Archive for the ‘Manajemen Citra’ Category
-
MCP 5 – Corporate Social Responsibility
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Oleh : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si
DEFINISI CSR
- adalah komitmen dari bisnis/perusahaan untuk berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, seraya meningkatkan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat luas (World Business Council on Sustainable Development )
- adalah tanggung jawab perusahaan untuk menyesuaikan diri terhadap kebutuhan dan harapan stakeholders sehubungan dengan isu-isu etika, sosial dan lingkungan, di samping ekonomi
- Merupakan komitmen bisnis untuk berperan untuk mendukung pembangunan ekonomi, bekerjasama dengan karyawan dan keluarganya, masyarakat lokal dan masyarakat luas, untuk meningkatkan mutu hidup mereka dengan berbagai cara yang menguntungkan bagi bisnis dan pembangunan. (Petkoski dan Twose, 2003)
- Green Paper Komisi Masyarakat Eropa 2001 dinyatakan bahwa kebanyakan definisi tanggungjwab sosial korporat menunjukkan sebuah konsep tentang pengintegrasian kepedulian terhadap masalah sosial dan lingkungan hidup ke dalam operasi bisnis perusahaan dan interaksi sukarela antara perusahaan dan para stakeholder-nya. Ini setidaknya ada dua hal yang terkait dengan tanggungjawab sosial korporat itu yakni pertimbangan sosial dan lingkungan hidup serta interaksi sukarela
FAKTOR PENDORONG PERKEMBANGAN CSR
1. Kepedulian & harapan baru masyarakat, konsumen, otoritas publik & investor dlm konteks globalisasi-industri besar.
2. Kriteria sosial memberi pengaruh besar dlm pengambilan keputusan investasi individu & institusi baik sbg konsumen/investor.
3. Meningkatnya kepedulian pd kerusakan lingkungan yg disebabkan kegiatan ekonomi.
4. Transparansi kegiatan bisnis akibat perkembangan media & teknologi komunikasi & informasi modern. (komisi masyarakat Eropa, 2001)
Perusahaan-perusahaan yang memiliki reputasi bagus, umumnya memenuhi enam hal ;1. hubungan yang baik dengan para pemuka masyarakat.
2. hubungan positif dengan pemerintah setempat.
3. resiko krisis yang lebih kecil.
4. rasa kebanggaan dalam organisasi dan di antara khalayak sasaran.
5. saling pengertian antara khalayak sasaran, baik internal maupun eksternal.
6. meningkatkan kesetiaan para staf perusahaan
(Anggoro, 2002)
“MODEL EMPAT SISI CSR”1. perusahaan memiliki tanggung jawab ekonomis, yaitu berbisnis dan mendapatkan profit.
2. Perusahaan memiliki tanggung jawab legal, semisal keharusan membayar pajak, memenuhi persyaratan Amdal, dan lain-lain.
3. Perusahaaan memiliki tanggung jawab ethical atau etis. Misalnya perusahaan berlaku fair, tidak membeda-bedakan ras, gender, tidak korupsi, dan hal-hal semacam itu.
4. Perusahaan memiliki tanggung jawab discretionary. Tanggung jawab yang seharusnya tidak harus dilakukan, tapi perusahaan melakukan juga atas kemauan sendiri
MODEL CSR
menurut saidi & Abidin1. Keterlibatan langsung dengan lingkungan masyarakat.
2. Pendirian yayasan / organisasi sosial perusahaan.
3. Bermitra dengan pihak lain
4. Mendukung / bergabung dalam suatu konsorsium
SASARAN DARI PROGRAM CSR
1. Pemberdayaan SDM lokal (pelajar, pemuda dan mahasiswa termasuk di dalamnya);
2. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat sekitar daerah operasi;
