Archive for the ‘Public Relations’ Category

  • PENGERTIAN PUBLIC RELATIONS

    Date: 2014.05.26 | Category: Public Relations | Response: 0

    PENGERTIAN PUBLIC RELATIONS
    Oleh : Akh. Muwafik

    DEFINITION

    A Working Definition of Public Relations
    Public Relations is a management function that helps achieve organizational objectives, define philosophy, and facilitate organizational change.

    Public relations practitioners communicate whit all relevant internal and external publics to develop positive relationships and to create consistency between organizational goals and societal expectations.

    Public relations practitioners develop, execute, and evaluate organizational programs that promote the exchange of influence and understanding among an organization’s contituent parts and publics.

    sementara itu Dr. Rex. F. Harlow Mengumpulkan definisi PR sejak 1990 – 1976 sebanyak 472 definisi, Public Realtions adalah :
    PR merupakan fungsi manajemen khusus yang membantu pembentukan dan pemeliharaan garis komunikasi dua arah, saling pengertian, penerimaan dan kerja sama antara organisasi dan masyarakatnya, yang melibatkan manajemen problem, membantu manajemen untuk selalu mendapat informasi dan merespon pendapat umum, mendefinisi dan menekankan tanggung jawab manajemen dalam melayani kepentingan masyarakat, membantu manajemen mengikuti dan memanfaatkan perubahan dengan efektif, berfungsi sebagai sistem peringatan awal untuk membantu mengantisipasi kecenderungan, dan menggunakan riset serta komunikasi yang masuk akal dan etis sebagai sarana utamanya”

    apabila anda menginginkan materi power pointnya dapat di download disini : http://www.slideshare.net/search/slideshow?lang=**&page=1&q=muwafik&searchfrom=header&sort=relevance

  • GBPP Dasar PR dan Manajemen PR Muwafik UB

    Date: 2014.05.26 | Category: Public Relations | Response: 0

    Bagi anda yang sedang mengikuti perkuliahan Dasar-dasar Public Relations dan Manajemen Public Relations yang diasuh oleh Bpk. Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si dapat mendownload GBPP kedua mata kuliah tersebut di link berikut :http://www.slideshare.net/search/slideshow?searchfrom=header&q=muwafik 
    dan selamat menikmati perkuliahan.

  • Pengembangan Diri dalam HRD

    Date: 2014.05.26 | Category: Public Relations | Response: 0

    SELF DEVELOPMENT IN HRD
    Oleh : Akh.Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si

    Self Development, pengembangan diri merupakan kunci utama dalam pengembangan hubungan dan interaksi para public relations officer dengan publiknya. keberhasilan seorang PRO dalam menjalin hubungan dan menjalankan tugas ke-PR-annya baik sebagai fasiilitator komunikasi, good image maker for Organization dsb membutuhkan kemampuan personal dalam mengembangkan dirinya sebagai langkah awal untuk membangun hubungan baik yang diharapkan dan itu harus bermula dalam diri personal seorang PRO. artinya untuk membangun hubungan baik sangatlah dipengaruhi oleh kemampuan seorang PRO secara personal dalam mempersepsi diri dan orang lain sehingga proses jalinan baik yang ingin dibangun berlangsung dengan positif. bagaimana m ungkin seorang PRO mampu menjalankan fungsinya sebagai fasilitator komunikasi antar publik dan mampu menjembatani persoalan/masalah dalam tubuh organisasi apabila dia sendiri menjadi bagian dari masalah itu sendiri karena dirinya memang bermasalah secara personal. untuk itu mulailah dalam diri kita dan hal itu terletak pada bagaimana Mindset kita. change your mind set.
    Apabila anda menginginkan modul materi tersebut di atas anda dapat mendownloadnya disini : http://www.scribd.com/doc/42078902

  • Dasar Teoritik HRD

    Date: 2014.05.26 | Category: Public Relations | Response: 0

    DASAR-DASAR TEORITIK HUMAN RELATIONS DEVELOPMENT
    Oleh :
    Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si.

    COMMUNICATION IN RELATIONSHIP
    Relationship :
    Relationship (hubungan) adalah inti komunikasi interpersonal.
    Relationship adalah sekumpulan harapan yang dimiliki oleh dua orang bagi perilaku mereka berdasarkan pola perilaku di antara mereka, memperkuat harapan lama atau merubah sebuah pola interaksi yang sudah ada.
    Hubungan dihasilkan dari interaksi.
    RELATIONAL COMMUNICATION THEORY
    Asu
    msi :
    Hubungan selalu dihubungkan dengan komunikasi dan tidak dapat dipisahkan darinya.
    Sifat dari hubungan didefinisikan lebih secara implisit ketimbang eksplisit.
    Hubungan-hubungan berkembang sepanjang waktu melalui sebuah proses negosiasi diantara mereka yang terlibat.

    Landasan Komunikasi Relational :
    Meliputi berbagai level dominasi, keintiman, kasih sayang, keterlibatan, kepercayaan, cakupan, kedangkalan, rangsangan, emosional, ketenangan, kemiripan, formalitas, dan orientasi terhadap tugas versus elemen-elemen sosial dari hubungan tersebut.
    Empat dimensi dasar dari komunikasi relational :
    Rangsangan emosional, ketenangan, & formalitas.
    Keintiman & kemiripan
    Kedekatan
    Dominasi – kepatuhan.
    AKSIOMA KOMUNIKASI
    Orang tidak bisa tidak berkomunikasi (one cannot not communicate)
    Komunikasi selalu meliputi dua pesan : isi dan hubungan.
    Interaksi selalu diorganisasikan ke dalam pola-pola yang mempunyai arti oleh para komunikator. (perilaku tertentu dipandang sebagai sebuah respon terhadap perilaku lainnya).
    Dalam berkomunikasi, orang menggunakan kode digital (bahasa) dan kode analog (non verbal).
    komunikasi berhubungan dengan pencocokan atau pengaitan pesan-pesan di dalam suatu interaksi. Komunikator mungkin merespon dengan cara yang sama (simetris) atau berbeda satu sama lain (komplementer).

