung jawab sosial organisasi. Menurut Daugherty (2003) konsep ini sebagai respon thd nilai-nilai yang berubah dalam masyarakat kaitannya dengan isu-isu sosial (mis : kesempatan kerja, lingkungan hidup, keamanan produk).
    • Faktor yang mempengaruhi perubahan tsb menurut Godeke, al :

    1. Globalisasi (ekspansi bisnis yang mendunia)

    2. Peningkatan harapan masyarakat (konsumen).

    3. Menguatnya masyarakat madani dan LSM yang makin berdaya.

    4. Pengaruh meningkatnya gerakan lingkungan, yang menekankan transparansi, keberlanjutan, akuntabilitas.

    5. Pasar untuk tenaga kerja berbakat, yang memberi punishment bagi perusahaan yang mengabaikan masalah sosial.

     

    Tahap perkembangan tanggung jawab sosial & community relations

    w1960-1970 : CR dan pemberian sumbangan sebagai respon atas kebutuhan/tekanan lokal dan manajemen senior (CEO).

    w1980-1990 : CR dengan “model kewarganegaraan Korporat” yang didasarkan pada isu-isu etis. (mis : tanggungjawab thd lingkungan, peluang kerja masy sekitar)

    w1999 : CR mengembangkan aliansi strategis yang terkait erat dengan tujuan organisasi (mis : Dewan sekolah, komisi pelayanan publik dsb)

     

    Bentuk kegiatan Community Relations

    • Memberikan bantuan untuk keluarga berpendapatan rendah, sponsorship, memberikan pelatihan keterampilan pd masy sekitar, pemberian donasi
    • Menunjang kepentingan budaya, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan komunitas, pengembangan ekonomi, pengembangan sosial.
    • Pemberian beasiswa, pengembangan penelitian lokal/internasional, pengembangan prestasi (mis : nobel/ Award) dsb.
    • Membangun kemitraan (patnership) = hubg setara dan keterlibatan, melalui :

    1. Prakarsa komersial / keterlibatan kerja

    2. Investasi ekonomi (termasuk pemberian hadiah, sumbangan,pengembangan ekonomi komunitas).

    3. Upaya peningkatan kualitas kerja (mis : komisi pemantau, monitoring dsb).

     

    TUGAS :

    1. CARI CONTOH BERBAGAI MACAM KEGIATAN CSR YANG DILAKUKAN OLEH PERUSAHAAN. (dapat berbentuk news, laporan kegiatan CSR dsb)
    2. BUATLAH KONSEP KEGIATAN CSR BAGI SEBUAH ORGANISASI / PERUSAHAAN BERDASARKAN IDE KELOMPOK ANDA
    3. TUGAS ANDA HARUS DI UPLOAD (pada komentar) HARI INI JUGA PADA BLOG : muwafikcenter.blogspot.com
  • MCP 5 – Corporate Social Responsibility

    Date: 2014.04.05 | Category: Manajemen Citra, Public Relations | Response: 0

    CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

    Oleh : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si

     

    DEFINISI CSR

    • adalah komitmen dari bisnis/perusahaan untuk berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, seraya meningkatkan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat luas (World Business Council on Sustainable Development )
    • adalah tanggung jawab perusahaan untuk menyesuaikan diri terhadap kebutuhan dan harapan stakeholders sehubungan dengan isu-isu etika, sosial dan lingkungan, di samping ekonomi
    • Merupakan komitmen bisnis untuk berperan untuk mendukung pembangunan ekonomi, bekerjasama dengan karyawan dan keluarganya, masyarakat lokal dan masyarakat luas, untuk meningkatkan mutu hidup mereka dengan berbagai cara yang menguntungkan bagi bisnis dan pembangunan. (Petkoski dan Twose, 2003)
    • Green Paper Komisi Masyarakat Eropa 2001 dinyatakan bahwa kebanyakan definisi tanggungjwab sosial korporat menunjukkan sebuah konsep tentang pengintegrasian kepedulian terhadap masalah sosial dan lingkungan hidup ke dalam operasi bisnis perusahaan dan interaksi sukarela antara perusahaan dan para stakeholder-nya. Ini setidaknya ada dua hal yang terkait dengan tanggungjawab sosial korporat itu yakni pertimbangan sosial dan lingkungan hidup serta interaksi sukarela

    FAKTOR PENDORONG PERKEMBANGAN CSR

    1. Kepedulian & harapan baru masyarakat, konsumen, otoritas publik & investor dlm konteks globalisasi-industri besar.

    2. Kriteria sosial memberi pengaruh besar dlm pengambilan keputusan investasi individu & institusi baik sbg konsumen/investor.

