Archive for the ‘Komunikasi Antar Pribadi’ Category

  • GBPP / RPKPS Mata Kuliah KAP (Komunikasi Antar Pribadi) Muwafik 2013

    Date: 2014.05.26 | Category: Komunikasi Antar Pribadi | Response: 0

    GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

     

     

    MATA KULIAH             : KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (KAP)

    NOMOR KODE / SKS   :        3 (3-0)

    DOSEN PENGAMPU    : AKH. MUWAFIK SALEH, S.Sos, M.Si

     

    STRATEGI PERKULIAHAN :

    1.      Perkuliahan dilakukan melalui metode ceramah, diskusi dan presentasi

    2.      Untuk memberikan pemahaman, mahasiswa diharapkan dapat mempersiapkan materi dan melakukan presentasi sebelum perkuliahan dimulai.

    3.      Mahasiswa melakuakan analisai teoritik dan studi kasus terhadap berbagai persoalana komunikasi Antarpribadi melalui pembuatan makalah dan analisa kasus.

     

    RANCANGAN TOPIK BAHASAN PERKULIAHAN :

    1.      Kesepakatan Kontrak Belajar dan Pengantar Umum Mata Kuliah Komunikasi Antar Pribadi (KAP)

    • Kesepakatan aktivitas perkuliahan (kontrak belajar)
    • AMBAK, maksud, tujuan , manfaat mata kuliah KAP
    • Pokok-pokok pikiran dan pembahasan mata kuliah KAP

     

    2.      Ciri–ciri Komunikasi Antar Pribadi

    • Ciri komunikasi antar personal
    • Elemen penting dalam komunikasi antar pribadi
    • Aksioma dalam komunikasi antar personal
    • Referensi : Joseph A Devito. The interpersonal communication book hal. 4-33

     

    3.      The Self (diri) dalam komunikasi antar pribadi 1

    • Dimensi diri : self concept, self awareness, self esteem
    • Johari window consept
    • Referensi : Joseph A Devito. The interpersonal communication book hal. 63-89

     

    4.      The Self (diri) dalam komunikasi antar pribadi 2

    • Self dislosure (pengungkapan diri)
    • Communication apprehension
    • Referensi : Joseph A Devito. The interpersonal communication book hal. 63-89

     

    5.      Teori-teori dasar dalam komunikasi antar pribadi

    • Self disclosure theory
    • Atribution theory
    • Social penetration theory
    • Uncertainty Reduction theory
    • Referensi : Stephen w. Littlejohn, Theories of Human Communications . Seventh Edition (Chapter 5,6,7)

     

    6.      Presentasi Teori-teori dasar dalam komunikasi antar pribadi

     

    7.      Persepsi dalam KAP

    • Tahap & Proses persepsi
    • Proses perseptual
    • Referensi : Joseph A Devito. The interpersonal communication book, Joseph A Devito. Human Communication (terjmhn : Komunikasi antar manusia) hal :259 & 264, Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi suatu pengantar.

     

    8.      Pesan dan Makna (message and meaning)

    • Pemahaman pesan dan makna
    • Ciri-ciri makna (meaning)
    • Karakteristik pesan
    • Referensi : Stephen w. Littlejohn, Theories of Human Communications . Seventh Edition , Joseph A Devito.The interpersonal communication book

     

    9.      Pesan verbal (verbal message)

    • Bahasa dalam pesan verbal
    • Hambatan dalam interaksi bahasa verbal
    • Prinsip-prinsip bahasa dan interaksi verbal : berdusta, self talk, gosip dll.
    • Referensi : Joseph A Devito. The interpersonal communication book, Josep A Devito. Human Communications

     

    10.  Komunikasi non verbal (non verbal communications)

    • Fungsi komunikasi non verbal
    • Universalisme komunikasi non verbal
    • Komunikasi tubuh, wajah dan mata
    • Ruang, zona, sentuhan
    • Parabahasa (paralanguage)
    • Referensi : Joseph A Devito. The interpersonal communication book, Josep A Devito. Human Communications, Allan Pease. Body Language.Sheldon Press. London (1981)., David Lambert. Gem Body Language. Harercollins Publishers. Ltd (1996).

     

    11.  Komunikasi antar pribadi dalam berbagai hubungan

    • Tipe persahabatan, budaya dan gender
    • Cinta, budaya dan gender
    • Komunikasi dalam hubungan keluarga
    • Djalaluddin Rahmad. Psikologi Komunikasi.
    • Referensi : Joseph A Devito. The interpersonal communication book, Josep , DR. A. Supratiknya.Komunikasi Antarpribadi : Tinjauan Psikologis.Penerbit Kanisius.(1995)

     

    12.  Konflik dalam hubungan antarpribadi

    • Pemahaman alamiah konflik
    • Tahap resolusi konflik
    • Strategi manajemen konflik
    • Referensi : Joseph A Devito. The interpersonal communication book, Josep A Devito. Human Communications, DR. A. Supratiknya. Komunikasi Antarpribadi : Tinjauan Psikologis. Penerbit Kanisius.(1995)

     

    13.  Power (pengaruh / kekuasaan) dalam hubungan antarpribadi

    • Prinsip-prinsip power
    • Tipe-tipe power dalam KAP
    • Mengkomunikasikan power (pengaruh)
    • Referensi : Joseph A. De Vito. The Interpersonal Communication Book . Fifth Edition

     