    ATTRACTION THEORY
    Seseorang mengembangkan hubungan dengan orang lain berdasarkan atas 3 faktor utama :
    Ketertarikan (attractiveness), penampilan fisik & kepribadian.
    Kedekatan (proximity).
    Kesamaan (Similarity); budaya, nilai, pandangan, nasib.
    SOCIAL EXCHANGE THEORY
    EQUITY THEORY
    Teori ini merupakan pengembangan dari social exchange theory.
    Teori ini menyatakan bahwa dalam anda mengembangkan & memelihara hubungan yang didasarkan dalam tingkat keuntungan & kerugian itu adalah kira-kira sama sebagaimana yang juga dilakukan oleh lawan komunikasi anda, yaitu anda akan mendapatkan imbalan yang sama atas apa yang anda upayakan dalam hubungan dengan orang lain.
    Teori ini memberi perhatian pada sumber ketidak puasan hubungan dimana seseorang mungkin tidak puas atas sebuah realitas hubungan akibat perlakuan tidak adil yang mereka dapatkan.
    Seseorang akan merasa puas atas sebuah hubungan jika mereka diperlakukan secara adil / sama dengan yang lain.
    Contoh : demo warga desa renokenongo (jebol tanggul lumur), ,
    POLITENESS THEORY
    Merupakan kajian penting dalam perbincangan teori informasi & pengungkapan diri (self disclosure).
    Politeness theory / kesopanan oleh : Penelope Brown & Stephen Levinson, meyakini bahwa kesopanan adalah semesta budaya / bersifat universal karena semua orang mempunyai kebutuhan untuk dihargai dan dilindungi (face need), kebutuhan kewibawaan.
    Beberapa aspek dalam teori ini :
    Positive face (kewibawaan positif), keinginan untuk dihargai dan disetujui, untuk disukai dan dihormati. Untuk itu kesopanan positif (Poitive politeness) dirancang untuk memenuhi keinginan ini. Mis : kepedulian, pujian, panggilan penuh hormat dsb.
    Negative Face (kewibawaan negatif), keinginan untuk bebas dari tekanan / gangguan. Kesopanan negatif (Negative politeness) dirancang untuk melindungi orang lain bila kebutuhan-kebutuhan kewibawaan negatif terancam. Mis : mengetahui adanya tekanan pada waktu mengajukan permintaan.

    untuk mendapatkan materi power point silahkan download pada link berikut : http://www.scribd.com/doc/40287436

  • Asumsi Dasar HRD -1

    Date: 2014.05.26 | Category: Public Relations | Response: 0

    HUMAN RELATION SEBAGAI PRAKTEK KOMUNIKASI & PUBLIC RELATIONS
    Oleh : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si.

    Pengertian Human Relations
    Arti Luas :
    adalah interaksi seseorang dengan segala bentuk, situasi dan bidang kehidupan yang menghasilkan kepuasan.
    pengertian ini menyangkut masalah interaksi verbal, non verbal, interaksi di rapat, kantor, perjalanan, interaksi masalah pribadi, organisasi dll. Dalam interaksi ini, banyak digunakan ukuran nilai, sopan santun dan etika. Bertujuan untuk memperoleh kepuasan bagi kedua belah pihak.
    Arti Sempit :
    adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain. Khusus dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan (work organization). HR ini dimaksudkan meningkatkan moral dan disiplin anggota organisasi. Bertujuan untuk meningkatkan motivasi kerja, sense of belonging, yang dikaitkan dg peningkatan produktivitas.

    Human Relations dalam aktivitas manajemen adalah untuk mengupayakan agar para karyawan mampu menciptakan suatu kerjasama antar karyawan dalam satu tim kerja, meningkatkan produktifitas dan memperoleh kepuasan kerja.
    Human Relations fokus pada bagaimana metode komunikasi yang dipergunakan mampu memotivasi orang-orang dalam organisasi agar terjadi sikap kooperatis, kedisiplinan, etos kerja, produktivitas dan kepuasan bagi kedua belah pihak (antara perusahaan & pekerja).
    Asumsi Dasar & Latar Belakang

    Banyak kalangan pimpinan organisasi gagal dalam menggerakkan para bawahannya u
    ntuk bekerja lebih produktif. Hal ini disebabkan para pemimpin gagal dalam memotivasi bawahan untuk bekerja lebih baik. Kegagalan ini mungkin karena komunikasi dan cara menjalin hubungan yang jelek dsb.
    Perkembangan kebutuhan dan pendidikan manusia menimbulkan tuntutan2 manusia yang makin bervariasi sehingga untuk mempengaruhi manusia tsb perlu memperhatikan tuntutan, untuk itu perlu kita memahami manusia secara sosiologis dan psikologis.

    Semakin banyak manusia semakin banyak kepentingan dan semakin banyak pula pendapat. Pendapat2 tsb ada yang sama dan ada pula yang bertentangan. Perbedaan dan pertentangan itu biasanya menghambat tercapainya tujuan bersama. Untuk itu perlu upaya memperkecil perbedaan dan mewujudkan persamaan. Upaya ini dapat dilakukan dengan pendekatan Human Relation.
    Adanya kesadaran bahwa peranan manusia dlm suatu organisasi semakin penting setelah adanya kesadaran demokrasi di masyarakat. Bahwa semua orang mempunyai hak untuk berpendapat, pemaksaan pendapat pada orang lain adalah bertentangan denga hak asasi manusia, semua ingin “dorongan”.
    Sukses seseorang tergantung pada sikap orang tsb pada orang lain. Sikap yang tidak menguntungkan akan merugikan karier tersebut. Bagaimana agar suatu sikap dapat menguntungkan, hal ini dapat dipelajari dalam Human Relation.

    Falsafah Human Relations, menurut Keith Davis :
    Mutual Interest (kepentingan bersama)
    organisasi sebagai satu kesatuan (integratif) dengan suatu tujuan utama yang ingin dicapai.
    Human Dignity (Harga diri)
    harga diri merupakan etika utama / moral dalam HR, shg manusia perlu dimanusiakan (human being) yang terhormat dan mempunyai harga diri.
    Perbedaan-perbedaan pada individu
    perbedaan ditentukan oleh field of experience, persepsi & pemahaman. Setiap perbedaan bagaimana dapat diperlakukan dengan baik agar terjadi hubungan yang harmonis.
    Prinsip Human Relations dalam organisasi :
    Importance of individual
    Mutual acceptance
    High moral standart
    Common interest
    Open communications
    partisipation
    HRD sebagai praktek komunikasi
    Komunikasi terbentuk melalui proses transaksi dalam interaksi antar manusia
    Komunikasi memiliki dimensi isi dan hubungan
    Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi
    Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional.
    HRD dalam Komunikasi Organisasi
    Aliran komunikasi organisasi :
    Komunikasi vertikal (downward communications & upward communications)
    Komunikasi horisontal (cross communication)
    Komunikasi eksternal (communicty relations)

    Tujuan PR adalah membangun pengertian baik antara organisasi dengan publiknya, dan hal ini sangat ditentukan oleh kemampuan seorang praktisi PR dalam menjalin hubungan baik dengan publiknya dan seluruh steakholder organisasi.
    HRD berkaitan dengan cara menjalin menjalin hubungan dengan Internal relations, external relations, community relations, media relations, labor relations dsb.