    3. Meningkatnya kepedulian pd kerusakan lingkungan yg disebabkan kegiatan ekonomi.

    4. Transparansi kegiatan bisnis akibat perkembangan media & teknologi komunikasi & informasi modern. (komisi masyarakat Eropa, 2001)
    Perusahaan-perusahaan yang memiliki reputasi bagus, umumnya memenuhi enam hal ;

    1. hubungan yang baik dengan para pemuka masyarakat.

    2. hubungan positif dengan pemerintah setempat.

    3. resiko krisis yang lebih kecil.

    4. rasa kebanggaan dalam organisasi dan di antara khalayak sasaran.

    5. saling pengertian antara khalayak sasaran, baik internal maupun eksternal.

    6. meningkatkan kesetiaan para staf perusahaan

    (Anggoro, 2002)


    “MODEL EMPAT SISI CSR”

    1. perusahaan memiliki tanggung jawab ekonomis, yaitu berbisnis dan mendapatkan profit.

    2. Perusahaan memiliki tanggung jawab legal, semisal keharusan membayar pajak, memenuhi persyaratan Amdal, dan lain-lain.

    3. Perusahaaan memiliki tanggung jawab ethical atau etis. Misalnya perusahaan berlaku fair, tidak membeda-bedakan ras, gender, tidak korupsi, dan hal-hal semacam itu.

    4. Perusahaan memiliki tanggung jawab discretionary. Tanggung jawab yang seharusnya tidak harus dilakukan, tapi perusahaan melakukan juga atas kemauan sendiri


    MODEL CSR
    menurut saidi & Abidin

    1. Keterlibatan langsung dengan lingkungan masyarakat.

    2. Pendirian yayasan / organisasi sosial perusahaan.

    3. Bermitra dengan pihak lain

    4. Mendukung / bergabung dalam suatu konsorsium

     

    SASARAN DARI PROGRAM CSR

    1. Pemberdayaan SDM lokal (pelajar, pemuda dan mahasiswa termasuk di dalamnya);

    2. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat sekitar daerah operasi;

    3. Pembangunan fasilitas sosial/umum,

    4. Pengembangan kesehatan masyarakat,

    5. Sosbud, dan lain-lain.

     

    PRAKTIK CSR DI 7 NEGARA ASIA
    hasil penelitian Chambers ; 2003

    1. Keterlibatan dalam komunitas :

    2. Community development, Konservasi lingkungan hidup, Pendidikan, pelatihan, kegiatan keagamaan, olahraga.

    3. Pembuatan produk yg bisa dipertanggungjawabkan scr sosial :

    4. Lingkungan hidup, kesehatan, keselamatan kerja, sumberdaya manusia & etika.

    5. Employee relations :

    6. Kesejahteraan pekerja, keterlibatan pekerja.

     

    Bentuk CSR di Asia :

    1. Kemitraan komunitas

    2. Menerjunkan sukarelawan pd komunitas

    3. Pendirian yayasan

    4. Keterlibatan komunitas (di Indonesia dlm bentuk : pembangunan pertanian, ekonomi lokal, CD, membantu organisasi keagamaan)

     

    DIMENSI CSR 
    Menurut Green Paper dari komisi Masyarakat Eropa

     

    DIMENSI INTERNAL :

    1. Manajemen SDM

    2. Kesehatan & Keselamatan kerja

    3. Beradaptasi dg perubahan

    4. Manajemen dampak lingkungan & SDA

     

    DIMENSI EKSTERNAL :

    1. Komunitas2 lokal, mitra usaha, pemasok, konsumen.

    2. Hak-hak asasi manusia

    3. Kepedulian pd lingkungan hiup global

     

    Berdasarkan sifatnya, pelaksanaan program CSR dapat dibagi dua, yaitu :
    1. Program Pengembangan Masyarakat (Community Development/CD); dan
    2. Program Pengembangan Hubungan/Relasi dengan publik (Relations Development/ RD).

     

    Dalam penyusunan CD mempertimbangkan : Triple Bottom Line (3P) :

    1. Profit

    2. People

    3. Planet

    (dipopulerkan : John Elkington, 1997)

     

    PEDOMAN CSR
    Hasil pertemuan menteri negara2 anggota OECD di Paris th 2000

    1. Memberi sumbangan untuk kemajuan ekonomi, sosial, ligkungan berdasarkan pandangan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.

