-
KAP 3 : The Self
THE SELF IN INTERPERSONAL COMMUNICATION
Oleh : AKH. MUWAFIK SALEH, S.Sos, M.SiSELF DIMENTION :
1. SELF CONCEPT
2. SELF AWARENESS
3. SELF ESTEEM1. SELF CONCEPT Adalah : cara anda melihat diri anda sendiri.
Terdiri : perasaan & pemikiran tentang kemampuan, kelemahan, kemampuan, aspirasi & cara pandang terhadap realitas (wordview).
Pengembangan Self concept :- Kesan orang lain terhadap diri anda (other’s image — significant others)
- Pembanding sosial (social comparisons)
- Pengajaran budaya (cultural teaching)
- Interpretasi & Evaluasi yang anda miliki
2. SELF AWARENESS
Adalah : pengetahuan dan pengertian mendalam anda terhadap diri anda.
Johari Window (Joseph Luft – Harry Ingham) : membagi pemahaman kesadaran diri dalam empat kuadran yang masing-masingnya berisi karakteristik pemahaman diri (self) yang berbeda-beda. Antara lain :
1. The Open self (daerah terbuka)
2. The Blind self (daerah buta)
3. The Hidden Self (daerah tertutup)
4. The unknown self (daerah gelap) 1. OPEN SELF (DAERAH TERBUKA)
Semua informasi, perilaku, sikap, perasaan, keinginan, motivasi, gagasan yang diketahui oleh diri sendiri dan oleh orang lain. (nama, warna kulit, jenis kelamin — usia, keyakinan politik, agama).
Daerah terbuka masing-masing orang berbeda tergantung dengan siapa ia berkomunikasi
Kebanyakan kita, membuka diri kepada orang tertentu tentang hal tertentu pada waktu tertentu.
Joseph Luft : makin kecil kuadran ini, makin buruk komunikasi. Komunikasi bergantung pada sejauh mana kita membuka diri kepada orang lain dan kepada diri kita. 2. BLIND SELF (DAERAH BUTA)
Berisi informasi tentang diri kita yang diketahui orang lain tetapi kita sendiri tidak mengetahuinya. Berupa kebiasaan2 kecil, pengalaman terpendam, kekurangan/kekeliruan diri.
Terdapat beragam orang :
– mengira tahu akan dirinya sepenuhnya
– cemas dengan ketidaktahuan akan dirinya.
– pura-pura ingin tahu (namun tetap : defensif/bela diri)
– benar-benar tidak tahu tentang dirinya
Key word : beritahu — dengarkan 3. DAERAH TERTUTUP (HIDDEN SELF)
Semua hal yang anda ketahui tentang diri anda dan orang lain namun anda simpan hanya untuk diri anda sendiri (rahasia pribadi)
Model orang :
1. Overdisclosers : terlalu terbuka (tidak ada rahasia yang dia tutupi tentang dirinya/orang lain shg menceritakan segalanya.
2. Underdisclosers : terlalu tertutup & tidak mau mengatakan apa-apa. Mau berbicara tentang diri anda namun tidak tentang dirinya.
Kebanyakan kita berada diantara kedua ekstrem ini. (terbuka yang selektif : selective disclosers) INCREASING SELF AWARENESS
3. SELF ESTEEM
Adalah nilai yang anda letakkan pada diri anda.
Hal ini berkenaan dengan tingkat kepercayaan dan pengakuan diri anda.
Tampak saat seseorang berkomunikasi dengan orang lain, apakah mereka memiliki High self esteem – low self esteem.
Misalnya : saat mengungunkapkan ide dengan menegakkan kepala, menjaga kontak mata dsb.
Tingkat pengaruh dan pola hubungan seseorang dengan orang lain akan menunjukkan tingkat self esteem masing-masing.
Semakin positif seseorang melihat dan menilai dirinya semakin tinggi tingkat self esteem yang akan didapatkannya dari orang lain.SELF ESTEEM
Berapa besar anda menyukai diri anda sendiri? Menurut anda seberapa berharganya anda? Seberapa kompeten anda? Jawaban terhadap pertanyaan ini menunjukkan harga diri anda sendiri. Harga diri dapat dilakukan melalui pesan verbal dan non verbal. -
PSC2 : Paradigma PSC
PARADIGMA PELAYANAN PUBLIK (PUBLIC SERVICE PARADIGM)
Oleh : Akh. Muwafik SalehPENGERTIAN DASAR PELAYANAN PUBLIK
Adalah pemberian jasa yang diberikan oleh suatu organisasi (perusahaan, pemerintah, swasta) kepada publiknya dengan atau tanpa pembayaran guna memenuhi kebutuhan dan atau kepentingan masyarakat.PENGERTIAN JASA
Menurut Philip Kotler (2000) : adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan ole suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud (intangibles) dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
Kenapa Kegiatan Jasa Menjadi Penting?Dalam masyarakat modern, kegiatan ekonomi jasa lebih dominan dibanding ekonomi barang. Fitzsimmons, membagi kegiatan ekonomi dalam 5 tahap :
1. Kegiatan primer, yakni kegiatan ekonmi yg bersifat ekstraktif meliputi pertanian, pertambangan, perikanan, kehutanan dsb.
2. Kegiatan sekunder, yakni kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang meliputi antara lain pabrikasi, pemrosesan, dsb.
3. Kegiatan tersier, yakni ekonomi yang berupa pelayanan domestik meliputi hotel, restauran, pemeliharaan, perbaikan.
4. Kegiatan kuarter, yakni kegiatan ekonomi berupa perdagangan & komersial, meliputi transportasi, persewaan, konsultasi, keuangan.
5. Kegiatan kuinter, yakni kegiatan ekonomi berupa pengolahan dan penggunaan kapabilitas manusia meliputi perawatan kesehatan, pendidikan, riset, rekreasi dsb.
Kegiatan ekonomi tahap 3,4,5 adalah kategori ekonomi jasa.Hipotesis : Semakin maju suatu negara dan masyarakatnya, maka jumlah orang yang bekerja di sektor jasa semakin banyak.
Karakteristik Jasa yang membedakan dengan barang (Gaspers) :
Pelayanan merupakan output tak berbentuk (intangible output).
Pelayanan merupakan output variabel, tidak standar.
Pelayanan tidak dapat disimpan dalam inventori, tetapi dapat dikonsumsi dalam produksi.
Terdapat pelayanan langsung yang erat dengan pelanggan melalui proses pelayanan.
Pelanggan berpartisipasi dalam proses memberikan pelayanan.
Keterampilan personil “diserahkan” atau diberikan secara langsung kepada pelanggan.
Pelayanan tidak dapat diproduksi secara massal
Membutuhkan pertimbangan pribadi yang tinggi dari individu yang memberikan pelayanan.
Perusahaan jasa pada umumnya bersifat padat karya.
Fasilitas pelayanan berada dekat dengan lokasi pelanggan
Pengukuran efektifitas pelayanan bersifat subjektif.