3. Pembangunan fasilitas sosial/umum,
4. Pengembangan kesehatan masyarakat,
5. Sosbud, dan lain-lain.
PRAKTIK CSR DI 7 NEGARA ASIA
hasil penelitian Chambers ; 20031. Keterlibatan dalam komunitas :
2. Community development, Konservasi lingkungan hidup, Pendidikan, pelatihan, kegiatan keagamaan, olahraga.
3. Pembuatan produk yg bisa dipertanggungjawabkan scr sosial :
4. Lingkungan hidup, kesehatan, keselamatan kerja, sumberdaya manusia & etika.
5. Employee relations :
6. Kesejahteraan pekerja, keterlibatan pekerja.
Bentuk CSR di Asia :
1. Kemitraan komunitas
2. Menerjunkan sukarelawan pd komunitas
3. Pendirian yayasan
4. Keterlibatan komunitas (di Indonesia dlm bentuk : pembangunan pertanian, ekonomi lokal, CD, membantu organisasi keagamaan)
DIMENSI CSR
Menurut Green Paper dari komisi Masyarakat EropaDIMENSI INTERNAL :
1. Manajemen SDM
2. Kesehatan & Keselamatan kerja
3. Beradaptasi dg perubahan
4. Manajemen dampak lingkungan & SDA
DIMENSI EKSTERNAL :
1. Komunitas2 lokal, mitra usaha, pemasok, konsumen.
2. Hak-hak asasi manusia
3. Kepedulian pd lingkungan hiup global
Berdasarkan sifatnya, pelaksanaan program CSR dapat dibagi dua, yaitu :
1. Program Pengembangan Masyarakat (Community Development/CD); dan
2. Program Pengembangan Hubungan/Relasi dengan publik (Relations Development/ RD).Dalam penyusunan CD mempertimbangkan : Triple Bottom Line (3P) :
1. Profit
2. People
3. Planet
(dipopulerkan : John Elkington, 1997)
PEDOMAN CSR
Hasil pertemuan menteri negara2 anggota OECD di Paris th 20001. Memberi sumbangan untuk kemajuan ekonomi, sosial, ligkungan berdasarkan pandangan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.
2. Menghormati hak-hak manusia di daerah perusahaan beroperasi
3. Mendorong pengembangan kapasitas lokal melalui kerja sama dg komunitas lokal.
4. Mendorong pembentukan huma capital, khususnya penciptaan kesempatan kerja & fasilitasi pelatihan bg karyawan.
5. Mendorong kesadaran pekerja melalui penyebarluasan kebiajakn dg program pelatihan
6. Mengembangkan mitra bisnis.
PRINSIP CSR menurut Warhurst ; 1998
- Prioritas korporat
- Manajemen terpadu
- Proses perbaikan kebijakan, melalui riset & pemenuhan kebutuhan sosial
- Pendidikan karyawan
- Kajian atas dampak sosial
- Produk & jasa yg ramah lingkungan
- Informasi publik. edukasi costumer
- Fasilitas & operasi atas pertimbangan kajian social impact
- Penelitian atas semua proses produksi (bahan baku, produk, proses, emisi, limbah dll)
- Prinsip pencegahan dengan modifikasi
- Kepedulian para kontraktor & pemasok
- Siaga menghadanpi darurat
- Adopsi inovasi yg baik
- Memberi sumbangan pada usaha bersama
- Keterbukaan
- Pencapaian & pelaporan : audit sosial
-
MCP4 – Corporate Identity
CORPORATE IDENTITY
Oleh : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si
- Identitas : ciri khas / atribut yang melekat pada sesuatu yang menjadi pembeda dengan sesuatu lainnya.
- Identitas adalah simbolisasi ciri khas yang mengandung diferensiasi dan mewakili citra organisasi. Identitas dapat berasal dari sejarah, filosofi/visi/cita-cita, misi/fungsi, tujuan, strategi atau program.
- Identitas perusahaan : ciri khas yang yang diproduksi oleh perusahaan untuk disampaikan kepada khalayak sebagai pembeda dengan perusahaan lainnya
- Identitas (korporat, produk, merek) adalah apa yang disampaikan oleh penyampai pesan (sender).