    2. Menghormati hak-hak manusia di daerah perusahaan beroperasi

    3. Mendorong pengembangan kapasitas lokal melalui kerja sama dg komunitas lokal.

    4. Mendorong pembentukan huma capital, khususnya penciptaan kesempatan kerja & fasilitasi pelatihan bg karyawan.

    5. Mendorong kesadaran pekerja melalui penyebarluasan kebiajakn dg program pelatihan

    6. Mengembangkan mitra bisnis.

     

    PRINSIP CSR menurut Warhurst ; 1998

    1. Prioritas korporat
    2. Manajemen terpadu
    3. Proses perbaikan kebijakan, melalui riset & pemenuhan kebutuhan sosial
    4. Pendidikan karyawan
    5. Kajian atas dampak sosial
    6. Produk & jasa yg ramah lingkungan
    7. Informasi publik. edukasi costumer
    8. Fasilitas & operasi atas pertimbangan kajian social impact
    9. Penelitian atas semua proses produksi (bahan baku, produk, proses, emisi, limbah dll)
    10. Prinsip pencegahan dengan modifikasi
    11. Kepedulian para kontraktor & pemasok
    12. Siaga menghadanpi darurat
    13. Adopsi inovasi yg baik
    14. Memberi sumbangan pada usaha bersama
    15. Keterbukaan
    16. Pencapaian & pelaporan : audit sosial
  • Dasar PR : Media Relations

    Date: 2014.04.05 | Category: Public Relations | Response: 0

    MEDIA RELATIONS

    Oleh : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos.,M.Si

    MEDIA RELATIONS

    1. Hubungan media merupakan sebagai alat, pendukung atau media kerja sama untuk kepentingan proses publikasi dan publisitas berbagai kegiatan program kerja atau untuk kelancaran aktivitas komunikasi PR dengan pihak publik.
    2.  Berfungsi menyampaikan pesan kepada publiknya juga untuk membangun & meningkatkan citra melalui berbagai jenis media.
    3. Peranan hubungan media (media relations) dalam kehumasan adalah sebagai saluran (Channel) dalam penyampaian pesan dalam upaya peningkatan pengenalan (awareness), informasi dan pemberiataan dari pihak publikasi humas.
    4. Karena fungsi pers / media adalah sebagai kekuatan pembentuk opini (power of opinion) yang sangat efektif.
    5. Kerja sama dengan pers/ media akan menghasilkan frekuensi publisitas yang cukup tinggi. Dampak pemberitaan bersifat : efek keserempakan (stimultaneity effect), efek dramatisir, efek publisitas tinggi, waktu relatif singkat, pembentukan opini, khalayak yang sangat luas dalam waktu yang bersamaan.

     

    MEMBINA HUBUNGAN MEDIA /PERS (MEDIA/PERS RELATIONS)

    1. Adalah suatu kegiatan untuk mencapai publikasi atau penyiaran berta semaksimal mungkin, sedangkan informasi yang disebarkan melalui PR adalah menciptakan pengenalan dan pengertian (Frank Jepkins, 1992)
    2. Adalah suatu kegiatan khusus dari pihak PR untuk melakukan komunikasi penyampaian pesan, atau informasi tertentu mengenai aktivitas yang bersifat kelembagaan, perusahaan/institusi, produk dan hingga kegiatan bersifat individual lainnya yang perlu dipublikasikan melalui kerjasama dengan pihak pers/media massa untuk menciptakan publisitas dan citra positif” (Rosadi Ruslan)

     

    BENTUK HUBUNGAN MEDIA & PERS, MENURUT FRANK JEFKINS (1992)

    1. KONTAK PRIBADI (personal contact)

    pelaksanaan hubungan media tergantung pada apa & bagaimana kontak pribadi dg kedua belah pihak dalam menjalin hubungan informal.
    2. PELAYANAN INFORMASI/BERITA (News Service)

    pemberian informasi, publikasi & berita baik tertulis maupun cetak (press release, news letter,photo press), maupun terekam (video release, cassets recorder, slide film).
    3. ANTISIPASI KEMUNGKINAN DARURAT (Contingency Plan)

    antisipasi permintaan mendadak dari pihak pers untuk wawancara, konfirmasi dsb. Shg PRO harus siap melayaninya.

     

    BENTUK KERJA SAMA DENGAN PERS

    A. KONTAK FORMAL :

    yaitu kegiatan, event-event (acara) tertentu yang sengaja dirancang oleh pihak humas. antara lain :

    1. KONFERENSI PERS (Press Conference)

    yaitu : pertemuan (kontak) khusus dengan pihak pers yg bersifat resmi/sengaja diselenggarakan oleh pejabat humas yang bertindak sbg nara se\umber dalam upaya menjelaskan suatu rencana/ permasalahan ttt yg sedang dihadapi. biasanya jumpa pers ini ditutup dengan makan bersama.