Option penetapan harga lebih rumit.
Pemberian layanan jasa bersifat sangat mempribadi (personalized)JENIS-JENIS PELAYANAN PUBLIK
Pengelompokan jenis layanan publik pada dasarnya dikategorisasikan berdasar jenis jasa yang dihasilkan oleh organisasi.
Pengertian jasa : “setiap tindakan ataupun perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat tidak berwujud fisik (intangible) dan tidak menghasilkan kepemilikian sesuatu. Produksi jasa dapat berhubungan dengan produksi fisik maupun tidak” (Kotler).PEMBAGIAN JENIS-JENIS JASA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN JENIS PELAYANAN PUBLIK (menurut tjiptono, 1996) :
1. Dilihat dari segmentasi pasar, dibedakan :
a. jasa pada konsumen akhir, mis : salon kecantikan
b. jasa pada konsumen organisasional, mis : konsumen manajemen2. Dilihat dari tingkat keberwujudannya (tangibility) :
a. jasa barang sewaan (rented dood service) mis : penyewa mobil
b. jasa barang milik konsumen (owned good service) mis: rprasi jam
c. jasa untuk bukan barang (non good service) mis : pemandu wisata3. Dilihat dari keterampilan penyedia jasa :
a. pelayanan profesional (professional service), seperti : dokter
b. pelayanan non profesional (non profesional service), mis : supir taksi.4. Dilihat dari tujuan organisasi :
a. pelayanan komersial (profit service), mis : Bank
b. pelayanan non profit (non profit service), mis : Yayasan sosial5. Dilihat dari pengaturannya (regulasi) :
a. pelayanan yang diatur (regulated service) , mis : angkutan umum
b. pelayanan yang tidak diatur (non-regulated service) , mis : katering6. Dilihat dari tingkat intensitas karyawan :
a. pelayanan yang berbasis pd alat (equipment based service) ,mis:ATM
b. pelayanan yang berbasis pada orang (people basid service)7. Dilihat dari tingkat kontak penyedia jasa dan pelanggan :
a. pelayanan dg kontak tinggi (high contact service) mis : bioskop
b. pelayanan dg kontak rendah (low contact service) PRINSIP PUBLIC SERVICE
KRITERIA KUALITATIF :
1. Kesederhanaan, prosedur/tata cara pelayanan diselenggarakan secara mudah, lancar, cepat, tepat, tidak berbelit-belit, mudah dipahami, mudah dilaksanakan.
2. Kejelasan & kepastian (clearness, assurance), mengenai :prosedur/tata cara pelayanan, persyaratan (teknis/administratif), unit kerja yang bertanggungjawab, rincian biaya/tata cara pembayaran, waktu penyelesaian.
3. Keamanan (security), memberi rasa aman, nyaman, kepastian hukum.
4. Keterbukaan (openess), mudah diakses (acsesible)
5. Efisien , persyaratan pelayanan hanya dibatasi pada hal2 yang berkaitan langsung dengan pencapaian sasaran pelayanan. Dicegah adanya pengulahan pemenuhan persyaratan/kelengkapan persyaratan.
6. Ekonomis, pengenaan biaya pelayanan harus ditetapkan secara wajar dengan memperhatikan :- Nilai barang/jasa pelayanan & tidak menuntut biaya yg terlalu tinggi diluar kewajaran.
- Kondisi & kemampuan masyarakat untuk membayar.
- Ketentuan yang berlaku.
7. Keadilan yang merata
8. Ketepatan waktu,
KRITERIA KUALITATIF :
Jumlah / volume penerima layanan (perhari, perbulan. Pertahun)
Perbandingan periode pertama dengan periode berikutnya mampu menunjukkan peningkatan atau tidak.
Lamanya waktu pemberian pelayanan sesuai permintaan (dihitung secara merata).
Frekuensi keluhan atau pujian penerima layanan dan tingkat kecepatan penanganan.PROSES PELAYANAN :
1. PENYEDIA LAYANAN
2. PENERIMA LAYANAN
3. JENIS LAYANAN
4. KEPUASAN PELANGGAN KUALITAS LAYANAN
Menurut Wyckop, adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.Dua faktor yang mempengaruhi kualitas layanan :
Expected service (layanan yang diharapkan).
Perceived service (layanan yang dirasakan).
Jika layanan yang diterima melampaui harapan pelanggan, maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang “ideal” (unggul).
Jika layanan jasa yang diberikan lebih rendah dari yang diharapkan, maka hal ini dipersepsikan sebagai kualitas yang buruk.
Baik buruknya kualitas layanan tergantung pada kemampuan penyedia layanan dalam upaya untuk memenuhi harapan pelanggan secara konsisten, tepat dan memuaskan. -
MPR 3: Fact Finding
FACT FINDING
Oleh : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.SiPENGERTIAN FACT FINDING
Adalah sebuah proses untuk mengenali dan mendefinisikan masalah yang dihadapi oleh organisasi sebagai dasar acuan untuk penyusunan langkah selanjutnya bagi PR sebagai masukan kebijakan bagi pihak manajemen.
Hal lazim yang dilakukan dalam tahap fact finding adalah kegiatan research.PENDEKATAN DALAM PENYUSUNAN PROGRAM PR
(BROOM & DOZIER: 1990)
Menurut Cutlip, Center & Broom (1994:319) :
Apabila dlm menyusun kegiatan PR tidak didasari dg research, maka PR tidak lebih daripada kegiatan teknis bertingkat rendah dlm medukung keputusan manajemen dimana praktisi PR tdk terlibat dlm proses pengambilan keputusan tsb.
Research juga merupakan proses pengumpulan informasi scr sistematis untuk menggambarkan & memahami situasi & untuk memeriksa asumsi2 ttg publik & konsekuensi PR.Menurut Wilcox, Ault & Agee (1995:158), PENTINGNYA PENELITIAN :
1. Peningkatan fragmentasi khalayak stakeholder shg dg memahami karateristik mereka dpt dirumuskan pesan yg tepat & mengena.
2. Research memberikan masukan yg penting bg manajemen yg semakin terisolasi dr kenyataan sosial / kontak pribadi.
3. Research mencegah organisasi melakukan pengeluaran waktu, uang & tenaga yg tdk perlu (efektifitas & efisiensi) dlm usaha memperbaiki citra yg ada.