- Citra adalah persepsi terhadap identitas yang disodorkan oleh penyampai pesan. Jadi citra korporat adalah persepsi khalayak terhadap (identitas) korporat.
- Manajemen citra (image management) adalah bagaimana memanajemeni persepsi (perception management) khalayak sasaran.
- Identitas korporat merepresentasikan eksistensi organisasi, merangkum sejarah, kepercayaan, filosofi, teknologi, sumber daya manusia, nilai-nilai etis dan kultural, serta strategi organisasi. Sebagai pembeda (uniqueness),
- Identitas korporat menunjukkan definisi dan identifikasi karakter atau personalitas organisasi. Identitas korporat menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari corporate branding.
Dengan demikian, identitas korporat harus mencerminkan konstruk yang positif, kuat, dan memberi impresi yang membekas dan dalam.
- Nama, logo, slogan, akronim dan maskot
- Sistem grafis dan elemen visual yang standar: warna, gambar, bentuk huruf dan tata letak.
- Aplikasi pada media resmi (official) dan media komunikasi, publikasi dan promosi (komersial)
- Identitas korporat juga terkait dengan setiap interaksi yang melibatkan organisasi, tidak saja dengan klien atau pelanggan, tetapi juga investor, kompetitor, dan bahkan karyawan.
UNSUR PEMBENTUK IDENTITAS, menurut Albert dan Whetten (1985)
- Fundamental
- Visi (nilai, tujuan, filosofi, standar)
- Unik, Hal ini berhubungan dengan kemampuan perusahaan untuk membangun kekhasan organisasinya agar berbeda dengan pesaingnya bahkan menjadi yang terunik di industri tersebut
- Konsisten yaitu kemampuan organisasi mempertahankan atribut-atribut khasnya secara berkesinambungan mulai sejak beroperasi hingga bertahannya organisasi tersebut melayani pasar
- Posisi Identitas Perusahaan Dalam Pembentukan Citra & Reputasi
CORPORATE IDENTITY = CORPORATE BRANDING
Corporate Branding
- Brand experience, pengalaman yang dibentuk oleh perusahaan terhadap khalayak dalam berinteraksi dengan merk perusahaan
- Brand image : citra yang dibangun dalam alam bawah sadar konsumen melalui informasi dan ekspektasi yang diharapkan melalui produk atau jasa
- Brand management : Seni dalam membangun dan mengelola merk
Nama atau merek
adalah janji penjual untuk secara konsisten menyampaikan serangkaian ciri-ciri, manfaat dan jasa tertentu kepada para pembeli. Merek yang baik juga memberikan jaminan tambahan yaitu kualitas.
Fungsi nama/merek
- Alat pembeda suatu produk dengan pesaingnya.
- Alat promosi dan daya tarik produk
- Alat pembangun citra, pemberi keyakinan, jaminan kualitas dan prestise
- Alat pengendali pasa
Kriteria nama/merek
- Khas atau unik (mengandung diferensiasi)
- Menggambarkan manfaat, kualitas dan servis produk
- Mudah dikenal dan diingat
- Tidak mengandung arti yang buruk/berasosiasi negatif/rancu.
- Dapat menyesuaikan diri (adaptable) dengan perubahan (changes).
MENGAPA IDENTITAS BERUBAH ?
- Spirit Perubahan internal organisasi:
- Perubahan nama, visi, misi, strategi atau program
- Perubahan Stakeholder
- Perubahan Tata Kerja, Budaya Kerja
- Adanya kesulitan dalam aplikasi logo lama
Spirit Perubahan eksternal organisasi:
- Trend/jaman/teknologi/tuntutan masyarakat/pasar
- Image negatif organisasi lama di mata masyarakat
- Untuk mempertahankan tradisi, senioritas dan konsistensi organisasi di tengah-tengah perubahan
-
Citra Dan Reputasi
CITRA & REPUTASI
Oleh : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si
CITRA
Citra adalah kesan, perasaan, gambaran dari publik terhadap perusahaan atau organisasi; kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang, atau organisasi
(Canton, seperti disitir Sukatendel, dalam Soemirat dan Ardianto.2002: 111-112)
REPUTASI
Reputasi adalah suatu nilai yang diberikan kepada individu, institusi atau negara. Reputasi tidak bisa diperoleh dalam waktu singkat karena harus dibangun bertahun-tahun untuk menghasilkan sesuatu yang bisa dinilai oleh publik. Reputasi juga baru bertahan dansustainable apabila konsistennya perkataan dan perbuatan
(Basya, dalam Basya dan Sati. 2006: 6).
