Archive for the ‘Komunikasi Lintas Budaya’ Category

  • Manajemen Krisis

    Date: 2014.05.26 | Category: Komunikasi Lintas Budaya | Response: 0

    MANAGEMENT KRISIS
    Oleh : Akh. Muwafik Saleh
    PERTEMUAN 1

    WHAT IS CRISIS
    A crisis is a major, unpredictable event that has potentially negative results. The event and its aftermath may significantly damage an organization and its employees, products, services, financial condition, and reputation (Barton, 1993;2)
    WHAT IS PROBLEM
    “Problems are commonplace occurrences and fairly predictable. They usually can be addressed in a limited time frame, often without arousing public attention or without draining an organization’s resources.
    BATASAN KRISIS
    PROBLEM DENGAN OPINI YANG DALAM
    ISSUE KECIL YANG DIBIARKAN (TIDAK DIKELOLA) –
    BERDAMPAK NEGATIF PADA CITRA PERUSAHAAN
    KONDISI TIDAK STABIL, PENUH KETIDAKPASTIAN, EMERGENCY, BERPOTENSI NEGATIF
    BERGERAK KE ARAH TITIK BALIK (TURNING POINT)

    CONTOH KASUS KRISIS
    KASUS STPDN
    MALPRAKTEK
    KASUS ADAM AIR
    KASUS AJINOMOTO
    KASUS OBAT NYAMUK HITS
    KASUS LAPINDO

    CIRI KRISIS
    UNCERTAINTY
    CONFLICT OF INTEREST
    COMPLEXITY
    EMOTIONAL

    Barton,Lawrence. (1993). Crisis in Organizations:Managing and Communicating in The Heat of Crisis. Ohio:South Western Publishing

     

    Pengumuman :
    Bagi Mahasiswa yang sedang mengikuti mata kuliah KLB ( Komunikasi Lintas Budaya) dengan dosen pengampu Akh. Muwafik Saleh, dapat mendownload desain perkuliahan / GBPP pada link berikut :http://www.ziddu.com/download/20276874/GBPPKLBMUWAFIKUB2012.pdf.html
    selamat menikmati perkuliahan yang mengasyikkan.

    Salam Hangat

    Akh. Muwafik Saleh

  • KLB 7-8 : Message and Meaning

    Date: 2014.05.26 | Category: Komunikasi Lintas Budaya | Response: 0

    PESAN DAN MAKNA
    Oleh : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si