4. Research memberikan fakta2 yg mendasari program PR
5. Research dg menggunakan survey dpt digunakan untuk memperoleh publisitas melalui penyebaran hasilnya.
6. Research penting untuk menilai – evaluasi sukses tidaknya kegiatan PRJENIS RESEARCH YG LAZIM
Menurut Cutlip, Center & Broom: 1994PENDEKATAN FORMAL RESEARCH :
1. Survey, online databases, content analysisPENDEKATAN INFORMAL RESEARCH :
1. Kontak pribadi
2. Key informant
3. FGD – Community Forum
4. Dewan / Komite Penasehat
5. Ombudsman
6. analisis surat
7. Laporan lapanganMenurut Wilcox, Ault & Agee (1995) :
1. Penelitian bahan2 organisasi
2. Penelitian perpustakaan
3. Online database
4. Content analysis
5. Interview
6. FGD
7. Pengetesan naskahMenurut Lerbinger (1988) dlm PR Review
ENVIRONMENTAL MONITORING
Dipergunakan untuk mengamati kecenderungan2 dlm public opinion & berbagai peristiwa dlm lingkungan sospol organisasi yg mungkin akan punya pengaruh penting thd suatu organisasi.Dalam melakukan monitoring juga dilakukan scanning. 3 model dasar scanning untuk mengetahui perubahan lingkungan :
1. irregular model
2. Regular model
3. continous model
4. irregular model- Menggunakan pendekatan ad hoc, didorong oleh adanya krisis yg sdg dihadapi organisasi.
- Biasanya memberikan masukan untuk perencanaan jangka pendek
5. Regular model
- Menggunakan penilaian tahunan pd situasi lingkungan. Tujuan/fokus : pd masalah2 khusus/ keputusan yg hrs diambil organisasi
6. Continous model
- Menekankan pd pemantauan scr berkesinambungan berbagai unsur lingkungan yg mungkin punya berpengaruh pd organisasi termasuk sistem politik, peraturan & persaingan.
PR AUDIT
PR Audit melibatkan sbuah studi lengkap untuk mengetahui posisi PR sebuah organisasi, bagaimana posisinya dalam pandangan berbagai publiknya (Carl Byoir dikutip oleh Baskin, Aronof, lattimore)
Tujuan PR Audit : untuk menyediakan informasi bagi perencanaan usaha2 kehumasan di masa yg akan datang.
PRA menganalisis problem2 khusus yg dihadapi orgnsasi, mempertajam objectives & mengevaluasi metode2 yg digunakan selama ini untuk memperoleh pemahaman & perlidungan dari publiknya.COMMUNICATION AUDIT
Merupakan audit khusus tentang komunikasi organisasi di dalam/ luar perusahaan yg dirancang untuk memahami kebuthan, kebijakan, praktek & kemampuan komunikasi dan untuk menemukan data shg manajemen puncak dpt membuat keputusan yg ekonomis & berdasarkan informasi yg lengkap ttg tujuan ke depan komunikasi orgns (joseph A Kopec dikutip Cutlip Center & Broom:1994)
Umumnya berusaha memantau dan mengevaluasi saluran, pesan, pencapaian tujuan2 komunikasi & iklim komunikasi dalam orgn.
Metode dalam audit komunikasi
1. Readership survey : digunakan untuk melihat berapa banyak orang yg membaca, mengikuti progrm dan memahami-mengingat publikasi khusus/pesan.
2. Content analysis
3. Readability studies : keterbcaan artikel/isi media cetak
4. Communication climate survey : mengungkap persepsi publik thd tingkat keterbukaan/ketersediaan saluran komunikasi
5. Network analysis : bertujuan untuk mengamati frekuensi & pentingnya jaringan interaksi berdasarkan pd jalinan yg paling sering.SOCIAL AUDIT
Umumnya merupakan survei sikap dan pendapat yg mengukur persepsi publik ttg keresponsifan sosial sebuah organisasi.
Mengkuantifikasi dampak kehadiran / penampilan sebuah organisasi pd publik (social performance, mis CSR)
Juga untuk mengukur biaya sosial & keuntungan sosial sebuah organisasi thd lingkungannya
Bertujuan untuk membantu memilah2 CSR dala komponen yg jelas batasannya. -
GBPP MPR : Manajemen Public Relations
GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN MANAJEMEN PUBLIC RELATIONS
KODE / SKS : ISK 4124 / 3 (2-1)
DOSEN PENGAJAR : AKH. MUWAFIK SALEH, S.Sos,. Msi.Deskripsi singkat :
Mata kuliah ini memberikan pembahasan tentang aspek-aspek pengelolaan humas muali dari langkah-langkah perencanaan, program humas jangka pendek dan jangka panjang, pengorganisasian, pengenalan khalayak, penentuan media, hubungan pers dan pengawasan serta evaluasi pelaksanaan humas dalam kerangka manajemen strategis.Tujuan Intruksional Umum :
Memberikan keterampilan kapada mahasiswa dalam melakukan pengelolaan program kerja kehumasan baik dalam organisasi bisnis, profit maupun pemerintahan.Strategi Perkuliahan :
1. Perkuliahan dilakukan melalui metode ceramah, diskusi, penugasan, riset dan presentasi.
2. Memberikan pemahaman tentang proses manajemen PR secara teoritik maupun praktek baik pada organisasi bisnis, non profit dan pemerintah.Pokok-pokok bahasan :
1. Pertemuan I : Pendahuluan : Pentingnya manajemen Humas (Public Relations):
• Kontrak belajar
• AMBAK manajemen Humas (Public Relations)
• Penjelasan umum sistem perkuliahan dan Deskripsi mata kuliah selama satu semester
Rujukan :
1. Scott M Cutlip, Allen Center, Glen Broom, Effective Public Relations, Prentice Hall.Inc. 2000.
2. Otis Baskin, Craig Aronoff, Dan Littimore, Public Relations The Professions and The Practice, McGraw Hill Companies, 1997.