PRASYARAT REPUTASI
• Menurut Charles J. Fombrun, penulis buku Reputation : Realizing Value From The Corporate Image (1996).
• Ada 2 hal penting yang perlu dilewati untuk mencapai reputasiorganisasi ; ke-2 hal tersebut adalah :
– Identitas organisasi,
– Citra organisasi .
PROSES TERBENTUKNYA REPUTASI
• Reputasi diawali dari identitas organisasi sebagai starting point atau titik pertama yang tercermin dalam :
– nama perusahaan (logo) ataupun
– penampilan fisik (sarana prasarana) : interior, seragam karyawan, alat transportasi, lingkungan.
– Materi / media komunikasi : brosur, leaflet, iklan, laporan tahunan, pemberitaan media, majalah ing griya, newsletter, materi presentasi, audio-visual dan lainnya.
– Non fisik : sejarah perusahaan, nilai-nilai, dan filosofi.
– Pola Interaksi : dalam berhubungan dengan masyarakat, pengalaman pelanggan dan masyarakat dalam hubungan personal dengan pimpinan dan karyawan perusahaan.
– Pola pelayanan, gaya kerja dan komunikasi baik internal maupun interaksi dengan pihak luar.
• Reputasi mencerminkan persepsi publik terkait mengenai tindakan-tindakan organisasi yang telah berlalu dan prospek organisasi di masa datang, tentunya dibandingkan dengan organisasi sejenis atau pesaing.
UNSUR PEMBENTUK CITRA & REPUTASI PERUSAHAAN
• Kemampuan finansial,
• Mutu produk dan pelayanan,
• Fokus pada pelanggan,
• Keunggulan dan kepekaan SDM,
• Reliability,
• Inovasi,
• Tanggung jawab lingkungan,
• Tanggung jawab sosial,
• Penegakan good corporate governance (GCG).
EMPAT SISI REPUTASI
1. Citra Kredibilitas (Credibility)
– Merupakan citra yang ditujukan kepada investor (yayasan) di mana credibility ini mempunyai 3 karakteristik yaitu, memperlihatkan profitabilitas, dapat mempertahankan stabilitas dan adanya prospek pertumbuhan yang baik.
2. Terpercaya (Trustworthiness)
– Citra ini di mata karyawan, di mana organisasi mendapat kepercayaan dari karyawan (karyawan percaya pada organisasi), organisasi dapat memberdayakan karyawan dengan optimal dan organisasi dapat menimbulkan rasa memiliki dan kebanggaan bagi karyawan.
3. Keterandalan (Reliability)
– Citra ini dibangun untuk konsumen, melalui selalu menjaga mutu produk atau jasa, menjamin terlaksananya pelayanan prima yang diterima konsumen.
4. Tanggungjawab sosial (Social Responsibility)
– Citra untuk masyarakat sekitar, seberapa banyak atau berarti organisasi membantu pengembangan masyarakat sekitar, seberapa peduli organisasi terhadap masyarakat dan jadilah perusahaan yang ramah lingkungan.
Indikator Penilaian Tingkat Reputasi
• Daya saing perusahaan dalam menjual produknya dengan harga premium pd kurun waktu yang tidak sebentar.
• Kesanggupan perusahaan dalam merekrut & mempertahankan staf kunci yang berkualitas.
• Konsistensi perusahaan dalam mendapatkan dukungan words of mouth berupa rekomendasi positif dari publik.