    14.  Presentasi tugas

  • KAP7 : Verbal Message

    Date: 2014.05.26 | Category: Komunikasi Antar Pribadi | Response: 0

    VERBAL MESSAGE
    Oleh : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si
    VERBAL MESSAGE—
    1. LANGUAGE SYMBOLIZES REALITY
    2. LANGUAGE EXPRESSES BOTH FACT AND INFERENCES
    3. LANGUAGE EXPRESSES BOTH DENOTATION AND CONNOTATION
    4. LANGUAGE CAN CRITIZISE AND PRAISE
    5. LANGUAGE OBSCURE DISTINCTIONS
    6. LANGUAGE CAN CONFIRM AND DISCONFIRM
    LANGUAGE SYMBOLIZES REALITY—
    1. INTENSIONAL ORIENTATION – EXTENSIONAL ORIENTATION
    INTENTIONAL : terjadi bila kita menanggapi apa yang sebagai suatu kenyataan.
    Orientasi ekstensional adalah kecenderungan untuk menanggapi sesuatu lebih sebagai apa adanya dan bukan menurut apa yang dikatakan orang
    Orientasi Intensional mengacu pada kecenderungan kita untuk melihat manusia, objek, dan kejadian sesuai dengan ciri yang melekat pada mereka. Sebaliknya, orientasi ekstensional adalah kecenderungan untuk terlebih dahulu memandang manusia, objek, dan kejadian dan baru setelah itu memperhatikan cirinya/labelnya.
    1. CULTURAL IDENTIFIERS
    2. ALLNESS
    LANGUAGE EXPRESSES BOTH FACT AND INFERENCES—
    KONSEP :—
    FACT-INFERENCE CONFUSION—
    PRAGMATIC IMPLICATIONS : Kesimpulan yang barangkali, tetapi belum tentu benar.—
    Contoh :—
    Ada seorang wanita sedang berjalan2 ia bertemu dg kawan lamanya (sdh 10 th tdk bertemu) ia bersama seorang anak laki-laki, wanita bertanya, “apakah dia anakmu?, si kawan menjawab ,”ya, aku sdh menikah 6 th lalu”. Wanita tanya pd anak laki-laki tsb, “siapa namamu”, namaku sama seperti ayahku”, si wanita lalu menyimpulkan, “kalau begitu namamu pasti Peter”.—
    Ada seorang wanita bertanya pada temannya, “kamu kemarin kemana ?, si teman menjawab, “itu ke stadion ada pameran”, si wanita bertanya lagi, “sama siapa?’, temannya menjawab sambil tersipu, “ada deh!, si wanita berkata, “ooo, jadi kamu pergi sama Mega yaa…?!”.—
    LANGUAGE EXPRESSES BOTH DENOTATION AND CONNOTATION—
    DENOTATION : Objective Definition—
    CONNOTATIVE : Subjective / Emotional Meaning—
    Denotative meaning of message is general or universal.—
    Connotative meaning : personal meaning—
    Snarl Word : highly negative,—
    mis : “kamu bodoh”.—
    Purr Word : highly positive,—
    Mis : “kamu hebat”.—
    Scr denotatif : diartikan sbg hal yg nyata (sebenarnya)
    Scr konotatif : memiliki makna yg lbh dalam mewakili perasaan yg memaknainya.
    LANGUAGE CAN CRITIZISE AND PRAISE—
    KRITIK : Digunakan untuk meningkatkan kemampuan interpersonal.—
    Seseorang lebih senang di-PUJI (diberi saran) dari pd di-KRITIK—
    Prinsip dlm mengkritik :—
    Keinginan untuk mengatakan yg jujur harus memperhatikan kebutuhan individu yg kompleks (situasional)—
    Jika harus mengkritik, pilihlah kata yg tepat—
    Fokuslah pada peristiwa drpd orangnya/kepribadian—
    Spesifik—
    Utamakan positif (solusi)—
    Sindiran bagi sebagian orang terkesan lebih sopan dalam mengkritik. (kritik yg ambigu)—
    Kritik : dg tatap muka / interaksi langsung.—
    IN EXPRESSING PRAISE :—
    USE I MESSAGES—
    MAKE SURE YOUR AFFECT (FACIAL MOVEMENT) COMMUNICATES YOUR POSITIF FEELING—
    NAME THE BEHAVIOR YOU’RE PRAISING—
    TAKE CULTURE INTO CONSIDERATION—
    LANGUAGE OBSCURE DISTINCTIONS—
    INDISCRIMINATION—
    Bhs menyatukan semua perbedaan dlm kata2 sesuai kriteria masing2.—
    Bhs dlm Pengelompokan (index)—
    ETHNOCENTRISM—
    Kecenderungan thd suatu kelompok berdsr nilai, kepercayaan dsb dr budaya yg dimiliki (menilai budayanya lbh positif dsb)—
    Melahirkan STEREOTYPE—
    POLARIZATION—
    Pengelompokan perbedaan scr esktrem menjadi dua kutub yg bertentangan (hitam-putih / baik-buruk)—
    Kita cenderung sulit mendeskripsikan sesuatu yg berada diantara kedua titik ekstrem tsb (shg perlu gunakan frasa dg brbrp kata)—
    STATIC EVALUATION :—
    Bhs mengalami perubahan yg sangat lamban.—
    Berubah krn :—
    Tuntutan zaman—
    Adanya ketidaksesuaian—
    Penemuan baru—
    Interaksi budaya—
    LANGUAGE CAN CONFIRM AND DISCONFIRM—
    DISCONFIRM—
    Dimana kita mengabaikan kehadiran seseorang dan arti penting dari apa yg dikomunikasikannya (memandang orang lain tidk berharga atas apa yg dilakukannya). Namun hal ini berbeda dg penolakan (rejection)—
    CONFIRM—
    Pola komunikasi sebaliknya, mengakui kehadiran orang lain— & memperhatikan apa yg dikomunikasikannya dg baik.
    RACISM :—
    penggunaan istilah yg mengacu pd ras/suku bangsa (untuk mendeskreditkan) shg terjadi khirarki dlm masy / stereotip.—
    Mis : walaupun uangku hanya sepeser pedagang Cina itu tak mau menjual kainnya. Negro itu sejak tadi mengawasi gerak-gerik kita.—
    SEXISM :
    Penggunaan bhs dg menggunakan perbedaan jenis kelamin.—
    Mis : dermawan: (wan = lk)—
    HETEROSEXISM :
    Biasanya digunakan untuk melecehkan kaum homoseksual—
    Mis : PBSI mengirim atlet Gay dalam Asean Games th ini. Dokter Lesbian itu berhasil menjabat sbg direktur di RSUD—