3. I Gusti Ngurah Putra ,Manajemen Hubungan Masyarakat, Univ Atmajaya Yogyakarta.1999
4. Rosady Ruslan, SH, MMManajemen Public Relations & Media Komunikasi : Konsepsi dan Aplikasi. JakartaPT.RajaGrafindo Utama. , 2003,
5. Yosal Iriantara, Manajemen Strategis Public Relations, Ghalia Indonesia, Jakarta 20042. Pertemuan II : Dasar Manajemen PR :
a. PR sebagai alat manajemen
b. pengertian manajemen PR
c. sejarah manajemen humas
d. model manajemen PR
Rujukan :
• I Gusti Ngurah Putra ,Manajemen Hubungan Masyarakat, Univ Atmajaya Yogyakarta.1999, hal. 8-19
• Rosady Ruslan, SH, MMManajemen Public Relations & Media Komunikasi : Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta PT.RajaGrafindo Utama. , 2003, hal. 24-303. Pertemuan III : Fact Finding : identifikasi dan penelitian PR
• Peran penelitian dalam perencanaan strategis
• Mendefinisikan masalah PR
• Metode formal & informal dalam penelitian PR
• Refernsi :
• Scott M Cutlip, Allen Center, Glen Broom, Effective Public Relations, Prentice Hall.Inc. 2000. hal. 267-287
• Otis Baskin, Craig Aronoff, Dan Littimore, Public Relations The Professions and The Practice, McGraw Hill Companies, 1997. hal 106-128
• I Gusti Ngurah Putra ,Manajemen Hubungan Masyarakat, Univ Atmajaya Yogyakarta.1999. hal. 19-214. Pertemuan IV : Mengenali dan mengidentifikasi Publik sasaran
• Identifikasi publik
• Konsep linkages organisasi-publik
• Pendekatan stakeholder
• Segmentasi public
• Referensi :
• Otis Baskin, Craig Aronoff, Dan Littimore, Public Relations The Professions and The Practice, McGraw Hill Companies, 1997. hal 119
• I Gusti Ngurah Putra ,Manajemen Hubungan Masyarakat, Univ Atmajaya Yogyakarta.1999. hal. 39-505. Pertemuan V : Perencanaan dan program PR (Planning & programming)
• Menentukan masalah PR
• Alasan perencanaan
• Analisis situasi dan penentuan sasaran-tujuan
• Tipe perencanaan
• Proses Perencanaan program PR
• Referensi :
• Scott M Cutlip, Allen Center, Glen Broom, Effective Public Relations, Prentice Hall.Inc. 2000. hal. 267-287
• Otis Baskin, Craig Aronoff, Dan Littimore, Public Relations The Professions and The Practice, McGraw Hill Companies, 1997. hal 106-128
• I Gusti Ngurah Putra ,Manajemen Hubungan Masyarakat, Univ Atmajaya Yogyakarta.1999. hal. 28-33
• Rosady Ruslan, SH, MMManajemen Public Relations & Media Komunikasi : Konsepsi dan Aplikasi. JakartaPT.RajaGrafindo Utama. , 2003, hal 125,1316. Pertemuan VI : Perencanaan & penyusunan Anggaran Program PR/Humas
• Analisa biaya program kerja humas
• Strategi penyusunan anggaran program PR/Humas
Refererensi :
I Gusti Ngurah Putra ,Manajemen Hubungan Masyarakat, Univ Atmajaya Yogyakarta.1999. hal.. 357. Pertemuan V II: Tindakan dan program komunikasi PR (Action and communication)
• Arti penting tindakan
• Komponen tindakan dalam strategi
• Komponen komunikasi dalam strategi
• Mendesain Matrik PR
• Pemilihan media komunikasi program PR
• Strategi persuasi
• Referensi :
• Scott M Cutlip, Allen Center, Glen Broom, Effective Public Relations, Prentice Hall.Inc. 2000. hal. 317-335
• Otis Baskin, Craig Aronoff, Dan Littimore, Public Relations The Professions and The Practice, McGraw Hill Companies, 1997. hal 152-172
• I Gusti Ngurah Putra ,Manajemen Hubungan Masyarakat, Univ Atmajaya Yogyakarta.1999. hal.. 51-658. Pertemuan VIII : Evaluasi Program PR
• Alasan Evaluasi
• Jenis Evaluasi
• Proses dan tahap Evaluasi
• Pengukuran Evaluasi Tujuan
• Penggunaan hasil Evaluasi
• Referensi :
• Cutlip, Allen Center, Glen Broom, Effective Public Relations, Prentice Hall.Inc. 2000. hal. 337-357
• Otis Baskin, Craig Aronoff, Dan Littimore, Public Relations The Professions and The Practice, McGraw Hill Companies, 1997. hal 173-193
• I Gusti Ngurah Putra ,Manajemen Hubungan Masyarakat, Univ Atmajaya Yogyakarta.1999. hal.. 69-Scott M 809. Pertemuan IX : Desain Organisasi & Rencana Penawaran Program Konsultan PR
• Membuat desain organisasi (EO, Consultan)
• Memilih & menentukan program spesifik (core program) untuk PR Consulting
• Contoh company profile organisasi / konsultan PR
• Contoh program kreatif dalam kegiatan PR10. Pertemuan X : Manajemen Strategis PR
• Pengertian manajemen strategis
• Proses manajemen strategis PR : Scanning, perumusan strategi, implementasi strategi, Evaluasi & kontrol.
• Referensi :
• Yosal Iriantara, Manajemen Strategis Public Relations, Ghalia Indonesia, Jakarta 2004, hal 9-39, 69-10311. Pertemuan XI : Model-model manajemen PR
12. Pertemuan XII – XIV: Presentasi -
PSC1 : Gambaran Umum Public Service Communication
GAMBARAN UMUM PUBLIC SERVICE COMMUNICATION
Oleh : AKH. MUWAFIK SALEH, S.Sos, M.Si.PENGERTIAN
Public Service Communication adalah praktek komunikasi dalam menunjang pelaksanaan pemberian pelayanan publik yang terbaik bagi para pelanggan / costumer suatu organisasi guna terciptanya hubungan saling pengertian yang harmonis, sehingga dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi.ASUMSI DASAR
Jika organisasi tidak mampu memberikan pelayanan yang baik, maka tidak akan terjadi transaksi bisnis (no service, no business)
Pelanggan bebas memilih produk/jasa sesuka hati mereka, Dan mereka mau memilih produk atau jasa kita kalau mereka mendapatkan pelayanan yang baik dari kita (organisasi).
Pelanggan tidak tergantung pada perusahaan, namun sebaliknya perusahaanlah yang tergantung pada pelanggan (eksistensi & keberlanjutan hidup perusahaan).PRINSIP KOMUNIKASI DALAM PUBLIC SERVICE
1. Setiap tindakan dalam pelaksanaan pelayanan berpotensi komunikasi.
2. Interaksi organisasi dengan publiknya melalui tindak komunikasi.
3. Komunikasi bertujuan mempengaruhi, menguasai opini, mengajak kerjasama (positivistik)
4. Komunikasi berkepentingan memberikan makna atas setiap interaksi yang terjadi sehingga terjadi kesalingpahaman & hubungan yang saling menguntungkan (humanistik).
5. Semakin dekat hubungan psikososial individu/organisasi terhadap kebutuhan/keinginan pelanggan, semakin efektif tindak komunikasi yang dilakukan.KENAPA PELAYANAN PUBLIK SANGAT PENTING BAGI ORGANISASI ?
• Melayani masyarakat, baik sebagai kewajiban maupun sebagai kehormatan, meruapakan dasar bagi terbentuknya masyarakat yang manusiawi dan bagi organisasi, melayani pelanggan merupakan “saat yang menentukan” (moment of thruts) serta peluang bagi organisasi untuk menunjukkan kredibilitas & kapabilitasnya. (Tjosvold).
• Abad modern adalah “abad pelanggan” yaitu dimana para pengguna jasa diposisikan pada tempat yang terhormat, sehingga organisasi perlu mengembangkan strategi baru untuk ekonomi yang mengutamakan pelanggan. (Carlzon).