    2. WISATA PERS (Press Tour)

    sejumlah wartawan yang sudah dikenal baik dg humas diajak wisata kunjungan kesuatu event khusus/ keluar kota bersama dg pejabat instansi untuk meliput secara langsung mengenai kegiatan tertentu. Mis : pembukaan pabrik, kejadian/ peristiwa yang menimpa perusahaan tsb.


    3. RESEPSI PERS (Press Reception) dan PRESS GATHERING

    berupa jamuan pers/wartawan yang bersifat sosial, menghadiri acara resepsi / seremonial tertentu baik formal / informal. Ada juga melalui event-event olahraga bersama, kumpul bersama dalam acara ulang tahun perusahaan atau acara keagamaan misalnya buka bersama, tahun baru dl antara pihak humas,eksekutif dg pihak pers diluar tugas fungsionalnya masing-masing, namun terkadang humas dapat menyisipkan pemberian keterangan pers.

    4. TAKLIMAT PERS (Press Breifing)

    jumpat pers resmi yang diselenggarakan secara periodik. Biasanya pada awal/akhir bulan / tahun oleh humas / pimpinan lembaga. Pertemuan ini diadakan mirip diskusi/ berdialog, saling memberi masukan/ informasi cukup penting bagi kedua belah pihak. Dan pihak pers diberi kesempatan seluas-luasnya mengenai informasi yang kemudian diharapkan wartawa mempunyai pegetahuan lebih baik. Mislanya : tentang akan diterbitkannya UU/peraturan atau kebijakan baru.

     

    B. KONTAK INFORMAL :

    1. KETERANGAN PERS (Press Statement)

    bisa dilakuakn kapan dan dimana saja tanpa adaundangan resmi, mungkin pemberitahuannya cukup melalui telpon.hal ini banyak dilakukan oleh para politisi, budayawan dsb untuk menjelaskan / memberikan argumentasi terntentu.

     

    2WAWANCARA PERS (Press Interview)

    inisiatif biasanya dari pihak pers setelah melalui perjanjian / konfirmasi dengan hara sumber.

    PRINSIP BERHUBUNGAN DENGAN PERS (GOOD PRES RELATIONSHIP)

    1. Sikap terus terang,jujur terbuka, ramah, tegas, profesional.
    2. Memberikan pelayanan terbaik kepada media & tidak menutup saluran informasi khususnya saat menghadapi masalah.
    3. Jangan terlalu membanjiri berbagai publisitas yang tidak jelas tujuannya.
    4. Tidak meminta-minta/mengemis kepada pers agar beritanyanya dibuat.
    5. Saling memahami fungsi, kewajiban dan tugas profesinya dan memegang kode etik profesi masing-masing.
    6. Saling mengenal baik, cukup akrab antara kedua belah pihak secara individual & fungsional namun tetap menjaga jarak demi kerahasiaan lembaga.
    7. Kenalilah siapa Pimred,Wapimred, Redpel, redaktur halaman, para reporter setiap bidang liputan. (& salalu meng-up date- daftar nama).
    8. Meminta kartu nama, biasanya setiap wartawan resmi/bertugas dilengkapi kartu PWI, kartu pers/nama.
    9. Menerima kedatangan wartawan dalam rangka peliputan, konfirmasi berita, wawancara, tapa menujukkan ragu-ragu atau penuh kecurigaan.
    10. Melayani dengan baik bila ada permintaan interview /wawancara dari pihak pers termasuk jika mendadak dg catatan segala sesuatunya dipersiapkan terlebih dahulu dg memilah informasi yg pantas untuk dipublikasikan.
    11. Kirimkan kartu ucapan selamat, baik kepada individu maupun lembaga (penerbit) yang sdg ulang tahun, menghadapi lebaran, Tahun baru dsb. Sbg tanda penuh perhatian untuk membangun hubg Baik
    12. Pemberian iklan goodwill, yaitu iklan secara insidentil diluar iklan promosi/komersil (mis : iklan layanan masyarakat) yang dikerjasamakan dengan media tsb. Atau kerja sama lainnya spt : penanggulangan bencana alam, pelestarian & kepedulian alam atau tema sosial lainnya untuk menari simpati berbagai pihak.
    13. Membentuk proyek publikasi/promosi bersama dengan pihak media melalui coverage (ulasan berita) / penulisan artikel/featuris (advetorial) tentang suatu produk/jasa yg ingin dikampanyekan scr efektif melalui kerjasama antara Humas & pihak pers.