    MAKNA (MEANING)l
    MEANING :
    Is an active process created in cooperation between source and receiver, speaker and listener, writer and reader.
    SIFAT-SIFAT MAKNAl
    1. MEANING ARE IN PEOPLE
    2. MEANING ARE MORE THAN WORDS & GESTURES
    3. MEANING ARE UNIQUE
    4. MEANING ARE CONTEXT-BASED
    MEANING ARE IN PEOPLEl
    Jelek -1-:-2-:-3-:-4-:-5-: -6-:-7-:-8-:-9-:-10- Cantik
    MEANING ARE MORE THAN WORDSl & GESTURES
    MEANING ARE UNIQUEl
    Satu pesan beragam maknal
    Dapat dipengaruhi oleh suasana, perasaan, derajat pikiran komunikan yang berbeda-beda pada setiap orang.l
    Begitu pula dipengaruhi oleh pengalaman, referensi, kebiasaan, keinginan dari setiap orang.l
    MEANING ARE CONTEXT-BASEDl
    Makna dipengaruhi oleh konteks yang berbeda dalam situasi yang berbedal
    Contoh :l
    “bagaimana kabarmu” — (dijalan : halo) , (dirumah sakit : kesehatan)
    “kedipan mata” dari lk-pr (dijalan : rayuan ; bertiga : isyarat/penunjuk)
    “cibiran” (pujian, hinaan)
    KOMPONEN PESANl
    1. MAKNA
    2. SYMBOL
    3. ORGANISASI PESAN
    KARAKTERISTIK PESANl
    1. MESSAGES ARE PACKAGED
    2. MESSAGES ARE RULE-GOVERNED
    3. MESSAGES VARY IN ABSTRACTION
    4. MESSAGES VARY IN POLITENESS
    5. MESSAGES VARY IN INCLUSION
    6. MESSAGES VARY IN DIRECTNESS
    7. MESSAGES VARY IN ASSERTIVENESS
    1. MESSAGES ARE PACKAGEDl
    Pengemasan pesan tidaklah semata sebuah kebiasaan saja melainkan peristiwa untuk mengkemas pesan dalam berbagai tingkat kesengajaan.l
    Dalam beragam situasi emosi, pesan yang anda produksi dan tampilkan melibatkan seluruh aspek yang mendukung perasaan anda tsb, mis : suara, mata, tangan, mimik wajah dsb.l
    2. MESSAGES ARE RULE-GOVERNEDl
    Setiap pesan selalu terbangun diatas aturan.l
    Pesan diatur oleh sistem nilai, norma yang berkembang.l
    Produksi pesan adalah sebuah hasil dari proses belajar, baik dari budaya, observasi (verbal / non verbal)l
    Prinsip komunikasi : melibatkan prediksi peserta komunikasil
    3. MESSAGES VARY IN ABSTRACTIONl
    Pesan memiliki abstraksi (wujud) makna yang berbeda-beda berdasar kesan (image) yang berbeda atas suatu pesan tsb.l
    Abstraksi tersebut dapat berdasar pada fokus yang berbeda, pengalaman maupun kesukaan masing-masing individu, hal ini memberikan kesan yang berbeda-beda pada suatu pesan yang disampaikan.l
    4. MESSAGES VARY IN POLITENESSl
    Nilai kesopanan lahir dari pengalaman dan nilai budaya yang berbeda-bedal
    Nilai-nilai kesopanan memiliki wujud dan bentuk yang berbeda dalam setiap budaya.l
    Namun, terdapat beberapa hal yang mungkin dapat dikatakan berlaku universal dan sebagian lain lokal. Atau memiliki nilai universal namun dengan wujud yang berbeda. Mis : “bagus” namun wujud pengungkapan berbeda. “sopan” (jepang = nunduk, jawa = tangan di depan, dsb )l
    Termasuk cara berkomunikasi antar level sosial, gender dsb.l
    Etika / tata cara dalam pengungkapan pesan (netiquette) merupakan salah satu bagian dalam kesopanan, misal : etika dalam ber-komputer dan menjadi sebuah sistem didalam nya. Mis : sebelum anda menutup komputer anda perlu melakukan shotdown terlebih dahulu.l
    5. MESSAGES VARY IN INCLUSIONl
    Suatu pesan adalah menjadi bagian dalam diri seseorang,l
    Terdapat beberapa pesan yang secara tidak sadar merupakan bahasa inklusif yang hanya dipahami oleh masing-masing pribadi / suatu kelompok (in-group)l
    Dalam komunikasi dan produksi pesan terdapat pesan (bahasa) inklusifl & eksklusif (bahasa yang dipakai dan berlaku secara universal)
    Inklusion dapat terlihat dalam bahasa : in-group, tidak disengaja,l
    6. MESSAGES VARY IN DIRECTNESSl
    Pesan berada dalam beragam tingkat kelangsungan tertentu (langsung – tidak langsung). mis : tuch telponnya bunyi — tolong jawab telponnya. Disini dingin ya.. — mau pinjam jaketnya dong.l
    Kelangsungan tertentu dari suatu pesan memiliki tingkat keuntungan dan kerugian yang berbeda.l
    Keuntungan langsung : lebih jelas, mudah direspon, meminimalkan kesalahan interpretasi.l
    Keuntungan tidak langsung : alasan menjaga kesopanan, untuk tidak menyinggung perasaan (saat menghina/kritik), mis : audience lihat jam saat pidato berlangsung,l
    Kerugian tidak langsung : mis-interpretasi, tidak terpenuhinya maksud/tujuan komunikator.l
    Sindiran lebih baik dipergunakan dalam mengkritik orang lain.l
    Pesan sindiran, bukanlah menunjukkan kelemahan (power), melainkan sebuah strategi/ style untuk mempengaruhi orang lain.l
    Indirect dipergunakan saat :l
    Untuk menunjukkan kelemahanl
    Mengungkapkan masalahl
    Mengakui kesalahanl
    Direct / indirect dipengaruhi oleh :l
    Budayal
    Self disclosure / stylel
    Strategi efektifitasl
    7. MESSAGES VARY IN ASSERTIVENESSl
    Produksi pesan berada dalam beragam ketegasan.l
    Ketegasan pesan seringkali dipergunakan untuk menunjukkan ketidaksepakatan pada orang yang mungkin tidak anda suka, lebih yunior, dianggap berada di level bawah dirinya.l
    Ketidaktegasan pesan (non-assertiveness) atau pesan permisif, cenderung dilakukan terhadap orang yang dekat, keluarga, orang yang disuka, senior, “lebih” dibandingkan anda, sungkan dsb.l
    Bentuk assertiveness :l
    Volume suaral
    Nada pesanl
    Sikapl & bahasa tubuh dalam penyampaian pesan

  • KLB8 : Personal Factor in MCC

    Date: 2014.05.26 | Category: Komunikasi Lintas Budaya | Response: 0

    FAKTOR PERSONAL YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
    Oleh : Akh. Muwafik Saleh, S.SOs, M.Si.