• Keberpihakan publik ketika terjadi masalah.
-
Konsep Citra (The Image Concept)
KONSEP CITRA
(THE IMAGE CONCEPT)
Pertemuan 2
by : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.SiPENGERTIAN CITRA
- Image : the impression, the feeling, the conception which the public has of company, a concioussly created impression of an object, person or organization.(Bill Canton)
· Menurut Katz” Citra adalah cara bagaimana pihak ain memandang sebah perusahaan, seseorang, suatu komite atau suatu aktivitas”.
· Menurut Jalaluddin Rahmat : “citra adalah gambaran subjektif mengenai realitas, yang dapat membantu seseorang dalam menyesuaikan diri dengan realitas kongkret dalam pengalaman seseorang”
· Citra adalah hasil gabungan dari semua kesan yang didapat dari pesan (simbol) yang diproduksi secara konsisten oleh perusahaan/organisasi, baik itu dengan cara melihat nama, mengamati perilaku atau membaca suatu aktivitas atau melihat bukti material lainnya.
FAKTOR PEMBENTUK CITRA
1. Identitas fisik
- visual : nama, by line, tag line, logo, teks (akronim)/pilihan font, warna, sosok gedung, lobi kantor.
- Audio : jingle
- Media komunikasi : company profile, brosur, leaflet, iklan, laporan tahunan, pemberitaan media, media partner,
2. Identitas non fisik
- Sejarah, filosofi, kepercayaan, nilai-nilai, budaya/kultur
3. Manajemen organisasi:
- visi, misi, sistem, kebijakan, aturan, alur-prosedur, teknologi, SDM, strategi organisasi, job design, reward system, sistem pelayanan, positioning produk
4. Kualitas Hasil
- mutu produk & pelayanan
5. Aktivitas & Pola hubungan
- hubungan organisasi dengan publik, respon –tanggung jawab sosial & mentalitas /perilaku indivdu SDM organisasi, kualitas komunikasi, pengalaman pelanggan (testimoni), jaringan komunikasi / bisnis / organisasi
FAKTOR LAINNYA DALAM PEMBENTUKAN CITRA
- faktor image karena nama besar. mis : BMW, Mercedez Benz, Volkswagen
- image yang tertanam secara turun temurun. Mis : Honda
- image yang dibangun karena promosi. mis : yamaha
- image yang dibangun karena exlusifitas. mis : harley davidson
MACAM /JENIS CITRA,
menurut FRANK JEFKIN :1. CITRA CERMIN (MIRROR IMAGE) adalah Kesan yang diyakini oleh perusahaan –para pimpinan- terhadap organisasinya secara sepihak tanpa mengacuhkan kesan dari luar. Cenderung selalu merasa dalam posisi baik padahal jauh dari kenyataan, khususnya setelah dilakukan studi.
2. CITRA KINI (CURRENT IMAGE)
Kesan yang diperoleh dari orang lain tentang perusahaan/organisasi atau hal lain yang berkaitan dg produknya.Kesan yang senyatanya terjadi terhadap perusahaan berdasarkan kesan dari publik eksternalnya.
3. CITRA KEINGINAN (WISH IMAGE)
Kesan yang memang diharapkan terjadi oleh perusahaan, atau seperti apa yang diinginkan dan dicapai oleh pihak manajemen terhadap lembaga/perusahaan, atau produk yang ditampilkan tsb lebih dikenal (good awareness), menyenangkan dan diterima dg kesan yg selalu positif diberikan (take and give) oleh publiknya.
4. CITRA PERUSAHAAN (CORPORATE IMAGE)
Kesan yang berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai tujuan utamanya sehingga bisa diterima oleh publiknya, mis : tentang sejarahnya, kualitas layanan, keberhasilan, tanggung jawab sosial (social care).
5. CITRA SERBANEKA (MULTIPLE IMAGE)
kesan yang berkaitan dengan segala aspek untuk lebih mengenalkan (awareness) terhadap identitas perusahaan. spt : atribut logo, brand’s name, seragam (uniform) para front liner,sosok gedung, dekorasi lobby kantor, penampilan para profesionalnya.