  • KAP 5/6 : Message and Meaning

    Date: 2014.05.26 | Category: Komunikasi Antar Pribadi | Response: 0

    PESAN DAN MAKNA
    Oleh : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si

    MAKNA (MEANING)l
    MEANING :
    Is an active process created in cooperation between source and receiver, speaker and listener, writer and reader.
    SIFAT-SIFAT MAKNAl
    1. MEANING ARE IN PEOPLE
    2. MEANING ARE MORE THAN WORDS & GESTURES
    3. MEANING ARE UNIQUE
    4. MEANING ARE CONTEXT-BASED
    MEANING ARE IN PEOPLEl
    Jelek -1-:-2-:-3-:-4-:-5-: -6-:-7-:-8-:-9-:-10- Cantik
    MEANING ARE MORE THAN WORDSl & GESTURES
    MEANING ARE UNIQUEl
    Satu pesan beragam maknal
    Dapat dipengaruhi oleh suasana, perasaan, derajat pikiran komunikan yang berbeda-beda pada setiap orang.l
    Begitu pula dipengaruhi oleh pengalaman, referensi, kebiasaan, keinginan dari setiap orang.l
    MEANING ARE CONTEXT-BASEDl
    Makna dipengaruhi oleh konteks yang berbeda dalam situasi yang berbedal
    Contoh :l
    “bagaimana kabarmu” — (dijalan : halo) , (dirumah sakit : kesehatan)
    “kedipan mata” dari lk-pr (dijalan : rayuan ; bertiga : isyarat/penunjuk)
    “cibiran” (pujian, hinaan)
    KOMPONEN PESANl
    1. MAKNA
    2. SYMBOL
    3. ORGANISASI PESAN
    KARAKTERISTIK PESANl
    1. MESSAGES ARE PACKAGED
    2. MESSAGES ARE RULE-GOVERNED
    3. MESSAGES VARY IN ABSTRACTION
    4. MESSAGES VARY IN POLITENESS
    5. MESSAGES VARY IN INCLUSION
    6. MESSAGES VARY IN DIRECTNESS
    7. MESSAGES VARY IN ASSERTIVENESS
    1. MESSAGES ARE PACKAGEDl
    Pengemasan pesan tidaklah semata sebuah kebiasaan saja melainkan peristiwa untuk mengkemas pesan dalam berbagai tingkat kesengajaan.l
    Dalam beragam situasi emosi, pesan yang anda produksi dan tampilkan melibatkan seluruh aspek yang mendukung perasaan anda tsb, mis : suara, mata, tangan, mimik wajah dsb.l
    2. MESSAGES ARE RULE-GOVERNEDl
    Setiap pesan selalu terbangun diatas aturan.l
    Pesan diatur oleh sistem nilai, norma yang berkembang.l
    Produksi pesan adalah sebuah hasil dari proses belajar, baik dari budaya, observasi (verbal / non verbal)l
    Prinsip komunikasi : melibatkan prediksi peserta komunikasil
    3. MESSAGES VARY IN ABSTRACTIONl
    Pesan memiliki abstraksi (wujud) makna yang berbeda-beda berdasar kesan (image) yang berbeda atas suatu pesan tsb.l
    Abstraksi tersebut dapat berdasar pada fokus yang berbeda, pengalaman maupun kesukaan masing-masing individu, hal ini memberikan kesan yang berbeda-beda pada suatu pesan yang disampaikan.l
    4. MESSAGES VARY IN POLITENESSl
    Nilai kesopanan lahir dari pengalaman dan nilai budaya yang berbeda-bedal
    Nilai-nilai kesopanan memiliki wujud dan bentuk yang berbeda dalam setiap budaya.l
    Namun, terdapat beberapa hal yang mungkin dapat dikatakan berlaku universal dan sebagian lain lokal. Atau memiliki nilai universal namun dengan wujud yang berbeda. Mis : “bagus” namun wujud pengungkapan berbeda. “sopan” (jepang = nunduk, jawa = tangan di depan, dsb )l
    Termasuk cara berkomunikasi antar level sosial, gender dsb.l
    Etika / tata cara dalam pengungkapan pesan (netiquette) merupakan salah satu bagian dalam kesopanan, misal : etika dalam ber-komputer dan menjadi sebuah sistem didalam nya. Mis : sebelum anda menutup komputer anda perlu melakukan shotdown terlebih dahulu.l
    5. MESSAGES VARY IN INCLUSIONl
    Suatu pesan adalah menjadi bagian dalam diri seseorang,l
    Terdapat beberapa pesan yang secara tidak sadar merupakan bahasa inklusif yang hanya dipahami oleh masing-masing pribadi / suatu kelompok (in-group)l
    Dalam komunikasi dan produksi pesan terdapat pesan (bahasa) inklusifl & eksklusif (bahasa yang dipakai dan berlaku secara universal)
    Inklusion dapat terlihat dalam bahasa : in-group, tidak disengaja,l
    6. MESSAGES VARY IN DIRECTNESSl
    Pesan berada dalam beragam tingkat kelangsungan tertentu (langsung – tidak langsung). mis : tuch telponnya bunyi — tolong jawab telponnya. Disini dingin ya.. — mau pinjam jaketnya dong.l
    Kelangsungan tertentu dari suatu pesan memiliki tingkat keuntungan dan kerugian yang berbeda.l
    Keuntungan langsung : lebih jelas, mudah direspon, meminimalkan kesalahan interpretasi.l
    Keuntungan tidak langsung : alasan menjaga kesopanan, untuk tidak menyinggung perasaan (saat menghina/kritik), mis : audience lihat jam saat pidato berlangsung,l
    Kerugian tidak langsung : mis-interpretasi, tidak terpenuhinya maksud/tujuan komunikator.l
    Sindiran lebih baik dipergunakan dalam mengkritik orang lain.l
    Pesan sindiran, bukanlah menunjukkan kelemahan (power), melainkan sebuah strategi/ style untuk mempengaruhi orang lain.l
    Indirect dipergunakan saat :l
    Untuk menunjukkan kelemahanl
    Mengungkapkan masalahl
    Mengakui kesalahanl
    Direct / indirect dipengaruhi oleh :l
    Budayal
    Self disclosure / stylel
    Strategi efektifitasl
    7. MESSAGES VARY IN ASSERTIVENESSl
    Produksi pesan berada dalam beragam ketegasan.l
    Ketegasan pesan seringkali dipergunakan untuk menunjukkan ketidaksepakatan pada orang yang mungkin tidak anda suka, lebih yunior, dianggap berada di level bawah dirinya.l
    Ketidaktegasan pesan (non-assertiveness) atau pesan permisif, cenderung dilakukan terhadap orang yang dekat, keluarga, orang yang disuka, senior, “lebih” dibandingkan anda, sungkan dsb.l
    Bentuk assertiveness :l
    Volume suaral
    Nada pesanl
    Sikapl & bahasa tubuh dalam penyampaian pesan