    WILAYAH KLB : INTERPERSONAL COMMUNICATION
    FOKUS : INDIVIDU
    1. FAKTOR PSIKOLOGIS
    • Dimensi psikologis dari persepsi – Attention
    • Memori jangka panjang & pendek
    • Motivasi berkomunikasi : kebutuhan fisik, sosiologis,psikologis, kognitif, afektif, integrasi personal, integrasi sosial, meredakan ketegangan.
    2. PERSONAL FACTOR : PERSONAL IDENTITY
    • Identitas : makna tentang pribadi seseorang sekaligus ciri khas sebuah budaya yg melatarbelakanginya.
    • Identitas : ciri khas yang melekat pada seseorang/budaya yang menjadi pembeda dengan budaya lainnya.
    • Cara memahami bagaimana seseorang berempati, berbagi (share).
    • Identitas seseorang didasarkan atas peran-nya dalam suatu masyarakat.
    • PERAN : suatu set harapan budaya terhadap sebuah posisi tertentu.
    • Menurut Andreas Schneider (2000):
    • peran lebih mengacu pada harapan (roles refer to expected).
    • Peran lebih bersifat normatif daripada deskriptif.
    • Role expectations (merupakan bagian dari struktur budaya suatu masyarakat. Cultural structure : pola persepsi, berfikir, perasaan.
    • Role performance (merupakan bagian dari struktur sosial suatu masyarakat. Social structure : pola-pola perilaku sosial).
    ROLE IDENTITY : Posisi seseorang berkaitan erat dengan perannya dalam struktur budaya maupun struktur sosial (McCall & Simmons)
    • ketika posisi sosial telah terinternalisasi, maka kita akan berbicara tentang identitas itu sendiri (Stryker, 1996)
    • Identitas ditentukan oleh struktur budaya dan struktur sosial.
    • Identitas dibangun melalui interaksi sosial dan komunikasi.
    • Identitas dihasilkan oleh negosiasi melalui media (media bahasa).
    • Social identities theory
    • Social identities = an individuals conceptualizations of the self that derive from memberships in emotionally significant categories or groups
    • Personal identities = an individuals self-conceptions that define the individual in relation to other individuals
    FORMS OF IDENTITIES
    • Cultural identity
    • Social identity
    • Personal identity
    CULTURAL IDENTITY
    • Rincian karakteristik / ciri-ciri sebuah kebudayaan yang dimiliki oleh sekelompok orang yang diketahui batas-batasnya (Bonded) tatkala dibandingkan dengan karakteristik/ciri-ciri kebudayaan lain.
    • Karakteristik :
    • fisik/biologis, tatanan berfikir (cara berfikir, orientasi berfikir)
    • Perasaan (cara merasa dan orientasi perasaan)
    • Cara bertindak (motivasi bertindak, orientasi tindakan)
    • Kenneth Burke : untuk menentukan identitas budaya sangat tergantung pada bahasa (bahasa sebagai representasi budaya).
    SOCIAL IDENTITY
    • Terbentuk sebagai akibat dari keanggotaan dalam suatu kelompok kebudayaan.
    • Merupakan identitas yang diperoleh melalui proses pencarian dan pendidikan dalam jangka waktu yang lama.
    • Tipe kelompok : umur, gender, kerja, agama, kelas sosial, tempat dst.
    PERSONAL IDENTITY
    • Cara seseorang dalam mengidentifikasi, mengkonsepsi dirinya dalam hubungannya dengan orang lain yang didasarkan pada keunikan karakteristik personal.
    • Pribadi & identitas sosial terbentuk oleh identitas budaya; ( perilaku budaya, nada suara, gerak-gerik anggota tubuh, cara pidato, warna pakaian, rambut,dsb)
    • KEBUDAYAAN bertindak sebagai identitas sosial yang mempengaruhi konsep diri, mengajarkan nilai-nilai dan harga diri bagi para anggotanya.
    • Untuk mempertahankan konsep diri sebagai identitas sosial maka seseorang sering berikap tertentu thd budaya lain (mis, prasangka, etnisitas, rasisme).