    Apabila menginginkan materi power point dapat download pada link berikut : HUMAN RELATION SEBAGAI PRAKTEK KOMUNIKASI & PUBLIC RELATIONS
    Oleh : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si.
    Pengertian Human Relations
    Arti Luas :
    adalah interaksi seseorang dengan segala bentuk, situasi dan bidang kehidupan yang menghasilkan kepuasan.
    pengertian ini menyangkut masalah interaksi verbal, non verbal, interaksi di rapat, kantor, perjalanan, interaksi masalah pribadi, organisasi dll. Dalam interaksi ini, banyak digunakan ukuran nilai, sopan santun dan etika. Bertujuan untuk memperoleh kepuasan bagi kedua belah pihak.
    Arti Sempit :
    adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain. Khusus dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan (work organization). HR ini dimaksudkan meningkatkan moral dan disiplin anggota organisasi. Bertujuan untuk meningkatkan motivasi kerja, sense of belonging, yang dikaitkan dg peningkatan produktivitas.

    Human Relations dalam aktivitas manajemen adalah untuk mengupayakan agar para karyawan mampu menciptakan suatu kerjasama antar karyawan dalam satu tim kerja, meningkatkan produktifitas dan memperoleh kepuasan kerja.
    Human Relations fokus pada bagaimana metode komunikasi yang dipergunakan mampu memotivasi orang-orang dalam organisasi agar terjadi sikap kooperatis, kedisiplinan, etos kerja, produktivitas dan kepuasan bagi kedua belah pihak (antara perusahaan & pekerja).
    Asumsi Dasar & Latar Belakang
    Banyak kalangan pimpinan organisasi gagal dalam menggerakkan para bawahannya untuk bekerja lebih produktif. Hal ini disebabkan para pemimpin gagal dalam memotivasi bawahan untuk bekerja lebih baik. Kegagalan ini mungkin karena komunikasi dan cara menjalin hubungan yang jelek dsb.
    Perkembangan kebutuhan dan pendidikan manusia menimbulkan tuntutan2 manusia yang makin bervariasi sehingga untuk mempengaruhi manusia tsb perlu memperhatikan tuntutan, untuk itu perlu kita memahami manusia secara sosiologis dan psikologis.

    Semakin banyak manusia semakin banyak kepentingan dan semakin banyak pula pendapat. Pendapat2 tsb ada yang sama dan ada pula yang bertentangan. Perbedaan dan pertentangan itu biasanya menghambat tercapainya tujuan bersama. Untuk itu perlu upaya memperkecil perbedaan dan mewujudkan persamaan. Upaya ini dapat dilakukan dengan pendekatan Human Relation.
    Adanya kesadaran bahwa peranan manusia dlm suatu organisasi semakin penting setelah adanya kesadaran demokrasi di masyarakat. Bahwa semua orang mempunyai hak untuk berpendapat, pemaksaan pendapat pada orang lain adalah bertentangan denga hak asasi manusia, semua ingin “dorongan”.
    Sukses seseorang tergantung pada sikap orang tsb pada orang lain. Sikap yang tidak menguntungkan akan merugikan karier tersebut. Bagaimana agar suatu sikap dapat menguntungkan, hal ini dapat dipelajari dalam Human Relation.

    Falsafah Human Relations, menurut Keith Davis :
    Mutual Interest (kepentingan bersama)
    organisasi sebagai satu kesatuan (integratif) dengan suatu tujuan utama yang ingin dicapai.
    Human Dignity (Harga diri)
    harga diri merupakan etika utama / moral dalam HR, shg manusia perlu dimanusiakan (human being) yang terhormat dan mempunyai harga diri.
    Perbedaan-perbedaan pada individu
    perbedaan ditentukan oleh field of experience, persepsi & pemahaman. Setiap perbedaan bagaimana dapat diperlakukan dengan baik agar terjadi hubungan yang harmonis.
    Prinsip Human Relations dalam organisasi :
    Importance of individual
    Mutual acceptance
    High moral standart
    Common interest
    Open communications
    partisipation
    HRD sebagai praktek komunikasi
    Komunikasi terbentuk melalui proses transaksi dalam interaksi antar manusia
    Komunikasi memiliki dimensi isi dan hubungan
    Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi
    Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional.
    HRD dalam Komunikasi Organisasi
    Aliran komunikasi organisasi :
    Komunikasi vertikal (downward communications & upward communications)
    Komunikasi horisontal (cross communication)
    Komunikasi eksternal (communicty relations)

    Tujuan PR adalah membangun pengertian baik antara organisasi dengan publiknya, dan hal ini sangat ditentukan oleh kemampuan seorang praktisi PR dalam menjalin hubungan baik dengan publiknya dan seluruh steakholder organisasi.
    HRD berkaitan dengan cara menjalin menjalin hubungan dengan Internal relations, external relations, community relations, media relations, labor relations dsb.

    apabila menginginkan materi power point dapat download pada link berikut : http://www.scribd.com/doc/40287077

  • MPR9 : Evaluasi Program Public Relations

    Date: 2014.05.26 | Category: Public Relations | Response: 0

    EVALUASI PROGRAM PR
    Oleh : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si