  • KAP 8 : Non Verbal Message

    Date: 2014.05.26 | Category: Komunikasi Antar Pribadi | Response: 0

    NON VERBAL MESSAGES
    Oleh : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si

    • FUNGSI KOMUNIKASI NON VERBAL
    1. UNTUK MENEKANKAN
    2. UNTUK MELENGKAPI (COMPLEMENT)
    3. UNTUK MENUNJUKKAN KONTRADIKSI
    4. UNTUK MENGATUR
    5. UNTUK MENGULANGI
    6. UNTUK MENGGANTIKAN
    • NON VERBAL MESSAGES
    1. BODY COMMUNICATION
    2. FACIAL COMMUNICATION
    3. EYE COMMUNICATION
    4. TOUCH COMMUNICATION
    5. PARALANGUAGE AND SILENCE
    6. SPATIAL MESSAGE’
    7. ARTIFACTUAL COMMUNICATION
    8. TEMPORAL COMMUNICATION
    • 1. BODY COMMUNICATION
    1. BODY GESTURES
    2. BODY APPEARANCE
    • BODY GESTURES
    • BODY APPEARANCE
    • Appearance citra diri
    • Tampilan fisik. Mis : tinggi badan, warna kulit, warna rambut dsb.
    • 2. FACIAL COMMUNICATION
    FACTOR INFLUENCING FACIAL EXPRESSION :
    1. EMOTIONS
    2. CULTURE
    • FACIAL MANAGEMENT
    • FACIAL FEEDBACK
    • FACIAL FEEDBACK HYPOTHESIS :
    – Bhw ekspresi muka seseorang dpt mempengaruhi psikologis seseorang.
    – Barang siapa yang merasakan dan mengekspresikan emosi menjadi lebih cepat emosional dr seseorang yang hanya merasakan emosi saja.
    – Ekspresi muka tidak hanya mempengaruhi penilaian dan kesan orang lain thd diri kita sendiri tetapi dpt mempengaruhi tingkat emosi.
    • 3. EYE COMMUNICATION
    • Pesan yang dikomunikasikan dg mata bergantung durasi, kelangsungan dan kualitas gerak mata.
    • Kontak mata dipengaruhi oeh budaya (mis : AS-Jepang-Indonesia)
    • Beberapa Aspek :
    1. Eye Contact
    2. Eye avoidance
    3. Pupil Dilation
    • Eye Contact
    • Fungsi penting :
    – To Monitor feedback
    – To secure the attention & interest of your listener
    – Regulate or control the conversation
    – Signal the nature of the relationship
    – To compensate for increased physical distance
    • Eye Avoidance
    • Beberapa kemungkinan pengalihan pandangan :
    – Memberi kesempatan untuk menjaga privacy-nya (civil attention, mnrt : Goffman) : tdk menaruh perhatian pd urusan orang lain.
    – Indikasi kurangnya perhatian/ketertarikan pd seseorang/percakapan atau stimulus visual. Mis saat melihat kecelakaan.
    – Pengalihan (menutup mata) untuk mempertajam indera yg lain (saat dengar suara/lagu)
    • Pupil Dilation
    • Pembesaran pupil : dipengaruhi emosi/ketertarikan pd sesuatu.
    • Wanita dg pupil yg kecil = dingin, judes, sinis, egois.
    • Wanita dg pupil yg besar = feminim, lembut
    • Kosmetik ?
    • 4. TOUCH COMMUNICATION
    The meaning of touch :
    1. Positive emotionà kedekatan hubungan
    2. Playfulness à bercanda, meramaikan pembicaraan
    3. Control the behaviorsà dominasi
    4. Ritualisticà salam atau kebiasaan
    5. Task related à Berkenaan dengan tugas
    • Penghindaran Sentuhan
    • Ketakutan komunikasi
    • Pengungkapan diri yang rendah
    • Kecenderungan hubungan dengan lawan jenis
    Perbedaan Gender
    • Perempuan dan laki-laki punya kecenderungan sentuhan yang berbeda
    • Perempuan dinilai melakukan lebih sering sentuhan kepada lawan jenis dan sama jenis
    Perbedaan Budaya
    • Budaya di daerah tertentu mengadopsi makna dan interpretasi berbeda terhadap sentuhan
    • Contact cultures >< noncontact cultures
    • Paralanguage and Silence
    Paralanguage cenderung menunjuk pada cara seseorang mengatakan sesuatu daripada apa yang dikatakan.q
    Beberapa aspek paralanguage adalah sebagai berikut:q
    • Penekanan (stress) pada kata-kata tertentu dalam kalimat.
    • Kecepatan bicara (rate)
    • Keras lemahnya suara(volume)
    • Tinggi rendahnya suara (pitch)
    • Vokalisasi ketika tertawa, mengerang, rengekan, dll.
    • Kombinasi suara yang bukan kata (uh-uh, shh).
    • Diam
    • Memberi waktu untuk berpikir dan mengatur apa yang mau dibicarakan
    • Senjata untuk menyakiti lawan bicara
    • Respon atas kegelisahan pribadi
    • Menghindari komunikasi
    • Mengkomunikasikan respon emosional
    • Mendapat efek khusus
    • Giving Space
    Proxemics : study of a person’s use of space à the way people use space in their conversations as well as perceptions of another’s use of spaceØ
    Personal space : an invisible, variable volume of space surrounding an individual which define that individual’s preferred distance from othersØ