• Untuk memberikan pelayanan terbaik tsb, maka peran komunikasi menjadi sangat penting dalam hubungannya dengan bagaimana suatu organisasi berinteraksi dan memperlakukan publiknya, karena komunikasi adalah memanusiakan manusia (human communications)ASPEK KAJIAN PSC :
1. Public service
2. Layanan jasa
3. Kualitas layanan
4. Kepuasan layanan
5. Loyalitas layananFOKUS KAJIAN
1. Citra dan reputasi
2. Handling complaint
3. Etika pelayanan
4. Service excellent
5. Costumer service -
GBPP PSC 2009 Muwafik
GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PUBLIC SERVICE COMMUNICATION
MATA KULIAH : PUBLIC SERVICE COMMUNICATION
KODE / SKS : ISK 4146 / 3 (2-1)
DOSEN PENGAJAR : AKH. MUWAFIK SALEH, S.Sos,. Msi.Deskripsi singkat :
Mata kuliah ini menjelaskan tentang bagaimana kontribusi komunikasi dan peran public relations dalam pelaksanaan pemberian pelayanan terbaik organisasi pada publicnya serta bagaimana strategi komunikasi dan pubic relations dalam membangun citra positif bagi organisasi melalui pelayanan publik yang terbaik.Tujuan Intruksional Umum :
Memberikan pemahaman pada mahasiswa tentang pelaksanaan dan teknis pengelolaan strategi komunikasi dalam memberikan pelayanan yang terbaik pada masyarakat baik untuk organisasi bisnis maupun pemerintah.Strategi Perkuliahan :
1. Perkuliahan dilakukan melalui metode ceramah, diskusi, sharing pengalaman dengan pihak praktisi, penugasan, riset dan presentasi.
2. Memberikan pemahaman tentang kontribusi komunikasi dan public relations dalam pelaksanaan pelayanan publik
3. Mahasiswa melakukan analisa teoritik dan pemahaman praktis serta riset-riset dalam pelaksanaan pelayanan publik dari suatu organisasi profit maupun non profit.Pokok-pokok bahasan :
Tatap muka Pokok bahasan Sub pokok bahasan Rujukan
1.Pendahuluan : prinsip-prinsip dasar Komunikasi Pelayanan Publik • Kontrak belajar
• AMBAK komunikasi pelayanan publik
• Penjelasan umum sistem perkuliahan dan Deskripsi mata kuliah selama satu semester • Refr : Atep Adya Barata, Dasar-Dasar Pelayanan Prima, PT. Elex Media Komputindo, Gramedia Jakarta2 Paradigma Pelayanan Publik : Public Service Paradigm • Pengertian dasar pelayanan publik
• Jenis-jenis pelayanan publik
• Prinsip dasar dalam pelayanan publik
• Proses pelayanan
• Kualitas layanan • Referensi : Atep Adya Barata, Dasar-Dasar Pelayanan Prima, PT. Elex Media Komputindo, Gramedia Jakarta, hal 4-18
• Prof. Dr. Sadu Wasistiono, Kapita selekta manajemen pemerintah daerah, Fokusmedia Bandung, Hal. 41-453 Pengenalan Public / Pelanggan • Pengertian Pelanggan
• Pembagian Public/ pelanggan
• Karakteristik pelanggan
• Identifikasi Harapan/ Kepuasan pelanggan
• Referensi : Atep Adya Barata, Dasar-Dasar Pelayanan Prima, PT. Elex Media Komputindo, Gramedia Jakarta, hal 12
• Akh. Muwafik, Modul Pelatihan Public Service Communication4 Konsep Dasar Pelayanan Prima (Service Excellent Concept) • Hakikat & Pengertian Pelayanan Prima
• Konsep Pelayanan Prima
• Pelayanan Prima bagi pelanggan
• Referensi :Atep Adya Barata, Dasar-Dasar Pelayanan Prima, PT. Elex Media Komputindo, Gramedia Jakarta, hal 22 – 47
• Rosady Ruslan .Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, PT. Raja Grafindo Persada Jakarta, 2605 Komunikasi & PR sebagai instrumen utama pelayanan publik • Prinsip komunikasi dalam pelayanan publik
• PR dalam mengembangkan pelayanan prima bagi pelanggan internal/eksternal
• Aspek-aspek komunikasi dalam efektifitas pelayanan publik
• Teknik komunikasi pelayanan publik • Referensi : Deddy Mulyana, Ph.D, Ilmu Komunikasi suatu pengantar, PT. Rosda Karya Bandung, hal. 83
• Atep Adya Barata, Dasar-Dasar Pelayanan Prima, PT. Elex Media Komputindo, Gramedia Jakarta, hal 54 –181, 196
• Akh. Muwafik, Modul Pelatihan Public Service Communication6 Manajemen Citra • Pengertian citra
• Jenis citra
• Pencapaian citra positif & perusakan citra
• Strategi manajemen citra bagi organisasi (profit / non proft/ government) • Referensi :Rosady Ruslan .Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, PT. Raja Grafindo Persada Jakarta, 687 Kualitas layanan (Service Quality) • Pengertian
• Ciri layanan berkualitas •Referensi: Atep Adya Barata, Dasar-Dasar Pelayanan Prima, PT. Elex Media Komputindo, Gramedia Jakarta, hal 208-226
• Kotler, pemasaran jasa8 Costumer satisfaction • Pentingnya mengetahui tingkat kepuasan publik
• Metode penilaian kepuasan masyarakat
• Teknik merancang pertanyaan / quesener tentang penilaian kepuasan
• Teknik mengukur, mengevaluasi dan melaporkan serta menindaklanjuti hasil penilaian kepuasan • Referensi: Modul kuliah
• Kotler, pemasaran jasa
• Atep Adya Barata, Dasar-Dasar Pelayanan Prima, PT. Elex Media Komputindo, Gramedia Jakarta,9 Mengukur Kepuasan Pelanggan • Cara mengukur kepuasan pelanggan
• Indeks Kepuasan Masyarakat / IKM •Referensi: Atep Adya Barata, Dasar-Dasar Pelayanan Prima, PT. Elex Media Komputindo, Gramedia Jakarta, hal 272-29110 Costumer Loyalty • Pengertian loyalitas pelanggan
• Cirri loyalitas pelangga
• Membangun loyalitas pelanggan •Referensi: Modul kuliah
• Kotler,pemasaran jasa11 Handling Complaint
• Faktor & Sebab-sebab terjadi keluhan
• Strategi komunikasi dalam menangani keluhan
• Sikap dalam menangani keluhan
• Alat pendukung dalam proses penyelesaian keluhan. •Referensi: Rosady Ruslan .Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, PT. Raja Grafindo Persada Jakarta, 271
• S.E. Noviani. Modul Pelatihan pengembangan diri pelayan publik 200612 Riset Motivasi & Analisis Citra (image analysis) • Metode riset public relations
• Riset motivasi & Struktur perilaku
• Teknik & langkah riset motivasi.