  • UTS KLB

    Date: 2014.05.26 | Category: Komunikasi Lintas Budaya | Response: 0

    TAKE HOME MIDLLE TEST MATA KULIAH KLB
    Lakukan kegiatan penelitian / research secara berkelompok dengan tema umum penelitian sebagai berikut :
    1. Masyarakat Madura Perantauan
    2. Hubungan antar etnik : Asimilasi Etnik Cina atau Arab
    3. Fenomena Terorisme dan kelompok keagamaan
    4. Hubungan antar umat beragama
    5. Fenomena komunikasi anak jalanan
    6. Peran tokoh agama pada masyarakat pantura
    7. Fenomena komunikasi antar jender : pada kelompok keagamaan (OMEKs)
    8. Fenomena Komunikasi pada komunitas waria
    9. Budaya popular, mis : komunitas punk

    Tema penelitian ini selanjutnya anda buat judul penelitian dan rumusan masalah yang selanjutnya anda lakukan penelitian berdasarkan judul tersebut.
    1 kelompok berjumlah 5 orang, waktu pelaksanaan penelitian dan penulisan laporan 1 bulan. Hasil dikumpulkan pada tanggal 27 November 2009.
    Dalam melakukan riset dan penulisan laporan penelitian maka sistematika penulisan sebagai berikut :
    1. Tema penelitian berdasarkan objek penelitian diatas.
    2. Latar belakang : menjelaskan tentang deskripsi kajian (tema) secara umum, alasan melakukan penelitian dengan tema tersebut, pentingnya tema penelitian, relevansi dengan kajian komunikasi.
    3. Rumusan masalah
    4. Tujuan penelitian dan manfaat penelitian
    5. Kajian pustaka : konsep dan teori yang relevan dan dijakdikan dasar dalam melakukan analisis
    6. Metodologi penelitian
    a. Metode dan jenis penelitian
    b. Subjek penelitian
    c. Teknik pengumpulan data
    d. Focus penelitian (berisi breakdown rumusan masalah dalam bentuk point-point pertanyaan pendukung)
    e. Teknik analisis data
    7. Hasil dan pembahasan
    a. Gambaran umum subjek penelitian
    b. Penyajian data berdasar focus penelitian
    c. Analisa data
    8. Kesimpulan dan saran
    9. Daftar pustaka

  • KLB2 : Komunikasi dalam Perspektif Budaya

    Date: 2014.04.05 | Category: Komunikasi Lintas Budaya | Response: 0

    KOMUNIKASI DALAM PERSPEKTIF BUDAYA 
    Oleh : AKH. MUWAFIK SALEH

    PRINSIP :
    1. RELATIVITAS BAHASA
    Antropologis Linguistik : Thesis Whorfian (Benjamin Lee Whorf, 1956) – Edward Sapir (1921) : Relativitas Linguistik : “karakteristik bahasa mempengaruhi proses kognitif. Orang yang menggunakan bahasa yang berbeda juga akan berbeda dalam cara mereka memandang dan berfikir tentang dunia.”
    Bahasa yang kita gunakan membantu menstruktur apa yang kita lihat dan bagaimana kita melihatnya. Sehingga orang menggunakan bahasa akan melihat dunia secara berbeda (Fishman, 1972, Hoijer, 1954, Miller & McNeil, 1969). Lihat penggunakan kosakata salju pada orang eskimo, padi pada orang jawa dst.

    2. BAHASA SEBAGAI CERMIN BUDAYA

    3. KESADARAN DIRI
    Makin besar perbedaan antarbudaya, makin besar kesadaran diri (mindfullness) para partisipan selama berkomunikasi. Gudykunt, 1989, Langer, 1989. Konsekwensi + : lebih waspada & hati-hati, peka pada hal yang tidak patut, terlalu hati-hati,kurang percaya diri, tidak spontan.

    4. MENGURANGI KETIDAK-PASTIAN
    makin besar perbedaan antarbudaya, makin besar ketidakpastian dalam komunikasi (berger & Bradac, 1982, Gudykunt, 1989)

    5. INEQUALITAS
    Inequalities exist in all types of human society (Anthony Gidden, 1990).

    KOMUNIKASI : PERSPEKTIF BUDAYA
    FUNGSI KOMUNIKASI : 
    1. KOMUNIKASI SOSIAL
    Membangunj konsep diri, pernyataan eksistensi diri, kelangsungan hidup, memupuk hubungan dan memperoleh kebahagiaan.