     

    MEDIA PUBLIC RELATIONS

    1. House journal (Internal : In house Journal; media internal yang berfungsi sebagai media komunikasi, informasi, pendidikan, hiburan, media pengetahuan – Eksternal : Eksternal House Journal, yang berfungsi sebagai media promosi dan pembangun citra).
    2. Printed Material (berbentuk : brosur, leaflet, booklet, kopsurat, kartu ucapan selamat/suplemen, kalender)
    3. Media Pertemuan (Event) ; media pertemuan langsung (face to face), misal : presentasi, diskusi panel, seminar, pameran.
    4. Broadcating Media & Internet ; publikasi PR yang disiarkan melalui siaran TV/Radio, media elektronik, internet.
    5. Media sarana Humas (misalnya penampilan identitas perusahaan /coporate identity yang merupakan simbol perusahaan, nama perusahaan, logo, warna standar perusahaan & kemasan produk, citra lobby kantor / font office lobby image, pakaian seragam /uniform, model huruf atau logo perusahaan yang menjadi pembeda dengan yang lainnya.
    6. Media Personal (pertemuan langsung melalui pendekatan personal seperti lobi dan negosiasi untuk mencapai kata sepakat (win-win solutions).

     

    HOUSE JOURNAL & PR WRITING, Frank Jefkins (1988), lima macam House Journal :

    1. THE SALES BULLETIN : media komunikasi reguler antara manajer penjualan dg salesmen.
    2. THE NEWSLETTER : siaran berita singkat tentang perusahaan/lembaga.
    3. THE MAGAZINE : majalah yang berisi tulisan feature, artikel & gambar-gambar.
    4. THE TABLOID NEWSPAPER : mirip surat kabar populer & berisikan berita-berita pkok, artikel populer pendek.
    5. THE WALL NEWSPAPER : media komunikasi internal antara karyawan dengan perusahaan.

     

    Bentuk house journal lain :

    Media elektronik yang mulai berkembang tahun 1980-an biasanya melalui saluran media (electronic channel media) :

    1. VIDEO CASSETS : rekaman video/film dokumentasi yang didistribusikan untuk dipasang di TV monitr di temapt strategis & mudah dilihat oleh khalayak. Misalnya tentang profil perusahaan maupun produk.
    2. AUDIO CASSET TAPE : informasi/berita yang direkam menggunakan pita rekaman yang berisikan pidato, instruksi, pesan dan didistribusikan pada karyawan, pelanggan / relasibisnis. Dapat terlihat dalam MLM.
    3. VIEWDATA HOUSE JOURNAL :

    media surat kabar elektronik dg menggunakan saluran televisi/komputer, misal : internet, email dsb

     

    PR WRITING, ANTARA LAIN :

    Naskah / script, release (siaran), journal magazine (majalah internal), laporan (report), Annual Report (laporan keuangan tahunan), prospektus (Publikasi Prospek Usaha Komersial), Company profile & company product (profil perusahaan dan produk dalam bentuk majalah), advertorial (naskah tulisan promosi dalam bentuk artikel sponsor), Corporate Profile and Editorial (pariwara dan suplemen sisipan, brosur, leaflet dan katalog)

  • A THEORITICAL BASIS FOR PUBLIC RELATIONS

    Date: 2014.04.05 | Category: Public Relations | Response: 0

    A THEORITICAL BASIS FOR PUBLIC RELATIONS

    Oleh : AKH. MUWAFIK SALEH. S.Sos., M.Si.

     

     

    KERANGKA TEORI

    TEORI-TEORI HUBUNGAN (Theories Of Relationship) :

    1. System Theory

    2. Situational Theory

    3. Approaches to Conflict Resolution

     

    TEORI-TEORI PERILAKU (Theories of Cognition and Behavior) :

    1. Action Assembly Theory

    2. Social Exchange Theory

    3. Diffusion Theory

    4. Social Learning Theory

    5. Elaborated Likelihood Theory

     

    THEORI-TEORI KOMUNIKASI MASSA (Theories of Mass Communication)

    1. Uses and Gratifications

    2. Agenda Setting Theory.

     

    TEORI-TEORI HUBUNGAN

    (Theories Of Relationship)

    “ Sistem adalah keseluruhan dan interdependensi antara semua unsur yang ada (subsistem) dan saling terkait, saling berhubungan, saling mempengaruhi yang menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan”.