    personal space social space public space
    0-8 in. 18 in. – 4ft 4 – 12ft 12ft +
    • The “It” Factors
    • Teori tentang Jarak
    • Protection theory (Teori Perlindungan) : seseorang mendirikan jarak aman di sekitarnya sebagai perlindungan atas sentuhan atau serangan yang tidak diinginkan.
    • Equilibrium theory (Teori equilibrium) : semakin besar tingkat keintiman, semakin dekat jarak antara yang satu dengan yang lain. Semakin kecil tingkat keintiman, semakin jauh jarak antara yang satu dengan yang lain.
    • Expectancy violation theory (Teori pelanggaran harapan) : setiap orang memiliki harapan tertentu dengan jarak yang ingin dicipta dalam interaksi
    • Territoriality
    a person’s ownership of an area or object
    * frequently accompanied by prevention and reaction
    Three types of territories :
    Primary territories, signal an individual’s exclusive domain§
    Secondary territories, signal some sort of personal connection to an area or object§
    Public terriories, no personal affiliations and include those areas that are open to the public.§
    • Pelanggaran Wilayah
    • TEMPORAL COMMUNICATION
    1. Waktu Kultural
    • Teknis, formal, informal
    2. Waktu Psikologis
    3. Waktu dan Status

  • KAP7 : Verbal Message

    Date: 2014.05.26 | Category: Komunikasi Antar Pribadi | Response: 0

    VERBAL MESSAGE
    Oleh : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si
    VERBAL MESSAGE—
    1. LANGUAGE SYMBOLIZES REALITY
    2. LANGUAGE EXPRESSES BOTH FACT AND INFERENCES
    3. LANGUAGE EXPRESSES BOTH DENOTATION AND CONNOTATION
    4. LANGUAGE CAN CRITIZISE AND PRAISE
    5. LANGUAGE OBSCURE DISTINCTIONS
    6. LANGUAGE CAN CONFIRM AND DISCONFIRM
    LANGUAGE SYMBOLIZES REALITY—
    1. INTENSIONAL ORIENTATION – EXTENSIONAL ORIENTATION
    INTENTIONAL : terjadi bila kita menanggapi apa yang sebagai suatu kenyataan.
    Orientasi ekstensional adalah kecenderungan untuk menanggapi sesuatu lebih sebagai apa adanya dan bukan menurut apa yang dikatakan orang
    Orientasi Intensional mengacu pada kecenderungan kita untuk melihat manusia, objek, dan kejadian sesuai dengan ciri yang melekat pada mereka. Sebaliknya, orientasi ekstensional adalah kecenderungan untuk terlebih dahulu memandang manusia, objek, dan kejadian dan baru setelah itu memperhatikan cirinya/labelnya.
    1. CULTURAL IDENTIFIERS
    2. ALLNESS
    LANGUAGE EXPRESSES BOTH FACT AND INFERENCES—
    KONSEP :—
    FACT-INFERENCE CONFUSION—
    PRAGMATIC IMPLICATIONS : Kesimpulan yang barangkali, tetapi belum tentu benar.—
    Contoh :—
    Ada seorang wanita sedang berjalan2 ia bertemu dg kawan lamanya (sdh 10 th tdk bertemu) ia bersama seorang anak laki-laki, wanita bertanya, “apakah dia anakmu?, si kawan menjawab ,”ya, aku sdh menikah 6 th lalu”. Wanita tanya pd anak laki-laki tsb, “siapa namamu”, namaku sama seperti ayahku”, si wanita lalu menyimpulkan, “kalau begitu namamu pasti Peter”.—
    Ada seorang wanita bertanya pada temannya, “kamu kemarin kemana ?, si teman menjawab, “itu ke stadion ada pameran”, si wanita bertanya lagi, “sama siapa?’, temannya menjawab sambil tersipu, “ada deh!, si wanita berkata, “ooo, jadi kamu pergi sama Mega yaa…?!”.—
    LANGUAGE EXPRESSES BOTH DENOTATION AND CONNOTATION—
    DENOTATION : Objective Definition—
    CONNOTATIVE : Subjective / Emotional Meaning—
    Denotative meaning of message is general or universal.—
    Connotative meaning : personal meaning—
    Snarl Word : highly negative,—
    mis : “kamu bodoh”.—
    Purr Word : highly positive,—
    Mis : “kamu hebat”.—
    Scr denotatif : diartikan sbg hal yg nyata (sebenarnya)
    Scr konotatif : memiliki makna yg lbh dalam mewakili perasaan yg memaknainya.
    LANGUAGE CAN CRITIZISE AND PRAISE—
    KRITIK : Digunakan untuk meningkatkan kemampuan interpersonal.—
    Seseorang lebih senang di-PUJI (diberi saran) dari pd di-KRITIK—
    Prinsip dlm mengkritik :—
    Keinginan untuk mengatakan yg jujur harus memperhatikan kebutuhan individu yg kompleks (situasional)—