    2. KOMUNIKASI EKSPRESIF
    Menyampaikan perasaan : emosi, bahasia, cinta, melalui banyak saluran : ungkapan, sikap, unjuk, drama, film, musik, cerpen, tarian, lukisan dan simbol-simbol.

    3. KOMUNIKASI RITUAL
    Dilakukan secara kolektif, upacara-upacara, ulang tahun, perkawinan, sunatan, syukuran, lebaran, ibadah, wisuda, istighosah, atau bahkan terlihat ekspersif serta berbagai interaksi simbolik lainnya.

    4. KOMUNIKASI INSTRUMENTAL
    bertujuan : menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap , menghibur (persuasif). Misalnya pidato, berunding, negosiasi, menulis, talk show, melawak dsb.

    PERSPEKTIF KOMUNIKASI
    1. MADZHAB PROSES, POSITIVISTIK, STRUKTURALIS, OBJEKTIVIS
    Melihat komunikasi sebagai transmisi pesan, informasi. (Fiske, sedang J.W.Carey : transmisi) Bertujuan untuk kontrol, merubah perilaku dan cenderung mempertimbangkan efektifitas pesan. Pendekatan positivistik, objektif, mekanistik, ilmiah/saintifik.
    Asumsi : komunikasi sbg suatu proses linier atau proses sebab akibat (komunikator/sumber/pengirim/enkoder (aktif mengubah sikap). Komunikate/penerima/khalayak/dekoder (komunikan – pasif).

    2. MADZHAB SEMIOTIKA, HUMANISTIK, SUBJEKTIVIS
    Melihat komunikasi sebagai produksi dan pertukaran makna (Fiske) (Carey : representasi keyakinan bersama, pemeliharaan masyarakat dalam kurun waktu). Komunikasi merupakan proses simbolik. Proses penciptaan makna antara dua orag atau lebih (Tubbs & Moss) komunikasi sbg proses transaksional, simbolik yang melibatkan pemberian makna antara orang-orang (dari budaya yg berbeda (Gudykunt & Kim). Semua partisipan /peserta komunikasi aktif. Pendekatan Humanistik, transaksional.

    CULTURE
    PENGERTIAN 
    Kultur adalah hasil penciptaan, perasaan dan prakarsa manusia berupa karya yang bersifat fisik maupun nonfisik.
    Kultur : perilaku pembelajaran masyarakat atau subkelompok (Margaret Mead, antropolog AS)
    Kultur : sekolah dimana manusia dapat belajar darinya (C,A, Van Peursen).
    Budaya keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, kemampuan dan kebiasan lain yang diperoleh oleh anggota masyarakat (E.B. Taylor, antropolo budaya).
    Budaya mencakup organisasi produkisi, struktur keluarga, struktur lembaga, yang mengekspresikan ataur mengatur hubungan sosial, bentuk-bentuk berkomunikasi khas anggota masyarakat (Raymond William, Cultural Studies Inggris).

    HASIL BUDAYA : 
    Benda Berwujud (Material) : hasil budaya material : alat-alat kerja, alat pertanian, alat RT, perbengkelan, transportasi, perumahan, komunikasi. Dll
    Benda tidak berwujud (Immaterial) :seerti bahasa, tradisi, kebiasaan, adat, nilai moral, etika, gagasan, ide, religi, kesenian, kepercayaan, sistem kekerabatan, harapan-harapan hidup. Hasil budaya immaterial dari olah pikiran menghasilkan filsafat, ilmu pengetahuan berupa teori.
    UNSUR & STRUKTUR BUDAYA
    STRUKTUR BUDAYA :
    LANDASAN PEMIKIRAN
    LOGIKA DEPENDENSI
    Clifford Geertz : The Interpretation of Culture
    KOMUNIKASI
    MODEL
    KOMUNIKASI ANTARBUDAYA

    KARAKTERISTIK-KARAKTERISTIK BUDAYA
    1. KOMUNIKASI & BAHASA
    2. PAKAIAN & PENAMPILAN
    3. MAKANAN & KEBIASAAN MAKAN
    4. WAKTU & KESADARAN AKAN WAKTU
    5. PENGHARGAAN & PENGAKUAN
    6. HUBUNGAN – HUBUNGAN
    7. NILAI & NORMA
    8. RASA DIRI DAN RUANG
    9. PROSES MENTAL & BELAJAR
    10. KEPERCAYAAN & SIKAP

    KONTEKS & RUANG LINGKUP
    KONTEKS :
    1. Antarpersonal
    Latar budaya akan mempengaruhi : produksi pesan, tingkat & sistem umpan balik, efek yang mungkin akan terjadi.
    2. Antarbudaya
    Proses transformasi sosial dan budaya (nilai-nilai, keyakinan, cara pandang dsb) dari orang-orang yang berbeda budaya.