     

    TEORI SISTEM

    “Satu-satunya cara yang bermakna untuk mempelajari organisasi … adalah sebagi suatu sistem” (Scott, 1961)

    • Bagian-bagian dalam organisasi merupakan sebuah sistem, berupa individu dan kepribadiannya, struktur formal, pola interaksi informal, pola status & peranan, lingkungan fisik pekerjaan.Inilah yang disebut sistem organisasi.
    • Konsep sistem fokus pada pengaturan, interakis, pola komunikasi dan hubungan antara bagian-bagian & dinamika hubungan tersebut yang menumbuhkan kesatuan / keseluruhan
    • Dalam sistem terdapat hubungan interdependensi diantara komponen / bagian suatu sistem (subsistem)
    • Suatu perubahan pada suatu bagian/komponen akan membawa perubahan pada setiap komponen lainnya dalam keseluruhan sistem.
    • Salah satu tokoh Teori Sistem Umum : Bertalanffy, mengindentifikasina beberapa prinsip yang berlaku bagi semua jenis sistem yakni bahwa mesin, organisme dan organisasi memiliki proses serupa dan dapat diuraikan dengan prinsip-prinsip yang sama

    Ciri-Ciri Sistem :

    • Nonsumativitas, yaitu suatu sistem tidak sekedar jumlah dari bagian-bagiannya. Namun dia akan memperoleh identitas yang terpisah dari masing-masing hubungan.
    • Unsur-unsur struktur, fungsi dan evlusi. Sturktur merujuk pada hubungan antarkomponen suatu sistem. Struktur mencerminkan keteraturan
    • Keterbukaan. Organisasi adalah sistem sosial. Batas-batasnya dapat ditembus, yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lingkungannya sehingga memperoleh energi dan informasi.
    • Hierarki. Suatu sistem merupakan suatu suprasistem bagi sistem-sistem lain di dalamnya, atau sebagai subsistem bagi suatu sistem yang lebih besar.

     

    TEORI SISTEM SOSIAL (KATZ & KAHN)

    Kebanyakan interaksi kita dengan orang lain merupakan tindakan komunikatif (verbal/non verbal, bicara / diam). “komunikasi – pertukaran informasi dan transmisi makna – adalah inti suatu sistem sosial atau suatu organisasi. Termasuk dalam bentuk-bentuk interaksi sosial seperti penggunaan pengaruh, kerja sama penularan sosial atau peniruan dan kepemimpinan yang dimasukkan dalam konsep organisasi.

     

    IMPLIKASI TEORI SISTEM BAGI PRAKTEK PUBLIC RELATIONS

    PR merupakan bagian dari suatu sistem dalam manajemen / organisasi (lembaga) yang berhubungan dengan unur sistem lain dalam organisasi (internal) dan lingkungan (eksternal), setiap perubahan akan sangat berhubungan dengan apa yang harus dilakukan oleh PR, baik teknologi, isu, perkembangan sosial, politik, ekonomi dsb.

     

    2. SITUATIONAL THEORY

    • Dikemukakan oleh : Grunig & Hunt
    • Teori ini menjelaskan tentang bagaimana dan kapan seseorang memiliki ekspektasi (harapan) yang kuat untuk terlibat dalam kelompok (isu-isu organisasi).
    • 3 variabel yang dapat menjelaskan kapan seseorang terlibat dan memproses sebuah isu :

    1. Problem recognition, Pengenalan masalah atau kesadaranseseorang bahwa isu tersebut sangat mempengaruhi mereka.

    2. Constraint Recognition, Pengenalan keterbatasan kemampuan (merasa adanya rintangan) dalam menerapkan solusi yang dibuatnya.

    3. Level of involvement, Level keterlibatan yaitu dimana seseorang sudah mulai terlibat dalam berbagai isu dan aktif mengkomunikasikan isu.

     

    3. APPROACHES TO CONFLICT RESOLUTION

    • Pandangan Fisher & Ury tentang resolusi konflik

    Resolusi konflik :

    1. Pisahkan orang dari masalah

    2. Foskuslah pada kepentingan (masalah), jangan pada posisi.

    3. Buatlah opsi / tawaran jalan keluar yg saling menguntungkan

    4. Buatlah kriteria objektif dalam penyelesaian persoalan.

     

    Cara pandang lain dalam resolusi konflik :

    1. Control your emotion

    2. Inisiated to discuss

    3. Get good information

    4. Give good information Read the rest of this entry »

  • Sejarah PR

    Date: 2014.04.05 | Category: Public Relations | Response: 0

    SEJARAH PUBLIC RELATIONS

    Oleh Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si

     

    1. SEJARAH UMUM PR

    • ANTARA PERKEMBANGAN POLITIK DAN BISNIS
    • REVOLUSI AMERIKA – REVOLUSI INDUSTRI – REVOLUSI KOMUNIKASI

     

    AWAL KELAHIRAN

    • IRAQ (1800 SM )

    Para arkeolog menemukan sebuah buletin pertanian di Irak yang memberitahu tahu para petani cara menabur benih, cara melakukan irigasi, cara mengatasi tikus ladang dan cara memetik hasil panen yang tidak berbeda dengan distribusi buletin pertanian oleh Departemen Pertanian AS.