    Jika harus mengkritik, pilihlah kata yg tepat—
    Fokuslah pada peristiwa drpd orangnya/kepribadian—
    Spesifik—
    Utamakan positif (solusi)—
    Sindiran bagi sebagian orang terkesan lebih sopan dalam mengkritik. (kritik yg ambigu)—
    Kritik : dg tatap muka / interaksi langsung.—
    IN EXPRESSING PRAISE :—
    USE I MESSAGES—
    MAKE SURE YOUR AFFECT (FACIAL MOVEMENT) COMMUNICATES YOUR POSITIF FEELING—
    NAME THE BEHAVIOR YOU’RE PRAISING—
    TAKE CULTURE INTO CONSIDERATION—
    LANGUAGE OBSCURE DISTINCTIONS—
    INDISCRIMINATION—
    Bhs menyatukan semua perbedaan dlm kata2 sesuai kriteria masing2.—
    Bhs dlm Pengelompokan (index)—
    ETHNOCENTRISM—
    Kecenderungan thd suatu kelompok berdsr nilai, kepercayaan dsb dr budaya yg dimiliki (menilai budayanya lbh positif dsb)—
    Melahirkan STEREOTYPE—
    POLARIZATION—
    Pengelompokan perbedaan scr esktrem menjadi dua kutub yg bertentangan (hitam-putih / baik-buruk)—
    Kita cenderung sulit mendeskripsikan sesuatu yg berada diantara kedua titik ekstrem tsb (shg perlu gunakan frasa dg brbrp kata)—
    STATIC EVALUATION :—
    Bhs mengalami perubahan yg sangat lamban.—
    Berubah krn :—
    Tuntutan zaman—
    Adanya ketidaksesuaian—
    Penemuan baru—
    Interaksi budaya—
    LANGUAGE CAN CONFIRM AND DISCONFIRM—
    DISCONFIRM—
    Dimana kita mengabaikan kehadiran seseorang dan arti penting dari apa yg dikomunikasikannya (memandang orang lain tidk berharga atas apa yg dilakukannya). Namun hal ini berbeda dg penolakan (rejection)—
    CONFIRM—
    Pola komunikasi sebaliknya, mengakui kehadiran orang lain— & memperhatikan apa yg dikomunikasikannya dg baik.
    RACISM :—
    penggunaan istilah yg mengacu pd ras/suku bangsa (untuk mendeskreditkan) shg terjadi khirarki dlm masy / stereotip.—
    Mis : walaupun uangku hanya sepeser pedagang Cina itu tak mau menjual kainnya. Negro itu sejak tadi mengawasi gerak-gerik kita.—
    SEXISM :
    Penggunaan bhs dg menggunakan perbedaan jenis kelamin.—
    Mis : dermawan: (wan = lk)—
    HETEROSEXISM :
    Biasanya digunakan untuk melecehkan kaum homoseksual—
    Mis : PBSI mengirim atlet Gay dalam Asean Games th ini. Dokter Lesbian itu berhasil menjabat sbg direktur di RSUD—

  • KAP 3 : The Self

    Date: 2014.04.05 | Category: Komunikasi Antar Pribadi | Response: 0

    THE SELF IN INTERPERSONAL COMMUNICATION
    Oleh : AKH. MUWAFIK SALEH, S.Sos, M.Si

    SELF DIMENTION :
    1. SELF CONCEPT
    2. SELF AWARENESS
    3. SELF ESTEEM

    1. SELF CONCEPT Adalah : cara anda melihat diri anda sendiri.
    Terdiri : perasaan & pemikiran tentang kemampuan, kelemahan, kemampuan, aspirasi & cara pandang terhadap realitas (wordview).
    Pengembangan Self concept :

    • Kesan orang lain terhadap diri anda (other’s image — significant others)
    • Pembanding sosial (social comparisons)
    • Pengajaran budaya (cultural teaching)
    • Interpretasi & Evaluasi yang anda miliki

    2.  SELF AWARENESS
    Adalah : pengetahuan dan pengertian mendalam anda terhadap diri anda.
    Johari Window (Joseph Luft – Harry Ingham) : membagi pemahaman kesadaran diri dalam empat kuadran yang masing-masingnya berisi karakteristik pemahaman diri (self) yang berbeda-beda. Antara lain :
    1. The Open self (daerah terbuka)
    2. The Blind self (daerah buta)
    3. The Hidden Self (daerah tertutup)
    4. The unknown self (daerah gelap)

     1. OPEN SELF (DAERAH TERBUKA)
     Semua informasi, perilaku, sikap, perasaan, keinginan, motivasi, gagasan yang diketahui oleh diri sendiri dan oleh orang lain. (nama, warna kulit, jenis kelamin — usia, keyakinan politik, agama).
     Daerah terbuka masing-masing orang berbeda tergantung dengan siapa ia berkomunikasi
     Kebanyakan kita, membuka diri kepada orang tertentu tentang hal tertentu pada waktu tertentu.
     Joseph Luft : makin kecil kuadran ini, makin buruk komunikasi. Komunikasi bergantung pada sejauh mana kita membuka diri kepada orang lain dan kepada diri kita.