    RUANG LINGKUP :
    1. Sosial budaya
    2. Psikologi sosial
    3. Hubungan internasional
    4. Komunikasi internasional
    5. Politik internasional

    KOMUNIKASI ANTAR / LINTAS BUDAYA / MULTIKULTURAL 

    sebagai pertukaran informasi antara seseorang dengan orang lain, sebagai yang menyampaikan pesan disertai berbagai unsur –unsur latar belakang kebudayaan yang berbeda kepada seorang penerima dari kultur lainnya. Sumber informasi sebagai pesan dapat berupa orang dalam proses komunikasi antar personal atau segala bentuk media massa atau bentuk lainnya dari media.(Sthepen Dahl, Luton University)

  • KLB 1 : Pengantar KLB

    Date: 2014.04.05 | Category: Komunikasi Lintas Budaya | Response: 0

    PENGANTAR KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA
    Oleh :
    AKH. MUWAFIK SALEH, S.Sos, M.Si.

    PENGERTIAN 1 
    Definisi komunikasi antarbudaya yang paling sederhana, yakni komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh mereka yang berbeda latar belakang kebudayaan.
    Komunikasi antarbudaya adalah pernyataan diri antar¬pribadi yang paling efektif antara dua orang yang saling ber¬beda latar belakang budaya.
    Komunikasi antarbudaya merupakan pertukaran pesan¬-pesan yang disampaikan secara lisan, tertulis, bahkan secara imajiner antara dua orang yang berbeda latar belakang budaya.
    Komunikasi antar budaya merupakan pembagian pesan yang berbentuk informasi atau hiburan yang sisampaikan secara lisan atau tertulis atau metode lainnya yang dilakukan oleh dua orang yang berbeda latar belakang budayanya.

    PENGERTIAN 2 
    Komunikasi antarbudaya adalah pengalihan informasi dari seorang yang berkebudayaan tertentu kepada seorang yang berkebudayaan lain.
    Komunikasi antarbudaya adalah pertukaran makna yang berbentuk simbol yang dilakukan dua orang yang berbeda latar belakang budayanya.
    Komunikasi antarbudaya adalah proses pengalihan pesan yang dilakukan seorang melalui saluran tertentu kepada orang lain yang keduanya berasal dari latar belakang budaya yang berbeda dan menghasilkan efek tertentu.
    Komunikasi antarbudaya adalah setiap proses pembagian informasi, gagasan atau perasaan antara mereka yang berbeda latar Belakang budayanya.

    PENGERTIAN 3
    Samovar dan Porter juga mengatakan bahwa komunikasi antarbudaya terjadi di antara produser pesan dan penerima pesan yang latar belakang kebudayaannya berbeda. (Samovar Porter)
    Andrea L Rich dan Dennis M Ogawa dalam buku Larry A. Samovar dan Richard E. Porter Intercultural Communication, A Reader komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antara orang orang yang berbeda kebudayaan, misalnya antar suku bangsa, antar etnik&dk dan ras, antar kelas sosial. (Samovar dan Porter, 1976: 25).

    PENGERTIAN 4
    Charley H. Dood mengatakan bahwa komunikasi antar budaya meliputi komunikasi yang melibatkan peserta komunikasi yang mewakili pribadi, antarpribadi, dan kelompok, dengan tekanan pada perbedaan latar belakang kebudayaan yang mempengaruhi perilaku komunikasi para peserta (Dood, 1991 : 5).
    Komunikasi antarbudaya adalah suatu proses komunikasi simbolik, interpretatif, transaksional, kontekstual yang di¬lakukan oleh sejumlah orang yang karena memiliki perbedaan derajat kepentingan tertentu memberikan interpre¬tasi dan harapan secara berbeda terhadap apa yang disampai¬kan dalam bentuk perilaku tertentu sebagai makna yang dipertukarkan. (Lustig dan Koester Intercultural Communica¬tion Competence, 1993).