     

    AWAL MULA DI AMERIKA

    • SEBELUM REVOLUSI
    • KEBEBASAN
    • POLITIK DAN PERUBAHAN

    PR : Fokus pada upaya memanipulasi opini masyarakat untuk digerakkan bagi kepentingan revolusi dan penyebaran propaganda dengan menggunakan pena, podium, mimbar, peristiwa, simbol, organisasi politik, untuk memobilisasi massamelakukan perlawanan, penolakan, penentangan dan perubahan sistem dogmatik, absolut.

     

    TAHUN PERTENGAHAN

    PR banyak menjalankan sebagai peran atau fungsi :

    1. Press Agentry (agen press)

    2. Kampanye politik (propaganda)

    3. Praktek Bisnis (untuk mempromosikan kepentingan industri)

     

    EVOLUSI KE ARAH KEMATANGAN (1900-Awal)

    Enam periode perkembangan :

    •Era persemaian (1900-1917)

    •Periode perang dunia I (1917-1919)

    •Ledakan era 20-an (1919-1929)

    •Era Roosevelt & perang dunia II (1930-1945)

    •Era pasca perang (1945-1965)

    •Masyarakat Informasi global (1965-sekarang)

     

    ERA PERSEMIAN (1900-1917)

    Dari jurnalisme yang gemar menelanjangi ketidakberesan versus publisitas yang defensif,dan dari reformasi politik berjangkuan jauh yang diperkenalkan Theodore Roosevelt & Woondrow Wilson melalui penggunaan keterampilan hubungan masyarakat . Fokus lebih pada propaganda

     

    PERIODE PERANG DUNIA I (1917-1919)

    Dari demonstrasi kekuasaan yang dramatis dari promosi yang terorganisasi untuk mengobarkan semangat patriotisme yaitu untuk menjual obligasi perang, merekrut prajurit dan mengumpulkan berjuta-juta dolar untuk kesejahteraan.

     

    LEDAKAN ERA 20-AN (1919-1929)

    Ketika prinsip dan praktek publisitas yang dipelajari selama periode perang digunakan untuk mempromosikan produk disetujui untuk mengalami perubahan tempaan teknologi yang dipacu peperangan, kemenangan pertarungan politik, dan pengumpulan berjuta-juta dolar untuk tujuan derma.

     

    ERA ROOSEVELT & PERANG DUNIA II (1930-1945)

    dari depresi besar dan perang dunia ii dengan peristiwa yang mendalam dan berdampak besar yang dipercanggih praktek hubungan masyarakat.

    PR fokus pada kepentingan politik ekonomi & politik perang (industri perang)

    Di AS : kantor informasi Perang. (kampanye informasi terorganisasi : kepentingan perang & propaganda).

     

    LEDAKAN PASCA PERANG : 1945-1965

    PR : fungsi rehabilitasi dan rekonstruksi pasca perang; sekolah, pendidikan, tenaga guru, bangunan, telekomunikasi dan transportasi (infrastruktur)

    Pelembagaan kajian PR

     

    ERA INFORMASI GLOBAL : 1965-SEKARANG

    • Masyarakat Informasi (John Naisbit) : th 1956 : jumlah pekerja kerah putih melebihi angka pekerja produksi industri.
    • th 1957, soviet muncul dengan satelit Sputnik : Era Komunikasi global
    • kemajuan bidang industri multimedia.

     

    IVY LEDBETTER LEE (1906) BAPAK PUBLIC RELATIONS, MEMBERIKAN OPSI BAGI MANAJEMEN PR :

    • PERTAMA :

    Membentuk manajemen humas untuk mengatur arus informasi/berita secara terbuka.

    Bekerja sama dengan pihak pers.

    Duduk sebagai top pimpinan perusahaan, dan langsung sebagai pengambil keputusan tertinggi (decision maker) dan policy maker.