     2. BLIND SELF (DAERAH BUTA)
     Berisi informasi tentang diri kita yang diketahui orang lain tetapi kita sendiri tidak mengetahuinya. Berupa kebiasaan2 kecil, pengalaman terpendam, kekurangan/kekeliruan diri.
     Terdapat beragam orang :
    – mengira tahu akan dirinya sepenuhnya
    – cemas dengan ketidaktahuan akan dirinya.
    – pura-pura ingin tahu (namun tetap : defensif/bela diri)
    – benar-benar tidak tahu tentang dirinya
     Key word : beritahu — dengarkan

     3. DAERAH TERTUTUP (HIDDEN SELF)
     Semua hal yang anda ketahui tentang diri anda dan orang lain namun anda simpan hanya untuk diri anda sendiri (rahasia pribadi)
     Model orang :
    1. Overdisclosers : terlalu terbuka (tidak ada rahasia yang dia tutupi tentang dirinya/orang lain shg menceritakan segalanya.
    2. Underdisclosers : terlalu tertutup & tidak mau mengatakan apa-apa. Mau berbicara tentang diri anda namun tidak tentang dirinya.
     Kebanyakan kita berada diantara kedua ekstrem ini. (terbuka yang selektif : selective disclosers)

     INCREASING SELF AWARENESS

    3. SELF ESTEEM
     Adalah nilai yang anda letakkan pada diri anda.
     Hal ini berkenaan dengan tingkat kepercayaan dan pengakuan diri anda.
     Tampak saat seseorang berkomunikasi dengan orang lain, apakah mereka memiliki High self esteem – low self esteem.
     Misalnya : saat mengungunkapkan ide dengan menegakkan kepala, menjaga kontak mata dsb.
     Tingkat pengaruh dan pola hubungan seseorang dengan orang lain akan menunjukkan tingkat self esteem masing-masing.
     Semakin positif seseorang melihat dan menilai dirinya semakin tinggi tingkat self esteem yang akan didapatkannya dari orang lain.

    SELF ESTEEM
    Berapa besar anda menyukai diri anda sendiri? Menurut anda seberapa berharganya anda? Seberapa kompeten anda? Jawaban terhadap pertanyaan ini menunjukkan harga diri anda sendiri. Harga diri dapat dilakukan melalui pesan verbal dan non verbal.

  • KAP 1 : The Nature of Interpersonal Communication

    Date: 2014.04.05 | Category: Komunikasi Antar Pribadi | Response: 0

    KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
    OLEH : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si.

    AKSIOMA KOMUNIKASI RELATIONAL Watzlawick, Beavin, Jackson
    • Orang tidak bisa tidak berkomunikasi
    • Setiap percakapan (betapapun singkatnya) meliputi dua pesan : Pesan isi (contens message) dan pesan hubungan(relationship message)
    • Interaksi selalu diorganisasikan ke dalam pola-pola yang mempunyai arti bagi para komunikator. (Hal ini tergantung persepsi masing-masing thd perilaku).
    • Orang menggunakan kode digital (bahasa : verbal) analog (bahasa tubuh, simbol, pengungkapan perasaan)
    • Komunikasi berhubungan dengan pencocokan/pengaitan pesan-pesan di dalam suatu interaksi. (komunikator mungkin merespon dengan cara yg sama/meminimalkan perbedaan = hubungan simetris. Perbedaan respon komunikator dimaksimalkan = hubungan komplementer).

    DEFINISI KOMUNIKASI ANTARPERSONAL, Bachmer, Capella, Miller , Mengajukan 3 Definisi berdasarkan :
    a. KOMPONEN (COMPONENTIAL)
    b. HUBUNGAN DIADIK (RELATIONAL / DYADIC)
    c. PENGEMBANGAN (DEVELOMENTAL), yaitu : Menurut Gerald Miller, akhir dari perkembangan komunikasi impersonal. 3 faktor kategoris :
    • Data psikologis, mis : sosiologis, pendidikan, pekerjaan dsb
    • Pengetahuan menjelaskan (explanatory knowledge), mis : alasan suatu perilaku.
    • Aturan (pribadi, sosial), mis : kesesuai norma, adat, kultur.

    CIRI KOMUNIKASI ANTARPERSONAL
    •MENURUT REARDON (1987)
    1. Dimotivasi atas banyak faktor
    2. Berdampak : disengaja / tidak disengaja
    3. Berbalas-balasan
    4. Mengisyaratkan hubungan antarpribadi (diadik)
    5. Berlangsung dalam suasana bebas, variasi.
    6. Menggunakan pelbagai lambang yang bermakna

    •MENURUT EVERT. M. ROGERS (1988) :
    1. Arus pesan cenderung dua arah.
    2. Konteks komunikasi : tatap muka
    3. Tingkat umpan balik yang tinggi
    4. Kemampuan mengatasi tingkat selektivitas sangat tinggi.
    5. Kecepatan untuk menjangkau sasaran yang besar sangat lamban.
    6. Efek yang terjadi antara lain perubahan sikap.