• Teknik pengukuran penilaian & • Referensi:Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan komunikasi . PT. Rajawali Press Jakarta, 67, 78
• Moh. Nazir Ph.D , Metode Penelitian13 Presentasi Hasil Riset kepuasan • Presentasi hasil riset kepuasan •
14 Presentasi Hasil Riset bidang pelayanan publik • presentasi hasil
• menyusun rencana tindak lanjut • semua referensi terkaitREFERENSI / BAHAN BACAAN :
1. Philip Kotler, Pemasaran Jasa
2. Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan komunikasi . PT. Rajawali Press Jakarta
3. Rosady Ruslan .Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, PT. Raja Grafindo Persada
4. Moh. Nazir Ph.D , Metode Penelitian, Penerbit GI Yogyakarta
5. Lukas Dwiantara & Rumsari Hadi Sumarto, Etiket di tempat kerja, kiat praktis Meningkatkan profesionalisme diri, penerbit Kanisius, Atep Adya Barata, Dasar-Dasar Pelayanan Prima, PT. Elex Media Komputindo, Gramedia Jakarta,
6. Deddy Mulyana, Ph.D, Ilmu Komunikasi suatu pengantar, PT. Rosda Karya Bandung,
7. Prof. Dr. Sadu Wasistiono, Kapita selekta manajemen pemerintah daerah, Fokusmedia Bandung -
KLB 1 : Pengantar KLB
PENGANTAR KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA
Oleh :
AKH. MUWAFIK SALEH, S.Sos, M.Si.PENGERTIAN 1
Definisi komunikasi antarbudaya yang paling sederhana, yakni komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh mereka yang berbeda latar belakang kebudayaan.
Komunikasi antarbudaya adalah pernyataan diri antar¬pribadi yang paling efektif antara dua orang yang saling ber¬beda latar belakang budaya.
Komunikasi antarbudaya merupakan pertukaran pesan¬-pesan yang disampaikan secara lisan, tertulis, bahkan secara imajiner antara dua orang yang berbeda latar belakang budaya.
Komunikasi antar budaya merupakan pembagian pesan yang berbentuk informasi atau hiburan yang sisampaikan secara lisan atau tertulis atau metode lainnya yang dilakukan oleh dua orang yang berbeda latar belakang budayanya.PENGERTIAN 2
Komunikasi antarbudaya adalah pengalihan informasi dari seorang yang berkebudayaan tertentu kepada seorang yang berkebudayaan lain.
Komunikasi antarbudaya adalah pertukaran makna yang berbentuk simbol yang dilakukan dua orang yang berbeda latar belakang budayanya.
Komunikasi antarbudaya adalah proses pengalihan pesan yang dilakukan seorang melalui saluran tertentu kepada orang lain yang keduanya berasal dari latar belakang budaya yang berbeda dan menghasilkan efek tertentu.
Komunikasi antarbudaya adalah setiap proses pembagian informasi, gagasan atau perasaan antara mereka yang berbeda latar Belakang budayanya.PENGERTIAN 3
Samovar dan Porter juga mengatakan bahwa komunikasi antarbudaya terjadi di antara produser pesan dan penerima pesan yang latar belakang kebudayaannya berbeda. (Samovar Porter)
Andrea L Rich dan Dennis M Ogawa dalam buku Larry A. Samovar dan Richard E. Porter Intercultural Communication, A Reader komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antara orang orang yang berbeda kebudayaan, misalnya antar suku bangsa, antar etnik&dk dan ras, antar kelas sosial. (Samovar dan Porter, 1976: 25).PENGERTIAN 4
Charley H. Dood mengatakan bahwa komunikasi antar budaya meliputi komunikasi yang melibatkan peserta komunikasi yang mewakili pribadi, antarpribadi, dan kelompok, dengan tekanan pada perbedaan latar belakang kebudayaan yang mempengaruhi perilaku komunikasi para peserta (Dood, 1991 : 5).
Komunikasi antarbudaya adalah suatu proses komunikasi simbolik, interpretatif, transaksional, kontekstual yang di¬lakukan oleh sejumlah orang yang karena memiliki perbedaan derajat kepentingan tertentu memberikan interpre¬tasi dan harapan secara berbeda terhadap apa yang disampai¬kan dalam bentuk perilaku tertentu sebagai makna yang dipertukarkan. (Lustig dan Koester Intercultural Communica¬tion Competence, 1993).PENGERTIAN 5
Intercultural communication yang disingkat “ICC”, mengartikan komunikasi antarbudaya merupakan interaksi antarpribadi antara seorang anggota dengan kelompok yang berbeda kebudayaan.
Guo Ming Chen dan William J. Starosta mengatakan bahwa komunikasi antarbudaya adalah proses negosiasi atau per¬tukaran sistem simbolik yang membimbing perilaku manusia dan membatasi rnereka dalam menjalankan fungsinya sebagai kelompok.MAKNA PENTING KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA
TUJUAN :
1. Membangun rasa saling percaya & menghormati sebagai bangsa berbudayadalam memperkokoh hidup berdampingan secara damai, mempersempit ruang misunderstanding.
2. Kritis thd cultural domination & cultural homogenization, kesepahaman global.
3. melakukan usaha damai dalam upaya mereduksi perilaku agrasif dan mencegah terjadinya konflik.
4. Mengenal budaya lain dengan lebih mudah
5. Membangun sikap empati sosial pada budaya yang berbeda.MANFAAT :
1. PERSPEKTIF INTERNASIONAL
Saling pengertian antarbangsa
Menumbuhkan rasa percaya diri
2. PERSPEKTIF DOMESTIK
mempererat solidaritas nasional
membangun nasionalisme
memahami keberagaman pandangan hidup
3. PERSPEKTIF PERSONAL
membangun wawasan
dapat saling berempatiASUMSI KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA
Perbedaan persepsi antara komunikator dengan komunikan
Komunikasi antar budaya mengandung isi dan relasi antar pribadi
Gaya personal mempengaruhi komunikasi antar pribadi
Tujuan komunikasi antar budaya mengurangi ketidakpastian
Komunikasi berpusat pada kebudayaan
Tujuan komunikasi antar budaya adalah efektifitas antar budayaPRINSIP KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA
1. RELATIVITAS BAHASA
Antropologis Linguistik : Thesis Whorfian (Benjamin Lee Whorf, 1956) – Edward Sapir (1921) : Relativitas Linguistik : “karakteristik bahasa mempengaruhi proses kognitif. Orang yang menggunakan bahasa yang berbeda juga akan berbeda dalam cara mereka memandang dan berfikir tentang dunia.”