    ARTI PENTINGn
    Evaluasi adalah sebagai suatu usaha atau kegiatan untuk menentukan nilai suatu program/kegiatan
    Evaluasi program kehumasan dengan dua alasan :n
    Dapat mempertahankan program kehumasan dan keberadaan bagian humas dalam perusahaan dengan menunjukkan nilai program humas bagi perusahaan.n
    Adanya tuntutan manajemen perusahaan thd setiap bagian dalam perusahaan agar setiap pengeluaran sumberdaya pada bidang apapun harus dapat dipertanggungjawabkan (accountable).n
    JENIS EVALUASIn
    Process evaluation : berkaitan dengan usaha-usaha untuk mengetahui apakah program humas telah dikelola dengan baik, berkesinambungann & efektif dalam suatu kurun waktu. Mis : data dari kliping pers mungkin dapat memperlihatkan kecenderungan dalam hubungan dengan media.
    Outcome evaluation : berkaitan dengan usaha untuk mengetahui apakah dampak dan hasil yang ditimbulkan oleh program humas yang teah dijalankan organisasi. Apakah tujuan yang ditetapkan dalam rencana (objective) dapat tercapai.n
    Jenis evaluasi lainnya :n
    In proses : pada saat berlangsung, mis : dengan pencatatan kegiatan harian, pertemuan staff untuk memperoleh umpan balik, melakukan observasi, laporan perkembangan jadwal, breifingn
    Internal evaluationn
    Eksternal evaluation : mengukur efek program / kampanye kehumasan thd publik sasaran dalam bentuk perilaku publik secara umum, liputan media dsb.n
    KATEGORI EVALUASIn
    (Kendall, 1992)
    Kategori evaluasi dalam melihat suksesn & efektifitas kampanye humas :
    Goal achievement (pencapaian sasaran)n
    Measurement of improvement (pengukuran perbaikan) – sikapn & pengetahuan publik–
    Measurement result (pengukuran hasil) –kliping kora, jumlah hadiran pameran–n
    Cost efficiency (efisiensi biaya)n
    Organizational change (perubahan organisasi)n
    Unplanned effect (efek yang tak terencana), mis : kompaknya karyawan, semangat kerja.n
    Unarticulated hopes (harapan yang tak terartikulasikan)– khususnya harapan dari manajemen–n
    PROSESn & TAHAP EVALUASI
    (Grunig & Hunt, 1982)
    Lima langkah tindakan yang hars dilakukan dalam evaluasi :
    1. Specify objectives : membuat rumusan tujuan progam spesifik & dapat diukur.
    2. Measures the objectives :melakukan pengukuran efek yang sudah dicapai dari program yang sudah dijalankan atas jabaran objektif / tujuan.
    3. Collect and analyze data: melakukan pengumpulan data & mengukur efek yang dihasilkan sampel terpilih pada publik sasaran yang telah ditetapkan.
    4. Report the result to decision maker : menulis laporan tentang hasil program kepada pengambil keputusan.
    5. Apply the result to decisions : setiap hasil program harus diterapkan pada pengambilan keputusan.
    LANGKAH EVALUASIn
    (Lindenmann, 1993)
    1. Setting objectives
    2. Menentukan tingkat pengukuran efektifitas program kehumasan. Yang harus diukur :
    • Level 1 ‘basic level’ : PR Output, mengukur apa yang sdh dilakuan oleh humas, seberapa baik PRO memperlihatkan kinerjanya, dengan antara lain melihat liputan media thd perusahaan, jumlah penempatan dalam media, jumlah orang yang hadir dalam pen house.
    • Level 2 ‘intermediet level’ : PR outgrowth, yang diukur apakah publik sasaran sudah menerima pesan yang ditujukan pada mereka, apakah mereka sudah menaruh perhatian pda pesan tsb, memahami pesan, menyimpan pesan tsb shg dapat diingat kembali.
    • Level 3 ‘advanced level” : pengukuran tentang outcomes (hasil jangka panjang) mis : bentuk pendapat, sikap, perilaku publik. memakan waktu panjang dalam mengevaluasi., metode mis : pre-test-post test ; before-after survey ; semi eksperimen.
    • PROSES EVALUASI
    (Cutlip, Center & Broom , 1994)
    3. Implementation evaluation
    • Lihat faktor kontsekstual yang mempengaruhi
    • Perlu dilakukan peninjauan & modifikasi prosedur & strategi untuk menentukan sejauh mana implementasi sesuai dengan rencana.
    • Menilai sejauhmana implementasi sesuai rencana.
    • Jika ada perbedaan ; apa alasan & apa akibat
    • Laporan pada pengambil keputusan
    4. Progress evaluation
    • idem
    5. Outcome evaluation
    • Menentukan faktor kontekstual yang mempengaruhi hasil akhir
    • Peninjauan dan modifikasi prosedur, strategi & rancangan evaluasi hasil yang biasanya dimuat dalam rencana evaluasi.
    • Mengumpulkan data & invormasi untuk evaluasi hasil, menganilisi dan menginterpretasikan data.
    • Melaporkan pada pengambil keputusan.

    TINGKATn & LANGKAH EVALUASI
    (Cutlip, Center & Broom , 1994)
    1. Preparation evaluation :
    menilai kecukupan informasi latar belakang yang digunakan sebagai dasar dalam perencanaan program.n
    Melihat organisasin & ketepatan strategi, taktik program & pesan (evaluasi ketepatan pesan melalui analisis isi thd pesan yang disampaikan : pidato, presentasi, isi di suratkabar)
    Menilai kualitas pesan dan unsur presentasi program lainnya.n
    Kualitas penyajian, style, tata letak dsb.n
    2. Implementation evaluation :
    Menghitung apa yang sudah dilakukan oleh PRO dalam implementasi program.n
    Penghitungan jumlah pesan yang telah terkirim dan terdistribusikan. (dokumentasi berapa banyak release, features, surat, penerbitan, pengumuman, dll yang telah diproduksi dan distribusi, termasuk pidato, presentasipenampilan pada televisi). Inti : pendokumentasian seluruh program yang sudah dijalankan.n
    Menghitung jumlah pesan yang muncul di media.n
    Menghitung jumlah pesan yang terterpa pesan.n
    Menentukan jumlah orang yang benar-benar mengikuti pesan.n
    Metode yang digunakan : readership (kepembacaan), listenership, viewership (kepemirsaan), untuk mengetahui : siapa yang membaca suatu media,n apa yang dibacanya, seberapa banyak yang mereka baca, siapa yang membaca, siapa yang tidak.
    3. Impact evaluation :
    Bertujuan untu mengetahui sejauh mana outcome yang dinyatakan dalam tujuan program untuk masing-masing publik sasaran.n
    Mengetahui apa yang dipelajari oleh publik dari program yang sudah dijalankan perusahaan (penghitungan jumlah orang yang belajar pesan yang telah disampaikan)n
    Menghitung jumlah orang yang berubah pendapatnya/berpendapat seperti organisasi serta menjaga sikapnya sebagaimana yang diharapkan organisasi. Mis : dalam penentuann & pemilihan obat.
    Menilai apakah program telah tercapai.