    PENGERTIAN 5
    Intercultural communication yang disingkat “ICC”, mengartikan komunikasi antarbudaya merupakan interaksi antarpribadi antara seorang anggota dengan kelompok yang berbeda kebudayaan.
    Guo Ming Chen dan William J. Starosta mengatakan bahwa komunikasi antarbudaya adalah proses negosiasi atau per¬tukaran sistem simbolik yang membimbing perilaku manusia dan membatasi rnereka dalam menjalankan fungsinya sebagai kelompok.

    MAKNA PENTING KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA
    TUJUAN :
    1. Membangun rasa saling percaya & menghormati sebagai bangsa berbudayadalam memperkokoh hidup berdampingan secara damai, mempersempit ruang misunderstanding.
    2. Kritis thd cultural domination & cultural homogenization, kesepahaman global.
    3. melakukan usaha damai dalam upaya mereduksi perilaku agrasif dan mencegah terjadinya konflik.
    4. Mengenal budaya lain dengan lebih mudah
    5. Membangun sikap empati sosial pada budaya yang berbeda.

    MANFAAT :
    1. PERSPEKTIF INTERNASIONAL
    Saling pengertian antarbangsa
    Menumbuhkan rasa percaya diri
    2. PERSPEKTIF DOMESTIK
    mempererat solidaritas nasional
    membangun nasionalisme
    memahami keberagaman pandangan hidup
    3. PERSPEKTIF PERSONAL
    membangun wawasan
    dapat saling berempati

    ASUMSI KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA 
    Perbedaan persepsi antara komunikator dengan komunikan
    Komunikasi antar budaya mengandung isi dan relasi antar pribadi
    Gaya personal mempengaruhi komunikasi antar pribadi
    Tujuan komunikasi antar budaya mengurangi ketidakpastian
    Komunikasi berpusat pada kebudayaan
    Tujuan komunikasi antar budaya adalah efektifitas antar budaya

    PRINSIP KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA
    1. RELATIVITAS BAHASA
    Antropologis Linguistik : Thesis Whorfian (Benjamin Lee Whorf, 1956) – Edward Sapir (1921) : Relativitas Linguistik : “karakteristik bahasa mempengaruhi proses kognitif. Orang yang menggunakan bahasa yang berbeda juga akan berbeda dalam cara mereka memandang dan berfikir tentang dunia.”
    Bahasa yang kita gunakan membantu menstruktur apa yang kita lihat dan bagaimana kita melihatnya. Sehingga orang menggunakan bahasa akan melihat dunia secara berbeda (Fishman, 1972, Hoijer, 1954, Miller & McNeil, 1969). Lihat penggunakan kosakata salju pada orang eskimo, padi pada orang jawa dst.

    2. BAHASA SEBAGAI CERMIN BUDAYA

    3. KESADARAN DIRI
    Makin besar perbedaan antarbudaya, makin besar kesadaran diri (mindfullness) para partisipan selama berkomunikasi. Gudykunt, 1989, Langer, 1989. Konsekwensi + : lebih waspada & hati-hati, peka pada hal yang tidak pautut, – : tertlalu hati-hati,kurang percaya diri, tidak spontan.

    4. MENGURANGI KETIDAK-PASTIAN
    makin besar perbedaan antarbudaya, makin besar ketidakpastian dalam komunikasi (berger & Bradac, 1982, Gudykunt, 1989)

    5. INEQUALITAS
    Inequalitas (ketidaksamaan/multikultur) eksis dalam setiap tipe masyarakat manusia (Anthony Gidden, 1990).

  • SAP Komunikasi Lintas Budaya

    Date: 2014.04.05 | Category: Komunikasi Lintas Budaya | Response: 0

    GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

    MATA KULIAH : KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA
    DOSEN PENGAMPU : AKH. MUWAFIK SALEH, S.Sos, M.Si

    DESKRIPSI SINGKAT : Mata kuliah ini mengkaji tentang bagaimana komunikasi berlangsung dalam perbincangan dan kajian budaya. Komunikasi dalam budaya-budaya yang berbeda dalam masyarakat. Bagaimana budaya terbentuk oleh proses interaksi dan komunikasi intensif para anggotanya dan bagaimana mis komunikasi menjadi sumber konflik dalam masyarakat dan bagaimana komunikasi berkontribusi bagi proses penyelesaian konflik yang ada dalam masyarakat. Serta bagaimana komunikasi dalam membangun harmonisasi serta menjadi jembatan bagi pembangunan masyarakat dan sosialisasi program-program pembangunan begitu pula komunikasi dalam penciptaan makna yang akan membangun makna baru dalam sebuah budaya yang kondusif bagi pengembangan kehidupan social masyarakat.