    KARAKTERISTIK HUBUNGAN ANTAR PRIBADI
    • Menurut De Vito ada dua karakteristik :
    • Berlangsung melalui beberapa tahap. Mulai tahap kontak awal sampai tahap pemutusan (dissolution)
    • Berbeda-beda dalam hal keluasan (breadth) dan kedalaman (depth)
    • Breadth : banyaknya topik yang dikomunikasikan
    • Depth : derajat dalamnya “kepersonalan” (inti individu.

    KOMPONEN /ELEMEN KAP :
    1. Source/receiver,
    2. Encoding-decoding : producing (speaking-writing), understanding massage (listening-reading).
    3. Competence : ability to communicate effectively (knowledge/skill)
    4. Message
    5. Feedback (positive – negative)
    6. Channel
    7. Noise

  • SAP KAP 2009

    Date: 2014.04.05 | Category: Komunikasi Antar Pribadi | Response: 0

    GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

    MATA KULIAH : KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (KAP)
    NOMOR KODE / SKS : 3 (3-0)
    DOSEN PENGAMPU : AKH. MUWAFIK SALEH, S.Sos, M.Si

    STRATEGI PERKULIAHAN :
    1.Perkuliahan dilakukan melalui metode ceramah, diskusi dan presentasi
    2.Untuk memberikan pemahaman, mahasiswa diharapkan dapat mempersiapkan materi dan melakukan presentasi sebelum perkuliahan dimulai.
    3.Mahasiswa melakuakan analisai teoritik dan studi kasus terhadap berbagai persoalana komunikasi Antarpribadi melalui pembuatan makalah dan analisa kasus.

    RANCANGAN TOPIK BAHASAN PERKULIAHAN :
    1.Kesepakatan Kontrak Belajar dan Pengantar Umum Mata Kuliah Komunikasi Antar Pribadi (KAP)
    • Kesepakatan aktivitas perkuliahan (kontrak belajar)
    • AMBAK, maksud, tujuan , manfaat mata kuliah KAP
    • Pokok-pokok pikiran dan pembahasan mata kuliah KAP

    2.Ciri–ciri Komunikasi Antar Pribadi
    • Ciri komunikasi antar personal
    • Elemen penting dalam komunikasi antar pribadi
    • Aksioma dalam komunikasi antar personal
    • Referensi : Joseph A Devito. The interpersonal communication book hal. 4-33

    3.The Self (diri) dalam komunikasi antar pribadi 1
    • Dimensi diri : self concept, self awareness, self esteem
    • Johari window consept
    • Referensi : Joseph A Devito. The interpersonal communication book hal. 63-89

    4.The Self (diri) dalam komunikasi antar pribadi 2
    • Self dislosure (pengungkapan diri)
    • Communication apprehension
    • Referensi : Joseph A Devito. The interpersonal communication book hal. 63-89

    5.Teori-teori dasar dalam komunikasi antar pribadi
    • Self disclosure theory
    • Atribution theory
    • Social penetration theory
    • Uncertainty Reduction theory
    • Referensi : Stephen w. Littlejohn, Theories of Human Communications . Seventh Edition (Chapter 5,6,7)

    6.Presentasi Teori-teori dasar dalam komunikasi antar pribadi

    7.Persepsi dalam KAP
    • Tahap & Proses persepsi
    • Proses perseptual
    • Referensi : Joseph A Devito. The interpersonal communication book, Joseph A Devito. Human Communication (terjmhn : Komunikasi antar manusia) hal :259 & 264, Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi suatu pengantar.

    8.Pesan dan Makna (message and meaning)
    • Pemahaman pesan dan makna
    • Ciri-ciri makna (meaning)
    • Karakteristik pesan
    • Referensi : Stephen w. Littlejohn, Theories of Human Communications . Seventh Edition , Joseph A Devito. The interpersonal communication book

    9.Pesan verbal (verbal message)
    • Bahasa dalam pesan verbal
    • Hambatan dalam interaksi bahasa verbal
    • Prinsip-prinsip bahasa dan interaksi verbal : berdusta, self talk, gosip dll.
    • Referensi : Joseph A Devito. The interpersonal communication book, Josep A Devito. Human Communications

    10.Komunikasi non verbal (non verbal communications)
    • Fungsi komunikasi non verbal
    • Universalisme komunikasi non verbal
    • Komunikasi tubuh, wajah dan mata
    • Ruang, zona, sentuhan
    • Parabahasa (paralanguage)
    • Referensi : Joseph A Devito. The interpersonal communication book, Josep A Devito. Human Communications, Allan Pease. Body Language. Sheldon Press. London (1981)., David Lambert. Gem Body Language. Harercollins Publishers. Ltd (1996).

    11.Komunikasi antar pribadi dalam berbagai hubungan
    • Tipe persahabatan, budaya dan gender
    • Cinta, budaya dan gender
    • Komunikasi dalam hubungan keluarga
    • Djalaluddin Rahmad. Psikologi Komunikasi.
    • Referensi : Joseph A Devito. The interpersonal communication book, Josep , DR. A. Supratiknya. Komunikasi Antarpribadi : Tinjauan Psikologis. Penerbit Kanisius.(1995)

    12.Konflik dalam hubungan antarpribadi
    • Pemahaman alamiah konflik
    • Tahap resolusi konflik
    • Strategi manajemen konflik
    • Referensi : Joseph A Devito. The interpersonal communication book, Josep A Devito. Human Communications, DR. A. Supratiknya. Komunikasi Antarpribadi : Tinjauan Psikologis. Penerbit Kanisius.(1995)

    13.Power (pengaruh / kekuasaan) dalam hubungan antarpribadi
    • Prinsip-prinsip power
    • Tipe-tipe power dalam KAP
    • Mengkomunikasikan power (pengaruh)
    • Referensi : Joseph A. De Vito. The Interpersonal Communication Book . Fifth Edition

    14.Presentasi tugas