  • MPR9 : Evaluasi Program Public Relations

    Date: 2014.05.26 | Category: Public Relations | Response: 0

    EVALUASI PROGRAM PR
    Oleh : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si

    ARTI PENTINGn
    Evaluasi adalah sebagai suatu usaha atau kegiatan untuk menentukan nilai suatu program/kegiatan
    Evaluasi program kehumasan dengan dua alasan :n
    Dapat mempertahankan program kehumasan dan keberadaan bagian humas dalam perusahaan dengan menunjukkan nilai program humas bagi perusahaan.n
    Adanya tuntutan manajemen perusahaan thd setiap bagian dalam perusahaan agar setiap pengeluaran sumberdaya pada bidang apapun harus dapat dipertanggungjawabkan (accountable).n
    JENIS EVALUASIn
    Process evaluation : berkaitan dengan usaha-usaha untuk mengetahui apakah program humas telah dikelola dengan baik, berkesinambungann & efektif dalam suatu kurun waktu. Mis : data dari kliping pers mungkin dapat memperlihatkan kecenderungan dalam hubungan dengan media.
    Outcome evaluation : berkaitan dengan usaha untuk mengetahui apakah dampak dan hasil yang ditimbulkan oleh program humas yang teah dijalankan organisasi. Apakah tujuan yang ditetapkan dalam rencana (objective) dapat tercapai.n
    Jenis evaluasi lainnya :n
    In proses : pada saat berlangsung, mis : dengan pencatatan kegiatan harian, pertemuan staff untuk memperoleh umpan balik, melakukan observasi, laporan perkembangan jadwal, breifingn
    Internal evaluationn
    Eksternal evaluation : mengukur efek program / kampanye kehumasan thd publik sasaran dalam bentuk perilaku publik secara umum, liputan media dsb.n
    KATEGORI EVALUASIn
    (Kendall, 1992)
    Kategori evaluasi dalam melihat suksesn & efektifitas kampanye humas :
    Goal achievement (pencapaian sasaran)n
    Measurement of improvement (pengukuran perbaikan) – sikapn & pengetahuan publik–
    Measurement result (pengukuran hasil) –kliping kora, jumlah hadiran pameran–n
    Cost efficiency (efisiensi biaya)n
    Organizational change (perubahan organisasi)n
    Unplanned effect (efek yang tak terencana), mis : kompaknya karyawan, semangat kerja.n
    Unarticulated hopes (harapan yang tak terartikulasikan)– khususnya harapan dari manajemen–n
    PROSESn & TAHAP EVALUASI
    (Grunig & Hunt, 1982)
    Lima langkah tindakan yang hars dilakukan dalam evaluasi :
    1. Specify objectives : membuat rumusan tujuan progam spesifik & dapat diukur.
    2. Measures the objectives :melakukan pengukuran efek yang sudah dicapai dari program yang sudah dijalankan atas jabaran objektif / tujuan.
    3. Collect and analyze data: melakukan pengumpulan data & mengukur efek yang dihasilkan sampel terpilih pada publik sasaran yang telah ditetapkan.
    4. Report the result to decision maker : menulis laporan tentang hasil program kepada pengambil keputusan.
    5. Apply the result to decisions : setiap hasil program harus diterapkan pada pengambilan keputusan.
    LANGKAH EVALUASIn
    (Lindenmann, 1993)
    1. Setting objectives
    2. Menentukan tingkat pengukuran efektifitas program kehumasan. Yang harus diukur :
    • Level 1 ‘basic level’ : PR Output, mengukur apa yang sdh dilakuan oleh humas, seberapa baik PRO memperlihatkan kinerjanya, dengan antara lain melihat liputan media thd perusahaan, jumlah penempatan dalam media, jumlah orang yang hadir dalam pen house.
    • Level 2 ‘intermediet level’ : PR outgrowth, yang diukur apakah publik sasaran sudah menerima pesan yang ditujukan pada mereka, apakah mereka sudah menaruh perhatian pda pesan tsb, memahami pesan, menyimpan pesan tsb shg dapat diingat kembali.
    • Level 3 ‘advanced level” : pengukuran tentang outcomes (hasil jangka panjang) mis : bentuk pendapat, sikap, perilaku publik. memakan waktu panjang dalam mengevaluasi., metode mis : pre-test-post test ; before-after survey ; semi eksperimen.
    • PROSES EVALUASI
    (Cutlip, Center & Broom , 1994)
    3. Implementation evaluation
    • Lihat faktor kontsekstual yang mempengaruhi
    • Perlu dilakukan peninjauan & modifikasi prosedur & strategi untuk menentukan sejauh mana implementasi sesuai dengan rencana.
    • Menilai sejauhmana implementasi sesuai rencana.
    • Jika ada perbedaan ; apa alasan & apa akibat
    • Laporan pada pengambil keputusan
    4. Progress evaluation
    • idem
    5. Outcome evaluation
    • Menentukan faktor kontekstual yang mempengaruhi hasil akhir
    • Peninjauan dan modifikasi prosedur, strategi & rancangan evaluasi hasil yang biasanya dimuat dalam rencana evaluasi.
    • Mengumpulkan data & invormasi untuk evaluasi hasil, menganilisi dan menginterpretasikan data.
    • Melaporkan pada pengambil keputusan.

    TINGKATn & LANGKAH EVALUASI
    (Cutlip, Center & Broom , 1994)
    1. Preparation evaluation :
    menilai kecukupan informasi latar belakang yang digunakan sebagai dasar dalam perencanaan program.n
    Melihat organisasin & ketepatan strategi, taktik program & pesan (evaluasi ketepatan pesan melalui analisis isi thd pesan yang disampaikan : pidato, presentasi, isi di suratkabar)
    Menilai kualitas pesan dan unsur presentasi program lainnya.n
    Kualitas penyajian, style, tata letak dsb.n
    2. Implementation evaluation :
    Menghitung apa yang sudah dilakukan oleh PRO dalam implementasi program.n
    Penghitungan jumlah pesan yang telah terkirim dan terdistribusikan. (dokumentasi berapa banyak release, features, surat, penerbitan, pengumuman, dll yang telah diproduksi dan distribusi, termasuk pidato, presentasipenampilan pada televisi). Inti : pendokumentasian seluruh program yang sudah dijalankan.n
    Menghitung jumlah pesan yang muncul di media.n
    Menghitung jumlah pesan yang terterpa pesan.n
    Menentukan jumlah orang yang benar-benar mengikuti pesan.n
    Metode yang digunakan : readership (kepembacaan), listenership, viewership (kepemirsaan), untuk mengetahui : siapa yang membaca suatu media,n apa yang dibacanya, seberapa banyak yang mereka baca, siapa yang membaca, siapa yang tidak.
    3. Impact evaluation :
    Bertujuan untu mengetahui sejauh mana outcome yang dinyatakan dalam tujuan program untuk masing-masing publik sasaran.n
    Mengetahui apa yang dipelajari oleh publik dari program yang sudah dijalankan perusahaan (penghitungan jumlah orang yang belajar pesan yang telah disampaikan)n
    Menghitung jumlah orang yang berubah pendapatnya/berpendapat seperti organisasi serta menjaga sikapnya sebagaimana yang diharapkan organisasi. Mis : dalam penentuann & pemilihan obat.
    Menilai apakah program telah tercapai.