    DESKRIPSI PERKULIAHAN :
    1. PENGANTAR
    a. Kontrak belajar dan penjelasan KLB

    2. TUJUAN, MANFAAT DAN PRINSIP KAJIAN KOMUNIKASI SOSIAL BUDAYA
    a. Tujuan kajian : harmonisasi kehidupan, hidup berdampingan dan kesepahaman global, pengenalan budaya dan empati social.
    b. Manfaat : perspektif internasional, domestik dan personal.
    c. Prinsip : relativitas bahasa, kesadaran diri, inequalitas dan transaksional
    d. Referensi :
    • Joseph A De Vito, Human Communication,HarperCollins Publisher, 1996,
    • Andrik P, Komunikasi Multikultural, UMS Press. 2003
    • Dedy Mulyana, Komunikasi Antarbudaya, Rosda, 2001.

    3. KOMUNIKASI DALAM PERSPEKTIF BUDAYA
    a. Fungsi Komunikasi : social, eksresif, ritual dan instrumental
    b. Perspektif, paradigma dan madzhab komunikasi : proses / transmisional dan semiotika
    c. Pengertian dan bagian-bagian budaya (kultur), interaksi social, realitas social, kultur, parameter dan karakteristik budaya.
    d. konteks kajian dan ruang lingkup kajian komsosbud
    e. Referensi :
    • John Fiske, cultural and communication studies. Routlege, 1990
    • Andrik P, Komunikasi Multikultural, UMS Press. 2003
    • Dedy Mulyana, Komunikasi Antarbudaya, Rosda, 2001.
    • Dedy Mulyana, Ilmu komunikasi suatu pengantar, Rosda,2004.

    4. SUBJEK KAJIAN DAN WILAYAH KAJIAN KOMUNIKASI SOSIAL BUDAYA
    a. Subjek kajian : komunikasi antar rasial, antaretnik, antaragama, antarkelas, antarjender.
    b. Wilayah kajian : antarpersonal, kelompok, organisasi, masyarakat dan internasional.
    c. Referensi :
    • Andrik P, Komunikasi Multikultural, UMS Press. 2003
    • Dedy Mulyana, Ilmu komunikasi suatu pengantar, Rosda,2004.
    • John Fiske, cultural and communication studies. Routlege, 1990

    5. FOKUS KAJIAN KOMUNIKASI SOSIAL BUDAYA DAN KEBUDAYAAN KONTEKS KOMUNIKASI
    a. Fokus kajian : Bahasa, penyandian, representasi, persepsi, prasangka, empati dan feed back, dan hambatan
    b. Referensi :
    • Andrik P, Komunikasi Multikultural, UMS Press. 2003
    • Dedy Mulyana, Komunikasi Antarbudaya, Rosda, 2001.

    6. KONTEKSTUAL KOMUNIKASI SOSIAL BUDAYA
    a. Konteks dan makna
    b. Konteks bahasa verbal, nonverbal, waktu, ruang dan jarak social, aktifitas social, ritual budaya.
    c. Referensi :
    • Andrik P, Komunikasi Multikultural, UMS Press. 2003
    • Dedy Mulyana, Komunikasi Antarbudaya

    7. HAMBATAN KOMUNIKASI
    a. Kebudayaan konteks komunikasi : Pola berpikir, prasangka, stereotype, etnosentrisme, tradisi, nilai, norma dan system religi

    8-9. FAKTOR PERSONAL DALAM KLB 1
    a. Faktor personal dalam KLB
    b. Persona dan Identitas budaya

    10-11. ETHNIC IDENTITY
    a. Pendekatan dalam identitas etnic
    b. Asimilasi dan akulturasi
    c. Pluralism budaya

    12-13. WORD VIEW, IDEOLOGI DAN MAKNA
    a. Pengertian
    b. KLB dan ideologi Relasi dengan sesame
    c. HCC- LCC
    d. Orientasi waktu dll

    14. METODE ANALISIS KAJIAN DAN PENELITIAN KOMUNIKASI SOSIAL BUDAYA
    a. Analisis teks media (content analysis)
    b. Hermeneutic
    c. Semiotika / semiologi komunikasi
    d. Etnografi komunikasi
    e. Analisis ideologis