Bahasa yang kita gunakan membantu menstruktur apa yang kita lihat dan bagaimana kita melihatnya. Sehingga orang menggunakan bahasa akan melihat dunia secara berbeda (Fishman, 1972, Hoijer, 1954, Miller & McNeil, 1969). Lihat penggunakan kosakata salju pada orang eskimo, padi pada orang jawa dst.2. BAHASA SEBAGAI CERMIN BUDAYA
3. KESADARAN DIRI
Makin besar perbedaan antarbudaya, makin besar kesadaran diri (mindfullness) para partisipan selama berkomunikasi. Gudykunt, 1989, Langer, 1989. Konsekwensi + : lebih waspada & hati-hati, peka pada hal yang tidak pautut, – : tertlalu hati-hati,kurang percaya diri, tidak spontan.4. MENGURANGI KETIDAK-PASTIAN
makin besar perbedaan antarbudaya, makin besar ketidakpastian dalam komunikasi (berger & Bradac, 1982, Gudykunt, 1989)5. INEQUALITAS
Inequalitas (ketidaksamaan/multikultur) eksis dalam setiap tipe masyarakat manusia (Anthony Gidden, 1990). -
SAP Komunikasi Lintas Budaya
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN
MATA KULIAH : KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA
DOSEN PENGAMPU : AKH. MUWAFIK SALEH, S.Sos, M.SiDESKRIPSI SINGKAT : Mata kuliah ini mengkaji tentang bagaimana komunikasi berlangsung dalam perbincangan dan kajian budaya. Komunikasi dalam budaya-budaya yang berbeda dalam masyarakat. Bagaimana budaya terbentuk oleh proses interaksi dan komunikasi intensif para anggotanya dan bagaimana mis komunikasi menjadi sumber konflik dalam masyarakat dan bagaimana komunikasi berkontribusi bagi proses penyelesaian konflik yang ada dalam masyarakat. Serta bagaimana komunikasi dalam membangun harmonisasi serta menjadi jembatan bagi pembangunan masyarakat dan sosialisasi program-program pembangunan begitu pula komunikasi dalam penciptaan makna yang akan membangun makna baru dalam sebuah budaya yang kondusif bagi pengembangan kehidupan social masyarakat.
DESKRIPSI PERKULIAHAN :
1. PENGANTAR
a. Kontrak belajar dan penjelasan KLB2. TUJUAN, MANFAAT DAN PRINSIP KAJIAN KOMUNIKASI SOSIAL BUDAYA
a. Tujuan kajian : harmonisasi kehidupan, hidup berdampingan dan kesepahaman global, pengenalan budaya dan empati social.
b. Manfaat : perspektif internasional, domestik dan personal.
c. Prinsip : relativitas bahasa, kesadaran diri, inequalitas dan transaksional
d. Referensi :
• Joseph A De Vito, Human Communication,HarperCollins Publisher, 1996,
• Andrik P, Komunikasi Multikultural, UMS Press. 2003
• Dedy Mulyana, Komunikasi Antarbudaya, Rosda, 2001.3. KOMUNIKASI DALAM PERSPEKTIF BUDAYA
a. Fungsi Komunikasi : social, eksresif, ritual dan instrumental
b. Perspektif, paradigma dan madzhab komunikasi : proses / transmisional dan semiotika
c. Pengertian dan bagian-bagian budaya (kultur), interaksi social, realitas social, kultur, parameter dan karakteristik budaya.
d. konteks kajian dan ruang lingkup kajian komsosbud
e. Referensi :
• John Fiske, cultural and communication studies. Routlege, 1990
• Andrik P, Komunikasi Multikultural, UMS Press. 2003
• Dedy Mulyana, Komunikasi Antarbudaya, Rosda, 2001.
• Dedy Mulyana, Ilmu komunikasi suatu pengantar, Rosda,2004.4. SUBJEK KAJIAN DAN WILAYAH KAJIAN KOMUNIKASI SOSIAL BUDAYA
a. Subjek kajian : komunikasi antar rasial, antaretnik, antaragama, antarkelas, antarjender.
b. Wilayah kajian : antarpersonal, kelompok, organisasi, masyarakat dan internasional.
c. Referensi :
• Andrik P, Komunikasi Multikultural, UMS Press. 2003
• Dedy Mulyana, Ilmu komunikasi suatu pengantar, Rosda,2004.
• John Fiske, cultural and communication studies. Routlege, 19905. FOKUS KAJIAN KOMUNIKASI SOSIAL BUDAYA DAN KEBUDAYAAN KONTEKS KOMUNIKASI
a. Fokus kajian : Bahasa, penyandian, representasi, persepsi, prasangka, empati dan feed back, dan hambatan
b. Referensi :
• Andrik P, Komunikasi Multikultural, UMS Press. 2003
• Dedy Mulyana, Komunikasi Antarbudaya, Rosda, 2001.6. KONTEKSTUAL KOMUNIKASI SOSIAL BUDAYA
a. Konteks dan makna
b. Konteks bahasa verbal, nonverbal, waktu, ruang dan jarak social, aktifitas social, ritual budaya.
c. Referensi :
• Andrik P, Komunikasi Multikultural, UMS Press. 2003
• Dedy Mulyana, Komunikasi Antarbudaya7. HAMBATAN KOMUNIKASI
a. Kebudayaan konteks komunikasi : Pola berpikir, prasangka, stereotype, etnosentrisme, tradisi, nilai, norma dan system religi8-9. FAKTOR PERSONAL DALAM KLB 1
a. Faktor personal dalam KLB
b. Persona dan Identitas budaya10-11. ETHNIC IDENTITY
a. Pendekatan dalam identitas etnic
b. Asimilasi dan akulturasi
c. Pluralism budaya12-13. WORD VIEW, IDEOLOGI DAN MAKNA
a. Pengertian
b. KLB dan ideologi Relasi dengan sesame
c. HCC- LCC
d. Orientasi waktu dll14. METODE ANALISIS KAJIAN DAN PENELITIAN KOMUNIKASI SOSIAL BUDAYA
a. Analisis teks media (content analysis)
b. Hermeneutic
c. Semiotika / semiologi komunikasi
d. Etnografi komunikasi
e. Analisis ideologis -
KAP 1 : The Nature of Interpersonal Communication
KARAKTERISTIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
OLEH : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si.AKSIOMA KOMUNIKASI RELATIONAL Watzlawick, Beavin, Jackson
• Orang tidak bisa tidak berkomunikasi
• Setiap percakapan (betapapun singkatnya) meliputi dua pesan : Pesan isi (contens message) dan pesan hubungan(relationship message)
• Interaksi selalu diorganisasikan ke dalam pola-pola yang mempunyai arti bagi para komunikator. (Hal ini tergantung persepsi masing-masing thd perilaku).
• Orang menggunakan kode digital (bahasa : verbal) analog (bahasa tubuh, simbol, pengungkapan perasaan)
• Komunikasi berhubungan dengan pencocokan/pengaitan pesan-pesan di dalam suatu interaksi. (komunikator mungkin merespon dengan cara yg sama/meminimalkan perbedaan = hubungan simetris. Perbedaan respon komunikator dimaksimalkan = hubungan komplementer).DEFINISI KOMUNIKASI ANTARPERSONAL, Bachmer, Capella, Miller , Mengajukan 3 Definisi berdasarkan :
a. KOMPONEN (COMPONENTIAL)
b. HUBUNGAN DIADIK (RELATIONAL / DYADIC)
c. PENGEMBANGAN (DEVELOMENTAL), yaitu : Menurut Gerald Miller, akhir dari perkembangan komunikasi impersonal. 3 faktor kategoris :
• Data psikologis, mis : sosiologis, pendidikan, pekerjaan dsb
• Pengetahuan menjelaskan (explanatory knowledge), mis : alasan suatu perilaku.