  • MPR 4 : Planning & Programming

    Date: 2014.05.26 | Category: Public Relations | Response: 0

    PLANNING & PROGRAMING
    Oleh : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si

    PERENCANAAN PROGRAM PR
    Public Relations consist of all form of planned communication outwards and inwards between an organization and its public for the purpose of achieving specific objective concerning mutual understanding (Frank Jefkins, 1988:13)
    MENGAPA PERLU PERENCANAAN ?
    1. Untuk mengantisipasi perubahan lingkungan. (teknologi, politik, hukum, ekonomi).
    2. Menghadapi perubahan operasional (mis: menghadapi persaingan, perubahan selera pelanggan, life cycle product, sistem komunikasi, media massa, tenaga kerja, relasi bisnis).
    3. Menciptakan tujuan objektif, tujuan & target yg ingin dicapai.
    MANFAAT PERENCANAAN KERJA PR
    1. Membantu pihak manajemen organisasi untuk mampu beradaptasi thd lingkungan yg sering berubah.
    2. Mengefektifkan-efisiensi koordinasi/ kerja sama antar departemen, pihak terkait.
    3. Efisiensi waktu, tenaga, upaya & biaya.
    4. Menghindari resiko kegagalan
    5. Mampu melihat scr keseluruhan kemampuan operasional organisasi.
    6. Menetapkan klasifikasi rencana kerja.

    PERENCANAAN STRATEGIS
    Perencanaan strategis melibatkan pengambilan keputusan tentang tujuan dan sasaran program, pengenalan publik, penatapan kebijakan, atau aturan untuk menjadi pedoman pemilihan strategi, dan penentuan strategi. (Cutlip, Center & Broom)

    PROSES PERENCANAAN STRATEGIS
    1. Mendefinisi peran dan misi. Menentukan sifat dan cakupan pekerjaan yang akan dilakukan
    2. Menentukan bidang hasil usaha. Menentukan dimana akan menginvestasi waktu, tenaga dan bakat.
    3. Mengenali dan menspesifikasi indikator efektivitas. Menentukan faktor yg bisa diukur untuk menetapkan sasaran.
    4. Memilih dan menetapkan sasaran. Menentukan hasil yang akan diwujudkan.
    5. Mempersiapkan rencana tindakan. Menentukan cara mencapai sasaran khusus.
    a. Membuat program. Membuat rangkaian tindakan untuk dijalani dalam mencapai sasaran.
    b. Membuat jadwal. Menetapkan kebutuhan waktu untuk langkah sasaran dan tindakan.
    c. Membuat anggaran. Menetapkan dan menunjuk sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran.
    d. Menetapkan pertanggungjawaban. Menentukan siapa yang akan mengurus pencapaian sasaran dan langkah tindakan.
    e. Meninjau dan menata ulang. Menguji dan merevisi rencana sementara sbgmn dibutuhkan sebelum komitmen pd tindakan.
    6. Menetapkan kendali. Memastikan pencapaian sasaran yg efektif.
    7. Berkomunikasi. Menentukan komunikasi yg perlu dlm organisasi untuk mencapai pemahaman & komitmen dari ke-6 langkah sebelumnya.
    8. Menerapkan. Memastikan kesepakatan, pendekatan apa g akan berjalan paling baik, siapa yg perlu dilibatkan dan langkah tindakan cepat apa yg perlu dilakukan.

    LANGKAH PERENCANAAN STRATEGIS
    1. Masalah, kepentingan atau peluang “apa yg sedang terjadi sekarang?”
    2. Analisa situasi (internal – eksternal) “ekuatan positif dan negatif apa yg sedang beroperasi?, “Siapa yg terlibat dan/atau terpengaruh?” “Bagaimana mereka terlibat/terpengaruh?”.
    3. Tujuan program, “situasi apa yg diinginkan?”.
    4. Publik sasaran, “siapa dari lingkungan internal & eksternal yg harusditanggapi,dijangkau, dipengaruhi oleh program”.
    5. Sasaran “apa yg harus dicapai pd setiap publik agar memenuhi tujuan program”.
    6. Strategi tindakan,” perubahan apa yg hrs dilakukan ntuk mencapai hasil yg dinyatakan dalam sasaran”.
    7. Strategi komunkasi, “isi pesan seperti apa yg hrs dikomunikasikan utuk mencapai hasil yg dinyatakan dlm sasaran?, “media terbaik apa yg mengantarkan pesan itu kpd publik sasaran”.
    8. Rencana implementasi program “siapa yg bertanggungjwb atas implementasi setiap taktik tindakan dan komunikasi?, “bagaimana urutan kejadian dan jadwalnya?, “berapa besar biaya untuk program itu?”.
    9. Rencana evaluasi, “bagaimana cara mengukur hasil yg ditetapkan dalam tujuan dan sasaran program?’.
    10. Umpan balik dan penyesuaian program, “bagaimana cara melaporkan hasil evaluasi kpd para manajer program dan memakainya untuk memuat perubahan”.

    ANALISIS LINGKUNGAN
    1. A searching look backward
    2. A deep look inside
    3. A wide look around
    4. A long, long looks ahead

  • MPR 3: Fact Finding

    Date: 2014.04.05 | Category: Public Relations | Response: 0

    FACT FINDING
    Oleh : Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si

    PENGERTIAN FACT FINDING
    Adalah sebuah proses untuk mengenali dan mendefinisikan masalah yang dihadapi oleh organisasi sebagai dasar acuan untuk penyusunan langkah selanjutnya bagi PR sebagai masukan kebijakan bagi pihak manajemen.
    Hal lazim yang dilakukan dalam tahap fact finding adalah kegiatan research.

    PENDEKATAN DALAM PENYUSUNAN PROGRAM PR
    (BROOM & DOZIER: 1990)
    Menurut Cutlip, Center & Broom (1994:319) :
    Apabila dlm menyusun kegiatan PR tidak didasari dg research, maka PR tidak lebih daripada kegiatan teknis bertingkat rendah dlm medukung keputusan manajemen dimana praktisi PR tdk terlibat dlm proses pengambilan keputusan tsb.
    Research juga merupakan proses pengumpulan informasi scr sistematis untuk menggambarkan & memahami situasi & untuk memeriksa asumsi2 ttg publik & konsekuensi PR.