    • KEDUA :

    Memiliki wewenang penuh dalam melaksanakan fungsi dan peranan sebagai pejabat humas untuk mengelola manajemen humas

    • KETIGA :

    Manajemen humas harus open communication (informasi terbuka) baik kepada khalayak/publik, pekerja maupun pihak pers

     

    TIGA TAHAP PENGEMBANGAN PR
    menurut Otis Baskin dkk : PR Proffesion and the practice

     

    1. TAHAP MANIPULASI :

    PR diasumsikan sebagai alat yang dipergunakan untuk mengarahkan perhatian dan perilaku publik, dikenal tipe : agen pers (press agentry)

    1. TAHAP INFORMASI :

    dianggap sebagai saluran informasi dari organisasi pada publiknya untuk mendapatkan simpati, pemahaman, terhadap organisasi. Dikenal tipe : agen publisitas (publicity agent)

    3. TAHAP SALING PENGARUH & MEMAHAMI

    menjalankan fungsi sebagai konsultan manajemen tentang bagaimana metode bagi manajemen/organisasi agar bisa mengambil keputusan, menilai opini publik, bersikap terhadap opini publik. Dikenal tipe : konselor PR (PR counselors)

     

    TAHAP PERKEMBANGAN PR
    MENURUT CUTLIP CENTER BROOM : EFFECTIVE PR

    • Era pemasabodohan publik
    • Era pengirformasian publik
    • Era saling pengertian
    • Era saling menyesuaikan

     

    KRONOLOGIS PERKEMBANGAN PR

    • Abad ke-19 : PR di Amerika dan Eropa merupakan program studi yang mandiri didasarkan pada perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi.

    1865-1900 : Publik masih dianggap bodoh
    1900-1918 : Publik diberi informasi dan dilayani
    1918-1945 : Publik diberi pendidikan dan dihargai
    1925 : Di New York, PR sebagai pendidikan tinggi resmi
    1928 : Di Belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal di fakultas sebagai mata kuliah wajib. Disamping itu banyak diadakan kursus-kursus yang bermutu
    1945-1968 : Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui
    1968 : Di Belanda mengalami perkembangan pesat. Ke arah ilmiah karena penelitian yang rutin dan kontinyu. Di Amerika perkembangannya lebih ke arah bisnis.
    1968-1979 : Publik dikembangkan di berbagai bidang, pendekatan tidak hanya satu aspek saja
    1979-1990 : Profesional/internasional memasuki globalisasi dalam perubahan mental dan kualitas
    1990-sekarang : a. perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang,
    sikap dan pola perilaku secara nasioal/internasional

    b. membangun kerjasama secara lokal, nasional, internasional
    c. saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial budaya,
    Iptek, sesuai dengan kebutuhan era global/informasi

     

     

    SEJARAH PR DI INDONESIA

    • Jaman Kerajaan
    • Jaman penjajahan
    • Jaman Awal kemerdekaan
    • Perkembangan Mutakhir

     

    TUGAS UNTUK MAHASISWA :

    BUAT TULISAN TENTANG SEJARAH PR

    DI INDONESIA SEMENJAK

    MASA KERAJAAN HINGGA SEKARANG

  • GBPP Mata kuliah dosen Pengampu Akh. Muwafik Saleh

    Date: 2012.03.07 | Category: Public Relations | Response: 0

    Bagi mahasiswa yang ingin mendapatkan GBPP mata kuliah yang diampu oleh bpk. Akh. Muwafik Saleh dapat di download pada link berikut : http://www.slideshare.net/insandinami/gbpp-public-relations-muwafik-fisip-ub-2012

    selamat menikmati perkuliahan

  • Pengantar Dasar-Dasar Public Relations

    Date: 2012.02.29 | Category: Public Relations | Response: 0

    WHAT IS PUBLIC RELATIONS ?

    Oleh: AKH. MUWAFIK SALEH. S.Sos.,M.Si

     

    BERBAGAI KASUS PR

    1. “FLYING” PILOT LION AIR
    2. KASUS MESUJI
    3. JATUHNYA PESAWAT ADAM AIR
    4. AKUISISI PT. SAMPOERNA OLEH PHILIP MORRIS
    5. MEREBAKNYA FLU BURUNG
    6. MEREBAKNYA KASUS BORAX & FORMALIN (BAKSO, MIE, IKAN)
    7. KASUS SUTET OLEH PLN
    8. KASUS FREEPORT
    9. KASUS LUMPUR LAPINDO

     

    PUBLIC RELATIONS

    “Adalah mengelola komunikasi antara organisasi dan publiknya”.

    “adalah memikirkan, merencanakan dan mencurahkan daya untuk membangun dan menjaga saling pengertian antara organisasi dan publiknya”.

    The British Institute of Public Relations

     

    PUBLIC RELATIONS
    “ Adalah seni dan ilmu pengetahuan sosial yang dapat dipergunakan untuk menganalisis kecenderungan, memprediksi konsekuensinya,  menasehati para pemimpin organisasi, dan melaksanakan program yang terencana mengenai kegiatan-kegiatan yang melayani, baik untuk kepentingan organisasi maupun kepentingan publik atau umum”.
    The Statemen of Mexico 1978 Read the rest of this entry »