6. CITRA PENAMPILAN (PERFORMANCE IMAGE)
Kesan yang lebih ditujukan kepada subjeknya, bagaimana kinerja / penampilan diri (performance image) para profesional perusahaan/organisasi yang serba menyenangkan dan selalu baik. mis : dalam memberikan pelayanan, menerima telpon, menyambut tamu/pelanggan
CORPORATE IMAGE
Adalah persepsi publik terhadap (identitas) perusahaan yang terbentuk dari asosiasi antara perusahaan sebagai subjek dan atribut-atributnya (identitas), seperti : tampilan fisik (logo, gedung, lobi kantor, uniform, visi misi, budaya, tingkat kepedulian pd lingkungan, bertanggungjawab dll).
Manajemen citra
Bagaimana sebuah perusahaan, atau sebuah organisasi mengelola persepsi/gambaran(perception management) yang hendak dibangun (dijual) atau yang akan diberikan kepada publik internal / eksternal”.
MANAJEMEN CITRA :
Suatu proses kegiatan untuk menggerakkan dan mengendalikan suatu usaha kerja sama dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan yaitu berupa kesan, perasaan, gambaran dari publik terhadap perusahaan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi yang telah ditentukan.
PR & PEMBENTUKAN CITRA
Efektivitas PR di dalam pembentukan citra (nyata, cermin dan aneka ragam) organisasi, erat kaitannya dengan :
kemampuan (tingkat dasar dan lanjut) pemimpin dalam menyelesaikan tugas organisasinya, baik secara individual maupun tim yang dipengaruhi oleh praktek berorganisasi (job design, reward system, komunikasi dan pengambilan keputusan) dan manajemen waktu/ perubahan dalam mengelola sumberdaya (materi, modal dan SDM) untuk mencapai tujuan yang efisien dan efektif, yaitu mencakup penyampaian perintah, informasi, berita dan laporan, serta menjalin hubungan dengan orang. Hal ini tentunya erat dengan penguasaan identitas diri yang mencakup aspek fisik, personil, kultur, hubungan organisasi dengan pihak pengguna, respons dan mentalitas pengguna (Hubeis, 2001).
Manfaat citra bagi organisasi
Eksternal publik :
- Relatif lebih bisa diterima dan diingat oleh konsumen
- Cenderung dapat survive pada masa krisis. Dan kalaupun menderita kerugian, jumlahnya jauh lebih kecil dibanding perusahaan yang citranya kurang baik.
- Mampu membangun dan memelihara tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan.
- Memudahkan identifikasi bagi konsumen.
- Meningkatkan daya saing dan kinerja perusahaan diantara kompetisi dengan perusahaan lain.
- Membuat para investor percaya dan yakin untuk menanamkan sahamnya.
- Menghasilkan reputasi yang baik terhadap perusahaan.
- Mampu menigkatkan bargaining position dengan stakeholder
Internal Publik :
- Mampu membangun rasa bangga bagi karyawan
- Terbangun sense of belonging pada setiap karyawan.
- Dapat mendorong munculnya motivasi mereka untuk bekerja lebih produktif.
- Akhirnya, pertumbuhan dan profitabilias perusahaan meningkat.
Recent Posts
- GBPP / RPKPS Mata Kuliah KAP (Komunikasi Antar Pribadi) Muwafik 2013
- Manajemen Krisis
- PENGERTIAN PUBLIC RELATIONS
- GBPP Dasar PR dan Manajemen PR Muwafik UB
- muwafik center: Komunikasi Organisasi 2011 GBPP muwafik UB
Recent Comments
- Hello world! on
Archives
Categories
- Kapita Selekta Kewirausahaan
- Komunikasi Antar Pribadi
- Komunikasi Lintas Budaya
- Komunikasi Organisasi
- Manajemen Citra
- Public Relations
- Public Service Communication
- SDM
- Uncategorized