    Menurut Wilcox, Ault & Agee (1995:158), PENTINGNYA PENELITIAN :
    1. Peningkatan fragmentasi khalayak stakeholder shg dg memahami karateristik mereka dpt dirumuskan pesan yg tepat & mengena.
    2. Research memberikan masukan yg penting bg manajemen yg semakin terisolasi dr kenyataan sosial / kontak pribadi.
    3. Research mencegah organisasi melakukan pengeluaran waktu, uang & tenaga yg tdk perlu (efektifitas & efisiensi) dlm usaha memperbaiki citra yg ada.
    4. Research memberikan fakta2 yg mendasari program PR
    5. Research dg menggunakan survey dpt digunakan untuk memperoleh publisitas melalui penyebaran hasilnya.
    6. Research penting untuk menilai – evaluasi sukses tidaknya kegiatan PR

    JENIS RESEARCH YG LAZIM
    Menurut Cutlip, Center & Broom: 1994

    PENDEKATAN FORMAL RESEARCH :
    1. Survey, online databases, content analysis

    PENDEKATAN INFORMAL RESEARCH :
    1. Kontak pribadi
    2. Key informant
    3. FGD – Community Forum
    4. Dewan / Komite Penasehat
    5. Ombudsman
    6. analisis surat
    7. Laporan lapangan

    Menurut Wilcox, Ault & Agee (1995) :
    1. Penelitian bahan2 organisasi
    2. Penelitian perpustakaan
    3. Online database
    4. Content analysis
    5. Interview
    6. FGD
    7. Pengetesan naskah

    Menurut Lerbinger (1988) dlm PR Review
    ENVIRONMENTAL MONITORING
    Dipergunakan untuk mengamati kecenderungan2 dlm public opinion & berbagai peristiwa dlm lingkungan sospol organisasi yg mungkin akan punya pengaruh penting thd suatu organisasi.

    Dalam melakukan monitoring juga dilakukan scanning. 3 model dasar scanning untuk mengetahui perubahan lingkungan :
    1. irregular model
    2. Regular model
    3. continous model
    4. irregular model

    • Menggunakan pendekatan ad hoc, didorong oleh adanya krisis yg sdg dihadapi organisasi.
    • Biasanya memberikan masukan untuk perencanaan jangka pendek

    5. Regular model

    • Menggunakan penilaian tahunan pd situasi lingkungan. Tujuan/fokus : pd masalah2 khusus/ keputusan yg hrs diambil organisasi

    6. Continous model

    • Menekankan pd pemantauan scr berkesinambungan berbagai unsur lingkungan yg mungkin punya berpengaruh pd organisasi termasuk sistem politik, peraturan & persaingan.

     

    PR AUDIT
    PR Audit melibatkan sbuah studi lengkap untuk mengetahui posisi PR sebuah organisasi, bagaimana posisinya dalam pandangan berbagai publiknya (Carl Byoir dikutip oleh Baskin, Aronof, lattimore)
    Tujuan PR Audit : untuk menyediakan informasi bagi perencanaan usaha2 kehumasan di masa yg akan datang.
    PRA menganalisis problem2 khusus yg dihadapi orgnsasi, mempertajam objectives & mengevaluasi metode2 yg digunakan selama ini untuk memperoleh pemahaman & perlidungan dari publiknya.

    COMMUNICATION AUDIT
    Merupakan audit khusus tentang komunikasi organisasi di dalam/ luar perusahaan yg dirancang untuk memahami kebuthan, kebijakan, praktek & kemampuan komunikasi dan untuk menemukan data shg manajemen puncak dpt membuat keputusan yg ekonomis & berdasarkan informasi yg lengkap ttg tujuan ke depan komunikasi orgns (joseph A Kopec dikutip Cutlip Center & Broom:1994)
    Umumnya berusaha memantau dan mengevaluasi saluran, pesan, pencapaian tujuan2 komunikasi & iklim komunikasi dalam orgn.
    Metode dalam audit komunikasi
    1. Readership survey : digunakan untuk melihat berapa banyak orang yg membaca, mengikuti progrm dan memahami-mengingat publikasi khusus/pesan.
    2. Content analysis
    3. Readability studies : keterbcaan artikel/isi media cetak
    4. Communication climate survey : mengungkap persepsi publik thd tingkat keterbukaan/ketersediaan saluran komunikasi
    5. Network analysis : bertujuan untuk mengamati frekuensi & pentingnya jaringan interaksi berdasarkan pd jalinan yg paling sering.

    SOCIAL AUDIT
    Umumnya merupakan survei sikap dan pendapat yg mengukur persepsi publik ttg keresponsifan sosial sebuah organisasi.
    Mengkuantifikasi dampak kehadiran / penampilan sebuah organisasi pd publik (social performance, mis CSR)
    Juga untuk mengukur biaya sosial & keuntungan sosial sebuah organisasi thd lingkungannya
    Bertujuan untuk membantu memilah2 CSR dala komponen yg jelas batasannya.

  • GBPP MPR : Manajemen Public Relations

    Date: 2014.04.05 | Category: Public Relations | Response: 0

    GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN MANAJEMEN PUBLIC RELATIONS

    KODE / SKS : ISK 4124 / 3 (2-1)
    DOSEN PENGAJAR : AKH. MUWAFIK SALEH, S.Sos,. Msi.

    Deskripsi singkat :
    Mata kuliah ini memberikan pembahasan tentang aspek-aspek pengelolaan humas muali dari langkah-langkah perencanaan, program humas jangka pendek dan jangka panjang, pengorganisasian, pengenalan khalayak, penentuan media, hubungan pers dan pengawasan serta evaluasi pelaksanaan humas dalam kerangka manajemen strategis.

    Tujuan Intruksional Umum :
    Memberikan keterampilan kapada mahasiswa dalam melakukan pengelolaan program kerja kehumasan baik dalam organisasi bisnis, profit maupun pemerintahan.

    Strategi Perkuliahan :
    1. Perkuliahan dilakukan melalui metode ceramah, diskusi, penugasan, riset dan presentasi.
    2. Memberikan pemahaman tentang proses manajemen PR secara teoritik maupun praktek baik pada organisasi bisnis, non profit dan pemerintah.