• Aturan (pribadi, sosial), mis : kesesuai norma, adat, kultur.CIRI KOMUNIKASI ANTARPERSONAL
•MENURUT REARDON (1987)
1. Dimotivasi atas banyak faktor
2. Berdampak : disengaja / tidak disengaja
3. Berbalas-balasan
4. Mengisyaratkan hubungan antarpribadi (diadik)
5. Berlangsung dalam suasana bebas, variasi.
6. Menggunakan pelbagai lambang yang bermakna•MENURUT EVERT. M. ROGERS (1988) :
1. Arus pesan cenderung dua arah.
2. Konteks komunikasi : tatap muka
3. Tingkat umpan balik yang tinggi
4. Kemampuan mengatasi tingkat selektivitas sangat tinggi.
5. Kecepatan untuk menjangkau sasaran yang besar sangat lamban.
6. Efek yang terjadi antara lain perubahan sikap.KARAKTERISTIK HUBUNGAN ANTAR PRIBADI
• Menurut De Vito ada dua karakteristik :
• Berlangsung melalui beberapa tahap. Mulai tahap kontak awal sampai tahap pemutusan (dissolution)
• Berbeda-beda dalam hal keluasan (breadth) dan kedalaman (depth)
• Breadth : banyaknya topik yang dikomunikasikan
• Depth : derajat dalamnya “kepersonalan” (inti individu.KOMPONEN /ELEMEN KAP :
1. Source/receiver,
2. Encoding-decoding : producing (speaking-writing), understanding massage (listening-reading).
3. Competence : ability to communicate effectively (knowledge/skill)
4. Message
5. Feedback (positive – negative)
6. Channel
7. Noise -
SAP KAP 2009
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN
MATA KULIAH : KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI (KAP)
NOMOR KODE / SKS : 3 (3-0)
DOSEN PENGAMPU : AKH. MUWAFIK SALEH, S.Sos, M.SiSTRATEGI PERKULIAHAN :
1.Perkuliahan dilakukan melalui metode ceramah, diskusi dan presentasi
2.Untuk memberikan pemahaman, mahasiswa diharapkan dapat mempersiapkan materi dan melakukan presentasi sebelum perkuliahan dimulai.
3.Mahasiswa melakuakan analisai teoritik dan studi kasus terhadap berbagai persoalana komunikasi Antarpribadi melalui pembuatan makalah dan analisa kasus.RANCANGAN TOPIK BAHASAN PERKULIAHAN :
1.Kesepakatan Kontrak Belajar dan Pengantar Umum Mata Kuliah Komunikasi Antar Pribadi (KAP)
• Kesepakatan aktivitas perkuliahan (kontrak belajar)
• AMBAK, maksud, tujuan , manfaat mata kuliah KAP
• Pokok-pokok pikiran dan pembahasan mata kuliah KAP2.Ciri–ciri Komunikasi Antar Pribadi
• Ciri komunikasi antar personal
• Elemen penting dalam komunikasi antar pribadi
• Aksioma dalam komunikasi antar personal
• Referensi : Joseph A Devito. The interpersonal communication book hal. 4-333.The Self (diri) dalam komunikasi antar pribadi 1
• Dimensi diri : self concept, self awareness, self esteem
• Johari window consept
• Referensi : Joseph A Devito. The interpersonal communication book hal. 63-894.The Self (diri) dalam komunikasi antar pribadi 2
• Self dislosure (pengungkapan diri)
• Communication apprehension
• Referensi : Joseph A Devito. The interpersonal communication book hal. 63-895.Teori-teori dasar dalam komunikasi antar pribadi
• Self disclosure theory
• Atribution theory
• Social penetration theory
• Uncertainty Reduction theory
• Referensi : Stephen w. Littlejohn, Theories of Human Communications . Seventh Edition (Chapter 5,6,7)6.Presentasi Teori-teori dasar dalam komunikasi antar pribadi
7.Persepsi dalam KAP
• Tahap & Proses persepsi
• Proses perseptual
• Referensi : Joseph A Devito. The interpersonal communication book, Joseph A Devito. Human Communication (terjmhn : Komunikasi antar manusia) hal :259 & 264, Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi suatu pengantar.8.Pesan dan Makna (message and meaning)
• Pemahaman pesan dan makna
• Ciri-ciri makna (meaning)
• Karakteristik pesan
• Referensi : Stephen w. Littlejohn, Theories of Human Communications . Seventh Edition , Joseph A Devito. The interpersonal communication book9.Pesan verbal (verbal message)
• Bahasa dalam pesan verbal
• Hambatan dalam interaksi bahasa verbal
• Prinsip-prinsip bahasa dan interaksi verbal : berdusta, self talk, gosip dll.
• Referensi : Joseph A Devito. The interpersonal communication book, Josep A Devito. Human Communications10.Komunikasi non verbal (non verbal communications)
• Fungsi komunikasi non verbal
• Universalisme komunikasi non verbal
• Komunikasi tubuh, wajah dan mata
• Ruang, zona, sentuhan
• Parabahasa (paralanguage)
• Referensi : Joseph A Devito. The interpersonal communication book, Josep A Devito. Human Communications, Allan Pease. Body Language. Sheldon Press. London (1981)., David Lambert. Gem Body Language. Harercollins Publishers. Ltd (1996).11.Komunikasi antar pribadi dalam berbagai hubungan
• Tipe persahabatan, budaya dan gender
• Cinta, budaya dan gender
• Komunikasi dalam hubungan keluarga
• Djalaluddin Rahmad. Psikologi Komunikasi.
• Referensi : Joseph A Devito. The interpersonal communication book, Josep , DR. A. Supratiknya. Komunikasi Antarpribadi : Tinjauan Psikologis. Penerbit Kanisius.(1995)12.Konflik dalam hubungan antarpribadi
• Pemahaman alamiah konflik
• Tahap resolusi konflik
• Strategi manajemen konflik
• Referensi : Joseph A Devito. The interpersonal communication book, Josep A Devito. Human Communications, DR. A. Supratiknya. Komunikasi Antarpribadi : Tinjauan Psikologis. Penerbit Kanisius.(1995)13.Power (pengaruh / kekuasaan) dalam hubungan antarpribadi
• Prinsip-prinsip power
• Tipe-tipe power dalam KAP
• Mengkomunikasikan power (pengaruh)
• Referensi : Joseph A. De Vito. The Interpersonal Communication Book . Fifth Edition14.Presentasi tugas
Recent Posts
- GBPP / RPKPS Mata Kuliah KAP (Komunikasi Antar Pribadi) Muwafik 2013
- Manajemen Krisis
- PENGERTIAN PUBLIC RELATIONS
- GBPP Dasar PR dan Manajemen PR Muwafik UB
- muwafik center: Komunikasi Organisasi 2011 GBPP muwafik UB
Recent Comments
- Hello world! on
Archives
Categories
- Kapita Selekta Kewirausahaan
- Komunikasi Antar Pribadi
- Komunikasi Lintas Budaya
- Komunikasi Organisasi
- Manajemen Citra
- Public Relations
- Public Service Communication
- SDM
- Uncategorized