    Pokok-pokok bahasan :

    1. Pertemuan I : Pendahuluan : Pentingnya manajemen Humas (Public Relations):
    • Kontrak belajar
    • AMBAK manajemen Humas (Public Relations)
    • Penjelasan umum sistem perkuliahan dan Deskripsi mata kuliah selama satu semester
    Rujukan :
    1. Scott M Cutlip, Allen Center, Glen Broom, Effective Public Relations, Prentice Hall.Inc. 2000.
    2. Otis Baskin, Craig Aronoff, Dan Littimore, Public Relations The Professions and The Practice, McGraw Hill Companies, 1997.
    3. I Gusti Ngurah Putra ,Manajemen Hubungan Masyarakat, Univ Atmajaya Yogyakarta.1999
    4. Rosady Ruslan, SH, MMManajemen Public Relations & Media Komunikasi : Konsepsi dan Aplikasi. JakartaPT.RajaGrafindo Utama. , 2003,
    5. Yosal Iriantara, Manajemen Strategis Public Relations, Ghalia Indonesia, Jakarta 2004

    2. Pertemuan II : Dasar Manajemen PR :
    a. PR sebagai alat manajemen
    b. pengertian manajemen PR
    c. sejarah manajemen humas
    d. model manajemen PR
    Rujukan :
    • I Gusti Ngurah Putra ,Manajemen Hubungan Masyarakat, Univ Atmajaya Yogyakarta.1999, hal. 8-19
    • Rosady Ruslan, SH, MMManajemen Public Relations & Media Komunikasi : Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta PT.RajaGrafindo Utama. , 2003, hal. 24-30

    3. Pertemuan III : Fact Finding : identifikasi dan penelitian PR
    • Peran penelitian dalam perencanaan strategis
    • Mendefinisikan masalah PR
    • Metode formal & informal dalam penelitian PR
    • Refernsi :
    • Scott M Cutlip, Allen Center, Glen Broom, Effective Public Relations, Prentice Hall.Inc. 2000. hal. 267-287
    • Otis Baskin, Craig Aronoff, Dan Littimore, Public Relations The Professions and The Practice, McGraw Hill Companies, 1997. hal 106-128
    • I Gusti Ngurah Putra ,Manajemen Hubungan Masyarakat, Univ Atmajaya Yogyakarta.1999. hal. 19-21

    4. Pertemuan IV : Mengenali dan mengidentifikasi Publik sasaran
    • Identifikasi publik
    • Konsep linkages organisasi-publik
    • Pendekatan stakeholder
    • Segmentasi public
    • Referensi :
    • Otis Baskin, Craig Aronoff, Dan Littimore, Public Relations The Professions and The Practice, McGraw Hill Companies, 1997. hal 119
    • I Gusti Ngurah Putra ,Manajemen Hubungan Masyarakat, Univ Atmajaya Yogyakarta.1999. hal. 39-50

    5. Pertemuan V : Perencanaan dan program PR (Planning & programming)
    • Menentukan masalah PR
    • Alasan perencanaan
    • Analisis situasi dan penentuan sasaran-tujuan
    • Tipe perencanaan
    • Proses Perencanaan program PR
    • Referensi :
    • Scott M Cutlip, Allen Center, Glen Broom, Effective Public Relations, Prentice Hall.Inc. 2000. hal. 267-287
    • Otis Baskin, Craig Aronoff, Dan Littimore, Public Relations The Professions and The Practice, McGraw Hill Companies, 1997. hal 106-128
    • I Gusti Ngurah Putra ,Manajemen Hubungan Masyarakat, Univ Atmajaya Yogyakarta.1999. hal. 28-33
    • Rosady Ruslan, SH, MMManajemen Public Relations & Media Komunikasi : Konsepsi dan Aplikasi. JakartaPT.RajaGrafindo Utama. , 2003, hal 125,131

    6. Pertemuan VI : Perencanaan & penyusunan Anggaran Program PR/Humas
    • Analisa biaya program kerja humas
    • Strategi penyusunan anggaran program PR/Humas
    Refererensi :
    I Gusti Ngurah Putra ,Manajemen Hubungan Masyarakat, Univ Atmajaya Yogyakarta.1999. hal.. 35

    7. Pertemuan V II: Tindakan dan program komunikasi PR (Action and communication)
    • Arti penting tindakan
    • Komponen tindakan dalam strategi
    • Komponen komunikasi dalam strategi
    • Mendesain Matrik PR
    • Pemilihan media komunikasi program PR
    • Strategi persuasi
    • Referensi :
    • Scott M Cutlip, Allen Center, Glen Broom, Effective Public Relations, Prentice Hall.Inc. 2000. hal. 317-335
    • Otis Baskin, Craig Aronoff, Dan Littimore, Public Relations The Professions and The Practice, McGraw Hill Companies, 1997. hal 152-172
    • I Gusti Ngurah Putra ,Manajemen Hubungan Masyarakat, Univ Atmajaya Yogyakarta.1999. hal.. 51-65

    8. Pertemuan VIII : Evaluasi Program PR
    • Alasan Evaluasi
    • Jenis Evaluasi
    • Proses dan tahap Evaluasi
    • Pengukuran Evaluasi Tujuan
    • Penggunaan hasil Evaluasi
    • Referensi :
    • Cutlip, Allen Center, Glen Broom, Effective Public Relations, Prentice Hall.Inc. 2000. hal. 337-357
    • Otis Baskin, Craig Aronoff, Dan Littimore, Public Relations The Professions and The Practice, McGraw Hill Companies, 1997. hal 173-193
    • I Gusti Ngurah Putra ,Manajemen Hubungan Masyarakat, Univ Atmajaya Yogyakarta.1999. hal.. 69-Scott M 80

    9. Pertemuan IX : Desain Organisasi & Rencana Penawaran Program Konsultan PR
    • Membuat desain organisasi (EO, Consultan)
    • Memilih & menentukan program spesifik (core program) untuk PR Consulting
    • Contoh company profile organisasi / konsultan PR
    • Contoh program kreatif dalam kegiatan PR

    10. Pertemuan X : Manajemen Strategis PR
    • Pengertian manajemen strategis
    • Proses manajemen strategis PR : Scanning, perumusan strategi, implementasi strategi, Evaluasi & kontrol.
    • Referensi :
    • Yosal Iriantara, Manajemen Strategis Public Relations, Ghalia Indonesia, Jakarta 2004, hal 9-39, 69-103

    11. Pertemuan XI : Model-model manajemen PR
    12. Pertemuan XII – XIV: Presentasi